30 Puisi Tentang Bunga Singkat: Mawar, Matahari, Tulip, Melati
Puisi ihwal bunga sudah diupdate. Kamu mampu menentukan berbagai macam puisi selaku contoh dan latihan. Bacalah lalu buatlah puisi yang bertemakan bunga.
Sebuah lirik lagu bawah umur sangat terkenal. Menceritakan taman bunga miliknya.
Lagu di atas sungguh terkenal bagi belum dewasa. Tentu kamupun hafal. Lagu tersebut diciptakan oleh Ibu Saridjah Niung atau lebih diketahui selaku IBU SOED.
Tidak berlawanan dengan membuat lirik lagu, membuat puisipun hampir sama. Puisi perihal bunga ini terinspirasi oleh nyanyian di atas.
Berikut ini puisi tentang bunga. Baca dulu daftar isinya. Lalu buatlah puisimu sendiri sesuai kemampuan.
Lihat kebunku
Penuh dengan bunga
Ada yang putih
Dan ada yang merah
Setiap hari
Kusiram semua
Mawar melati
Semuanya indah
Lagu di atas sungguh terkenal bagi belum dewasa. Tentu kamupun hafal. Lagu tersebut diciptakan oleh Ibu Saridjah Niung atau lebih diketahui selaku IBU SOED.
Tidak berlawanan dengan membuat lirik lagu, membuat puisipun hampir sama. Puisi perihal bunga ini terinspirasi oleh nyanyian di atas.
Berikut ini puisi tentang bunga. Baca dulu daftar isinya. Lalu buatlah puisimu sendiri sesuai kemampuan.
Mari kita mulai dengan puisi perihal bunga mawar.
Taman Bungaku
Taman bungaku
Berwarna warni
Bagaikan pelangi
Akupun bahagia hati
Bunga mulai mekar bersemi
Mawar bagus di pohon berduri
Wahai bunga mawarku
Jangan pernah engkau layu
Tetaplah berseri-seri
Agar indah hidup ini.
Seekor kupu-kupu
Rupanya sering tiba
Hinggap ke kembang mawarku
bermain -main dengan riang
Wahai kupu-kupu
Kamu pasti sangat suka
Dengan mawar yang mekar
Menghirup harumnya aroma
Bila kupandang-pandang
Hatiku rasa bahagia
Bunga mawarku meningkat
Terlihat merah di waktu siang
Dialah mawar yang kutanam
Setiap hari senantiasa kusiram
Kini iapun senang
Mekar sudah kembang-kembang.
Tinggi menjulang batangmu
Hijau lebar daunmu
Kuning warna bungamu
Mekar indah di pekarangan
Sungguh indah engkau dipandang
Menyembul di antara dedaunan
Cerah warnamu amat riang
Tetap mekar hingga petang
Rupamu begitu sederhana
Dengan tangkai yang rupawan
Warnamu tampakcerah
Sungguh engkau amat rupawan
Aku menyukaimu yang mekar
Kembang kuningmu begitu besar
Bagaikan matahari yang bersinar
Keindahanmu begitu menebar
Di sebuah pagi
Tak sengaja kumelihat
Di kebun bungaku yang sederhana
Kembang cerah mulai menguncup
Ia mekar perlahan-lahan
Semakin hari makin besar
Bulat sisinya berkelopak
Bagaikan lukisan matahari
Tak jenuh aku memandang
Setiap hari tetap menarik
Kubersihkan dari rerumputan
Agar engkau terus meningkat
Wahai bunga matahari
Engkau setia menemani
Duduk bersamaku di waktu senja
Sambil menikmati alam raya
Kuncup-kuncup kembangmu
Merah-merah warnanya
Mengisi penuh di atas
Menutupi hijaunya daun
Bunga tulip amat indah
Diikat dengan sebuah pita
Bunganya tampakbersahaja
Membuat orang jatuh cinta
Namanya tulip kakatua
Warnanya merah muda
Mekarnya menciptakan terpana
Setiap mata yang memandangnya
Bunga tulip bunga Belanda
Sudah terkenal seantero dunia
Dihias beraneka rupa
Untuk mengungkapkan rasa cinta
Bunga yang rendah hati
Cantik, tetapi malu-malu
Membuka kelopak di demam isu semi
Untuk menghibur suatu hati
Ia naik di pucuk-pucuk
Melihat sekeliling penuh rumput
Lalu bagaikana permata
Ia berhias diri di atas sana.
