25 Puisi Perihal Panorama Gunung, Pantai, Sawah
Kumpulan puisi pemandangan alam untuk belum dewasa. Baik di SD, SMP, maupun Sekolah Menengan Atas. Berupa puisi singkat. Terdiri dari 2,3,4 dan 5 bait.
Menulis puisi itu mudah. Asal tau caranya. Pertama-tama menentukan tema. Kemudian judulnya.
Setelah itu, barulah bercerita. Perhatikan juga pilihan kata. Hati-hati dengan rima.
Di bawah ini adalah teladan puisi panorama. Menceritakan berbagai keindahan. Yakni keindahan alam raya.
Keindahan negeri Indonesia. Seperti gunung, sawah, ataupun pantainya.
Menulis puisi itu mudah. Asal tau caranya. Pertama-tama menentukan tema. Kemudian judulnya.
Setelah itu, barulah bercerita. Perhatikan juga pilihan kata. Hati-hati dengan rima.
Di bawah ini adalah teladan puisi panorama. Menceritakan berbagai keindahan. Yakni keindahan alam raya.
Keindahan negeri Indonesia. Seperti gunung, sawah, ataupun pantainya.
Puisi Pemandangan Gunung Yang Megah
Puisi Tentang Alam.
Puisi Pantai
Pantai merupakan pandangan baru. Tentang ombaknya. Atau tentang gelombang. Bisa juga ihwal pasirnya. Kumpulan puisi pantai ada disini. Baca di Puisi Pantai.
Alam Pedesaan
Alam pedesaan senantiasa tenang. Pemandangannya indah. Penduduknya ramah. Suasananya pun asri. Bacalah puisi perihal pedesaan.
Puisi Pegunungan
Pemandangan gunung begitu megah. Tingginya yang menjulang. Lembah-lembah nya yang begitu indah. Dan hamparan sawah. Melihat petani memetik padi. Kadang bangun kadang membungkuk. Disertai dengan angin yang semilir. Semakin sentosa dilihatnya. Baca di puisi pegunungan.
Rumah-rumah di segi tebing
Di kaki gunung yang menjulang
Kadang mengecil kadang beriring
Memandangnya tak bosan jenuh.
Sisi tebing amat curam
Aku merasa sangat menakutkan
Tapi penduduk di sana
Manakah hidup dalam bahagia.
Bila Pagi Pergi ke ladang
Untuk memetik cabai dan sayuran
Ada pula pohon-pohon tinggi
Di sana tersedia buah-buahan.
Dan bila senja datang
Kaki mereka melangkah pulang
Seharian telah mereka bekerja
Saatnya untuk melepas lelah.
Pohon cemara ini
Telah ku kenal harumnya
Menikmati semenjak pagi
Bercengkrama bareng keluarga.
Di sisi hutan pohon cemara
Di punggung gunung yang berbunga
Ada keheningan di dalam dada
Mengalir pula rasa bahagia.
Puisi Pantai
Pantai merupakan pandangan baru. Tentang ombaknya. Atau tentang gelombang. Bisa juga ihwal pasirnya. Kumpulan puisi pantai ada disini. Baca di Puisi Pantai.
Alam Pedesaan
Alam pedesaan senantiasa tenang. Pemandangannya indah. Penduduknya ramah. Suasananya pun asri. Bacalah puisi perihal pedesaan.
Puisi Pegunungan
Pemandangan gunung begitu megah. Tingginya yang menjulang. Lembah-lembah nya yang begitu indah. Dan hamparan sawah. Melihat petani memetik padi. Kadang bangun kadang membungkuk. Disertai dengan angin yang semilir. Semakin sentosa dilihatnya. Baca di puisi pegunungan.
Tebing
Rumah-rumah di segi tebing
Di kaki gunung yang menjulang
Kadang mengecil kadang beriring
Memandangnya tak bosan jenuh.
Sisi tebing amat curam
Aku merasa sangat menakutkan
Tapi penduduk di sana
Manakah hidup dalam bahagia.
Bila Pagi Pergi ke ladang
Untuk memetik cabai dan sayuran
Ada pula pohon-pohon tinggi
Di sana tersedia buah-buahan.
Dan bila senja datang
Kaki mereka melangkah pulang
Seharian telah mereka bekerja
Saatnya untuk melepas lelah.
Di Sisi Hutan
Pohon cemara ini
Telah ku kenal harumnya
Menikmati semenjak pagi
Bercengkrama bareng keluarga.
Di sisi hutan pohon cemara
Di punggung gunung yang berbunga
Ada keheningan di dalam dada
Mengalir pula rasa bahagia.
Puisi Pemandangan Anak SD
Puisi wacana impian
Puisi tentang kupu-kupu
Puisi perihal kunang-kunang
Puisi ihwal alam yang singkat
Puisi wacana taman
Dan pastinya masih banyak lagi. Kita bisa menciptakan puisi bertemakan keluarga. Misalnya puisi perihal ibu atau ayah.