Bunga tulip bunga yang indah
Perhiasan di waktu senja
Tempat mata melepas lelah
Memandangnya tidak ingin berpisah.
Aku yakni setangkau bunga tulip
Tak seindah mawar
Tak seelok angrek
Tak seharum melati
Tangkaiku tebal licin dan berlilin
Tak punya duri yang menyakiti
Aku tak se-populer mawar
Yang dipuja dimana-mana
Menjadi ungkapan cinta
Lambang dari keromantisan
Aku tak seindah anggrek
Yang berkembang tinggi di sana
Biarlah saya di sini
Cukup rendah untuk disentuh
Aku adalah bunga melati
Kelopak mekar berwarna putih
Menebar harum yang amis
Mekar segar di waktu pagi
Hiasan pengantin yang anggun
Disusun dalam rangkaian unik
Penyempurna saat bahagia
Pelengkap di ketika pesta
Aku tidaklah seelok Sang Mawar nan berduri..
Tangkaiku tebal dan licin berlilin..
Tak perlu saya mempunyai duri yang menyakiti.
Keras di luar tapi cukuplah halus di dalam..
Aku yakni setangkai Bunga Tulip.
Aku tak semempesona Sang Anggrek,
Yang dapat merayu memanja..
Memperoleh penuh sinar matahari,
Dari ketinggian pohon nan tertumpangi..
Cukuplah aku rendah di atas tanah.
Agar terjangkau dalam telapak nan hangat..
Aku yaitu setangkai Bunga Tulip.
Aku tak seindah Sang Bunga Matahari.
Berbunga majemuk,
dan senantiasa terbuka memandang Sinar Matahari.
Aku hanyalah sekuntum bunga tunggal,
Yang tersipu malu menguncup saat mekar
Melindungi hatiku dari abu dunia luar..
Aku yaitu setangkai Bunga Tulip.
Aku tidaklah selembut Sang Dandelion..
Yang begitu mudah tertiup dan terbawa oleh Angin.
Namun aku cukuplah lemah,
Untuk tetap tergoncang oleh tiupan amarah.
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak sehalus Sang Putri Malu.
Yang tersentuh mengerut dan terluka..
Tak perlu kau takut akan kepekaanku.
Perhatikan langkahmu memperlakukanku,
Dan saya akan senantiasa tersadar untukmu..
Aku ialah setangkai Bunga Tulip.
Aku cukuplah besar lengan berkuasa untuk bertahan,
Namun tetaplah rentan akan tabrakan.
Aku tak terlalu angkuh untuk terengkuh,
Namun tak cukup rendah tuk terinjak.
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Berikanlah aku kepada orang terkasihmu,
Maka dia akan tahu betapa ikhlas rasa sayangmu..
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Dan saya akan senantiasa memaknai hidupmu.
Telah mekar bersemi
Setangkai bunga melati
Membuatku jatuh hati
Betapa indahnya di muka bumi
Warnanya higienis putih
Lambang dari hati yang suci
Harumnya amatlah bau
Lambang dari kebaikan diri
Di depan rumah yang kecil
Kutanam mawar dan melati
Bunga kutanam di pot kecil
Kan kujaga dengan rajin
Kusiram di waktu pagi hari
Kubersihkan dari hama
Agar tumbuh dengan sentosa
Bungaku harapanku
Moga besar moga mekar
Tak sabar aku menunggu
Harapanku telah terbentang
Awalnya bunga sakura banyak berkembang di negara Jepang. Namun kini sakura banyak tumbuh di aneka macam negeri. Termasuk di Indonesia.
Banyak sekali kota-kota yang berhias dengan sakura. Bunga sakura berlainan dengan bunga yang lain.
Ia ialah pohon. Sehingga menciptakan rindang. Bisa ditanam di sepanjang jalan. Dan hidup dengan usia yang lama.
Kalau isu terkini berbunga tiba, daun-daunnya berguguran. Berganti dengan bunga-bunga yang amat indah.
Dari jauh aku memandang
Warna warni yang mempesona
Berasal dari bunga sakura
Membuat bumi terlihat terperinci
Bunganya penuhi batang
Hingga ke pucuk yang paling tinggi
Memberi sebuah kesan
Bernama keindahan.
Sakura bunga keinginan
Kembangnya di tangkai-tangkai
Tempat pujangga menciptakan puisi
Tertiup angin bunga berderai
Telah tiba demam isu berhias
Daun-daun hijau pada sakura
Berganti dengan kelopak kembang-kembang
Dunia meriah oleh warna
Yang melihat kan tertegun
Tertawan oleh keindahannya
Sakura sungguh berbahagia
Sebab Tuhan telah menghiasnya
Bermekaran di balik ranting kecil
Alam pun bersemi kembali
Menaburkan cita-cita indah
Ke dalam hati insan
Itulah kehidupan
Ada saat tumbuh ada ketika berbunga
Masing-masing di bawah takdir-Nya
Dan
Sakurapun bermekaran
Pucuknya memuat bunga-bunga
Di senja yang amat hening
Tiba-datang tiba sebuah belaian
Dari angin yang sepoi-sepoi
Mungkin sakura teramat manis
Hingga angin pun sungguh tertarik
Tuk menjamah pucuk-pucuknya
Membawa harumnya ke dunia
Hari ini yaitu hari yang sarat berkah
Alam semesta bertasbih terhadap-Nya
Sakurapun merasa bahagia
Karena Allah sudah menghiasnya
Angin mengalir ke mana saja
Ke selatan atapun utara
Ke arah yang Tuhan perintahkan
Mengembara ke bentangan alam
Biji-biji melantunkan kebanggaan
Untuk Tuhan semesta alam
Suaranya dari kedalaman
Penuh misteri tak terpecahkan
Awan-awan mengambang indah
Bagaikan lukisan tangan mistik
Disertai cahaya sang surya
Menimpanya dengan setia
Tinggi sekali tempatmu
Di batang-batang pohon
Di sana kamu bermanja-manja
Mendapatkan cahaya
Engkau memeluk batang
Melebarkan gaun indahmu
Lalu dengan keanggunan
Engkau menata bunga-bungamu
Di sana engkau mekar sendiri
Di hutan yang tak pernah terjamah
Mekar walaupun tak dipandang
Mati dengan penuh keindahan
Wahai anggrekku
Aku jatuh cinta
Kepadamu
Warnamu begitu tepat
Terhias di kelopak lembut
Indah tak terkira
Saat mekarmu datang
Hati ini betapa senang
Kau penuhi diri dengan suka cita
Di antara kembang-kembang
Wajahmu paling bercahaya
Menjadi primadona
Rupamu kecil nan mungil
Berdiri di vas bunga di sudut rumah
Menghias ruanganku jadi indah
Warnamu lembut di mata
Hatiku tersenyum memandangnya
Kamu, betapa menawan
Terimakasih wahai Tuhan
Engkau yang turunkan keindahan
Semoga diriku jadi hamba penuh kesyukuran
Akulah si bunga anggrek
Tumbuh di pucuk-pucuk pepohonan
Biarlah tinggi di atas
Menikmati cahaya dan udara
Akulah si bunga anggrek
Yang menempel pada batang
Biarlah saya mendekap
Dan memberi keindahan
Bungaku memang indah
Tapi beliau pun amat rapuh
Maka jagalah diriku
Agar indahku selalu utuh
Dalam kebun tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang kemudian
Akar tumbuh di hati dunia
Daun berseri laksmi mengarang
Biarpun beliau diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah, o Teratai Bunga
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkaupun turun menjaga taman.