Atau puisi ihwal acara di rumah. Kegiatan selama berlibur. Dan puisi-puisi perihal keceriaan.
Oh Laut Biru
Sungguh indah panorama mu
Begitu luas engkau membentang
dari pantai sampai ke ujung sana.
Ombakmu bergulung-gulung
Menghempas perahu dan sampan
Bermain-main dengan nelayan
Kupandangi indah gak pernah jenuh.
Berbulan-bulan sudah ditunggu
kapan engkau akan menguning
Para petani selalu berharap
Agar engkau penuh berisi
Wahai padi di tengah sawah
berdirimu sangatlah indah
Banyak insan terkagum-kagum
Lebih indah dari bunga sekuntum.
Gemericik air sungai
Yang mengalir di sela bebatuan
Di antara bunyi pedesaan
Terdengar begitu mengharukan.
Airmu sarat kejernihan
Suaramu penuh kedamaian
Melengkapi desa yang permai
Menemani benih yang disemai.
Aku gres tamat salat
Di subuh yang cukup masbodoh
Selesai mengucap doa
Hujan di luar bersama angin.
Tik tik tik
Air menitik di atas atap
Suaranya merdu di telinga
Ingin ku lihat lewat jendela.
Hujan turun bergerimis
Perlahan-lahan jatuh ke bumi
Angin cuek berhembus
Menerpa daun daun yang hijau.
Pemandangan di pagi hari
Ketika hujan turun ke bumi
Semuanya terlihat segar
Tersiram air dari awan.
Burung kecil di tepi sawah
Mengajak sobat-temannya
Bermain-main dengan pagi
Burung kecil berkicau -kicau
Di antara tadi yang hijau
Bila hati sudah matang
Burung kecil kembali tiba.
Burung mencari makan
Di antara padi-padian
Dari pagi sehingga petang
Burung kecil bernyanyi riang.
Taman bungaku sudah mekar
Batangnya tumbuh dengan besar
Ada melati ada mawar
Semuanya tampak kini.
Taman bungaku slalu berseri
Aku siram saban hari
Agar bunga-bunga bersemi
Menemani hari-hari.
Malam ini jelas bulan
Bulan purnama bercahaya
Menyembul di antara awan
Sungguh syahdu suasana
Ingin aku memetikmu
Wahai Purnama yang jelita
Seperti apakah tampang mu
Ingin aku menyentuhnya.
Burung malam melayang tinggi
Melintasi kegelapan
Kemanakah mereka pergi
Di tengah malam dalam kesunyian
Sungai besar air mengalir
Di sanalah pusat kehidupan
Rumah-rumah berdiri di tepi
Bagaimana lambang di atas air.
Sampan sampan hilir mudik
Dari hulu sampai ke hilir
tampakorang memancing
dihembus angin semilir.
Di antara dua lembah
Mengalir sungai yang sangat indah
Nun jauh di ujung sana
Air terjun berada.
Di lereng-lereng gunung
Sawah petani menghampar hijau
Bagaikan selendang penari
Yang terbentang di paras bumi.
Di dalam hutan rimba
Tunggu pohon-pohon yang bau tanah
Di antara semak belukar
Berdiri kuat dan kekar.
Jika dilihat dari jauh
Hutan rimba hijau memukau
Karena hutan bumi terjaga
Dari banyak bala tragedi.
Pintu gerbang menyambut di depan
Tempat kami pendapat jalan
Bunga-bunga mekar di taman
Di antara pepohonan.
Itulah sekolahku
Pemandangan yang selalu kurindu
Tempat saya belajar
Kan ku kenang sepanjang waktu.
Mentari pagi mulai bercahaya
Menerangi langit Timur
Awan tipis mengambang
Mengiringi pagi yang cerah
Angin berhembus sangat lembut
Datang dari kejauhan
Laut tenang beriak-riak
Gelombang kecil pecah berderai.
Alangkah megah pemandangan
Di antara langit dan lautan
Terlihat alam luas membentang
Tiada apa yang menghalang.
Akhirnya tiba senjakala
Mewarnai langit dengan merah
Dihiasi burung-burung melayang
Sekumpulan bangau yang sedang pulang.
Inilah keindahan alam
Yang tersaji sebelum malam
Bersatu di dalam senja
menghiasi alam desa.
.
.
Pengarang: Anna Noer Jannah
Itulah beberapa acuan puisi pemandangan. Dengan membacanya, agar kita tambah cinta alam.
Kita menjaganya. Melestarikan keindahannya. Dan jangan sampai merusaknya.
Puisi tentang kupu-kupu
Puisi perihal kunang-kunang
Puisi ihwal alam yang singkat
Puisi wacana taman
Dan pastinya masih banyak lagi. Kita bisa menciptakan puisi bertemakan keluarga. Misalnya puisi perihal ibu atau ayah.
Atau puisi ihwal acara di rumah. Kegiatan selama berlibur. Dan puisi-puisi perihal keceriaan.