Walaupun hidup di antara lumpur
Engkau higienis dan putih
Melambangkan hati suci
Meski berada di tempat kotor
Menghiasi bak-kolam
Mekarmu sangat sebentar
Kadang mekar di waktu malam
Sudah layu di waktu pagi
Tapi engkau tak pernah peduli
Dengan ucapan insan
Mekar di dikala mekar
Mati di kurun waktunya
Tetaplah sederhana bungaku
Hiduplah walau tanpa semerbak
Berkumpulan menjadi satu
Menjadi setangkai yang cantik
Berdirilah dengan nrimo
Di antara padang rerumputan
Temuilah sang angin
Dan bercengkrama bersamanya
Hiasi gunung-gunung
Nun jauh di atas sana
Bila waktunya datang
Banyak mata terkesima
O Bunga Edelweiss
Di lembah-lembah engkau berkembang
Di lereng-lereng engkau berbunga
Pembuluh rindu para pendaki
Engkau simbol keabadian
Engkau simbol usaha
Bagai insan yang tak kenal lelah
Mendaki tinggi cita-citanya
Ref:
https://princessatulipan.wordpress.com/2014/01/12/setangkai-bunga-tulip
Taman bungaku
Berwarna warni
Bagaikan pelangi
Akupun bahagia hati
Bunga mulai mekar bersemi
Mawar bagus di pohon berduri
Wahai bunga mawarku
Jangan pernah engkau layu
Tetaplah berseri-seri
Agar indah hidup ini.
Seekor Kupu-Kupu
Seekor kupu-kupu
Rupanya sering tiba
Hinggap ke kembang mawarku
bermain -main dengan riang
Wahai kupu-kupu
Kamu pasti sangat suka
Dengan mawar yang mekar
Menghirup harumnya aroma
Mawar Merah Warnamu
Bila kupandang-pandang
Hatiku rasa bahagia
Bunga mawarku meningkat
Terlihat merah di waktu siang
Dialah mawar yang kutanam
Setiap hari senantiasa kusiram
Kini iapun senang
Mekar sudah kembang-kembang.
Bunga Matahari
Tinggi menjulang batangmu
Hijau lebar daunmu
Kuning warna bungamu
Mekar indah di pekarangan
Sungguh indah engkau dipandang
Menyembul di antara dedaunan
Cerah warnamu amat riang
Tetap mekar hingga petang
Bunga Matahari Yang Indah
Rupamu begitu sederhana
Dengan tangkai yang rupawan
Warnamu tampakcerah
Sungguh engkau amat rupawan
Aku menyukaimu yang mekar
Kembang kuningmu begitu besar
Bagaikan matahari yang bersinar
Keindahanmu begitu menebar
Elok Nian Bungaku
Di sebuah pagi
Tak sengaja kumelihat
Di kebun bungaku yang sederhana
Kembang cerah mulai menguncup
Ia mekar perlahan-lahan
Semakin hari makin besar
Bulat sisinya berkelopak
Bagaikan lukisan matahari
Tak jenuh aku memandang
Setiap hari tetap menarik
Kubersihkan dari rerumputan
Agar engkau terus meningkat
Wahai bunga matahari
Engkau setia menemani
Duduk bersamaku di waktu senja
Sambil menikmati alam raya
Bunga Tulip
Kuncup-kuncup kembangmu
Merah-merah warnanya
Mengisi penuh di atas
Menutupi hijaunya daun
Bunga tulip amat indah
Diikat dengan sebuah pita
Bunganya tampakbersahaja
Membuat orang jatuh cinta
Tulip Merah
Namanya tulip kakatua
Warnanya merah muda
Mekarnya menciptakan terpana
Setiap mata yang memandangnya
Bunga tulip bunga Belanda
Sudah terkenal seantero dunia
Dihias beraneka rupa
Untuk mengungkapkan rasa cinta
Indahnya Tulip Di Waktu Senja
Bunga yang rendah hati
Cantik, tetapi malu-malu
Membuka kelopak di demam isu semi
Untuk menghibur suatu hati
Ia naik di pucuk-pucuk
Melihat sekeliling penuh rumput
Lalu bagaikana permata
Ia berhias diri di atas sana.
Bunga tulip bunga yang indah
Perhiasan di waktu senja
Tempat mata melepas lelah
Memandangnya tidak ingin berpisah.