Laut Biru
Oh Laut Biru
Sungguh indah panorama mu
Begitu luas engkau membentang
dari pantai sampai ke ujung sana.
Ombakmu bergulung-gulung
Menghempas perahu dan sampan
Bermain-main dengan nelayan
Kupandangi indah gak pernah jenuh.
Padi Siap Disabit
Berbulan-bulan sudah ditunggu
kapan engkau akan menguning
Para petani selalu berharap
Agar engkau penuh berisi
Wahai padi di tengah sawah
berdirimu sangatlah indah
Banyak insan terkagum-kagum
Lebih indah dari bunga sekuntum.
Gemericik
Yang mengalir di sela bebatuan
Di antara bunyi pedesaan
Terdengar begitu mengharukan.
Airmu sarat kejernihan
Suaramu penuh kedamaian
Melengkapi desa yang permai
Menemani benih yang disemai.
Pemandangan Hujan Di Pagi
Aku gres tamat salat
Di subuh yang cukup masbodoh
Selesai mengucap doa
Hujan di luar bersama angin.
Tik tik tik
Air menitik di atas atap
Suaranya merdu di telinga
Ingin ku lihat lewat jendela.
Hujan turun bergerimis
Perlahan-lahan jatuh ke bumi
Angin cuek berhembus
Menerpa daun daun yang hijau.
Pemandangan di pagi hari
Ketika hujan turun ke bumi
Semuanya terlihat segar
Tersiram air dari awan.
Burung Kecil Di Tepi Sawah
Burung kecil di tepi sawah
Mengajak sobat-temannya
Bermain-main dengan pagi
berlalu melayang jika ada petani
Burung kecil berkicau -kicau
Di antara tadi yang hijau
Bila hati sudah matang
Burung kecil kembali tiba.
Burung mencari makan
Di antara padi-padian
Dari pagi sehingga petang
Burung kecil bernyanyi riang.
Taman Bungaku
Taman bungaku sudah mekar
Batangnya tumbuh dengan besar
Ada melati ada mawar
Semuanya tampak kini.
Taman bungaku slalu berseri
Aku siram saban hari
Agar bunga-bunga bersemi
Menemani hari-hari.
Pemandangan Malam Purnama
Malam ini jelas bulan
Bulan purnama bercahaya
Menyembul di antara awan
Sungguh syahdu suasana
Ingin aku memetikmu
Wahai Purnama yang jelita
Seperti apakah tampang mu
Ingin aku menyentuhnya.
Burung malam melayang tinggi
Melintasi kegelapan
Kemanakah mereka pergi
Di tengah malam dalam kesunyian
Pemandangan Di Tepi Sungai
Sungai besar air mengalir
Di sanalah pusat kehidupan
Rumah-rumah berdiri di tepi
Bagaimana lambang di atas air.
Sampan sampan hilir mudik
Dari hulu sampai ke hilir
tampakorang memancing
dihembus angin semilir.
Pemandangan Indah
Di antara dua lembah
Mengalir sungai yang sangat indah
Nun jauh di ujung sana
Air terjun berada.
Di lereng-lereng gunung
Sawah petani menghampar hijau
Bagaikan selendang penari
Yang terbentang di paras bumi.
Pemandangan Hutan
Di dalam hutan rimba
Tunggu pohon-pohon yang bau tanah
Di antara semak belukar
Berdiri kuat dan kekar.
Jika dilihat dari jauh
Hutan rimba hijau memukau
Karena hutan bumi terjaga
Dari banyak bala tragedi.
Pemandangan Sekolah
Pintu gerbang menyambut di depan
Tempat kami pendapat jalan
Bunga-bunga mekar di taman
Di antara pepohonan.
Itulah sekolahku
Pemandangan yang selalu kurindu
Tempat saya belajar
Kan ku kenang sepanjang waktu.
Puisi Keindahan Laut
Mentari pagi mulai bercahaya
Menerangi langit Timur
Awan tipis mengambang
Mengiringi pagi yang cerah
Angin berhembus sangat lembut
Datang dari kejauhan
Laut tenang beriak-riak
Gelombang kecil pecah berderai.
Alangkah megah pemandangan
Di antara langit dan lautan
Terlihat alam luas membentang
Tiada apa yang menghalang.
Pemandangan Senjakala
Akhirnya tiba senjakala
Mewarnai langit dengan merah
Dihiasi burung-burung melayang
Sekumpulan bangau yang sedang pulang.
Inilah keindahan alam
Yang tersaji sebelum malam
Bersatu di dalam senja
menghiasi alam desa.
.
.
Pengarang: Anna Noer Jannah
Itulah beberapa acuan puisi pemandangan. Dengan membacanya, agar kita tambah cinta alam.
Kita menjaganya. Melestarikan keindahannya. Dan jangan sampai merusaknya.
Posting Komentar untuk "25 Puisi Perihal Panorama Gunung, Pantai, Sawah"