Setangkai Bunga Tulip
Aku yakni setangkau bunga tulip
Tak seindah mawar
Tak seelok angrek
Tak seharum melati
Tangkaiku tebal licin dan berlilin
Tak punya duri yang menyakiti
Aku tak se-populer mawar
Yang dipuja dimana-mana
Menjadi ungkapan cinta
Lambang dari keromantisan
Aku tak seindah anggrek
Yang berkembang tinggi di sana
Biarlah saya di sini
Cukup rendah untuk disentuh
Bunga Melati
Aku adalah bunga melati
Kelopak mekar berwarna putih
Menebar harum yang amis
Mekar segar di waktu pagi
Hiasan pengantin yang anggun
Disusun dalam rangkaian unik
Penyempurna saat bahagia
Pelengkap di ketika pesta
Aku yaitu setangkai Bunga Tulip
Aku tidaklah seelok Sang Mawar nan berduri..
Tangkaiku tebal dan licin berlilin..
Tak perlu saya mempunyai duri yang menyakiti.
Keras di luar tapi cukuplah halus di dalam..
Aku yakni setangkai Bunga Tulip.
Aku tak semempesona Sang Anggrek,
Yang dapat merayu memanja..
Memperoleh penuh sinar matahari,
Dari ketinggian pohon nan tertumpangi..
Cukuplah aku rendah di atas tanah.
Agar terjangkau dalam telapak nan hangat..
Aku yaitu setangkai Bunga Tulip.
Aku tak seindah Sang Bunga Matahari.
Berbunga majemuk,
dan senantiasa terbuka memandang Sinar Matahari.
Aku hanyalah sekuntum bunga tunggal,
Yang tersipu malu menguncup saat mekar
Melindungi hatiku dari abu dunia luar..
Aku yaitu setangkai Bunga Tulip.
Aku tidaklah selembut Sang Dandelion..
Yang begitu mudah tertiup dan terbawa oleh Angin.
Namun aku cukuplah lemah,
Untuk tetap tergoncang oleh tiupan amarah.
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Aku tak sehalus Sang Putri Malu.
Yang tersentuh mengerut dan terluka..
Tak perlu kau takut akan kepekaanku.
Perhatikan langkahmu memperlakukanku,
Dan saya akan senantiasa tersadar untukmu..
Aku ialah setangkai Bunga Tulip.
Aku cukuplah besar lengan berkuasa untuk bertahan,
Namun tetaplah rentan akan tabrakan.
Aku tak terlalu angkuh untuk terengkuh,
Namun tak cukup rendah tuk terinjak.
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Berikanlah aku kepada orang terkasihmu,
Maka dia akan tahu betapa ikhlas rasa sayangmu..
Aku adalah setangkai Bunga Tulip.
Dan saya akan senantiasa memaknai hidupmu.
Bunga Rampai Melati Putih
Telah mekar bersemi
Setangkai bunga melati
Membuatku jatuh hati
Betapa indahnya di muka bumi
Warnanya higienis putih
Lambang dari hati yang suci
Harumnya amatlah bau
Lambang dari kebaikan diri
Kan Kutanam Bungaku
Kan kutanam bungaku
Di depan rumah yang kecil
Kutanam mawar dan melati
Bunga kutanam di pot kecil
Kan kujaga dengan rajin
Kusiram di waktu pagi hari
Kubersihkan dari hama
Agar tumbuh dengan sentosa
Bungaku harapanku
Moga besar moga mekar
Tak sabar aku menunggu
Harapanku telah terbentang
Bunga Sakura
Awalnya bunga sakura banyak berkembang di negara Jepang. Namun kini sakura banyak tumbuh di aneka macam negeri. Termasuk di Indonesia.
Banyak sekali kota-kota yang berhias dengan sakura. Bunga sakura berlainan dengan bunga yang lain.
Ia ialah pohon. Sehingga menciptakan rindang. Bisa ditanam di sepanjang jalan. Dan hidup dengan usia yang lama.
Kalau isu terkini berbunga tiba, daun-daunnya berguguran. Berganti dengan bunga-bunga yang amat indah.
Dari jauh aku memandang
Warna warni yang mempesona
Berasal dari bunga sakura
Membuat bumi terlihat terperinci
Bunganya penuhi batang
Hingga ke pucuk yang paling tinggi
Memberi sebuah kesan
Bernama keindahan.
Sakura bunga keinginan
Kembangnya di tangkai-tangkai
Tempat pujangga menciptakan puisi
Tertiup angin bunga berderai
Musim Berhias
Telah tiba demam isu berhias
Daun-daun hijau pada sakura
Berganti dengan kelopak kembang-kembang
Dunia meriah oleh warna
Yang melihat kan tertegun
Tertawan oleh keindahannya
Sakura sungguh berbahagia
Sebab Tuhan telah menghiasnya
Bermekaran di balik ranting kecil
Alam pun bersemi kembali
Menaburkan cita-cita indah
Ke dalam hati insan
Itulah kehidupan
Ada saat tumbuh ada ketika berbunga
Masing-masing di bawah takdir-Nya
Sepoi Angin Pada Sakura
Dan
Sakurapun bermekaran
Pucuknya memuat bunga-bunga
Di senja yang amat hening
Tiba-datang tiba sebuah belaian
Dari angin yang sepoi-sepoi
Mungkin sakura teramat manis
Hingga angin pun sungguh tertarik
Tuk menjamah pucuk-pucuknya
Membawa harumnya ke dunia
Keagungan Tuhan
Hari ini yaitu hari yang sarat berkah
Alam semesta bertasbih terhadap-Nya
Sakurapun merasa bahagia
Karena Allah sudah menghiasnya
Angin mengalir ke mana saja
Ke selatan atapun utara
Ke arah yang Tuhan perintahkan
Mengembara ke bentangan alam
Biji-biji melantunkan kebanggaan
Untuk Tuhan semesta alam
Suaranya dari kedalaman
Penuh misteri tak terpecahkan
Awan-awan mengambang indah
Bagaikan lukisan tangan mistik
Disertai cahaya sang surya
Menimpanya dengan setia
Puisi Bunga Anggrek
Tinggi sekali tempatmu
Di batang-batang pohon
Di sana kamu bermanja-manja
Mendapatkan cahaya
Engkau memeluk batang
Melebarkan gaun indahmu
Lalu dengan keanggunan
Engkau menata bunga-bungamu
Di sana engkau mekar sendiri
Di hutan yang tak pernah terjamah
Mekar walaupun tak dipandang
Mati dengan penuh keindahan
Anggrekku, Aku Jatuh Cinta
Wahai anggrekku
Aku jatuh cinta
Kepadamu
Warnamu begitu tepat
Terhias di kelopak lembut
Indah tak terkira
Saat mekarmu datang
Hati ini betapa senang
Kau penuhi diri dengan suka cita
Di antara kembang-kembang
Wajahmu paling bercahaya
Menjadi primadona
Puisi Bunga Anggrek Bulan
Rupamu kecil nan mungil
Berdiri di vas bunga di sudut rumah
Menghias ruanganku jadi indah
Warnamu lembut di mata
Hatiku tersenyum memandangnya
Kamu, betapa menawan
Terimakasih wahai Tuhan
Engkau yang turunkan keindahan
Semoga diriku jadi hamba penuh kesyukuran
Akulah Si Bunga Anggrek
Akulah si bunga anggrek
Tumbuh di pucuk-pucuk pepohonan
Biarlah tinggi di atas
Menikmati cahaya dan udara
Akulah si bunga anggrek
Yang menempel pada batang
Biarlah saya mendekap
Dan memberi keindahan
Bungaku memang indah
Tapi beliau pun amat rapuh
Maka jagalah diriku
Agar indahku selalu utuh
Puisi Bunga Teratai Karya Sanusi Pane
Dalam kebun tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang kemudian
Akar tumbuh di hati dunia
Daun berseri laksmi mengarang
Biarpun beliau diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah, o Teratai Bunga
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkaupun turun menjaga taman.
Walau Di Antara Lumpur
Walaupun hidup di antara lumpur
Engkau higienis dan putih
Melambangkan hati suci
Meski berada di tempat kotor
Menghiasi bak-kolam
Mekarmu sangat sebentar
Kadang mekar di waktu malam
Sudah layu di waktu pagi
Tapi engkau tak pernah peduli
Dengan ucapan insan
Mekar di dikala mekar
Mati di kurun waktunya
Puisi Bunga Dandelion
Tetaplah sederhana bungaku
Hiduplah walau tanpa semerbak
Berkumpulan menjadi satu
Menjadi setangkai yang cantik
Berdirilah dengan nrimo
Di antara padang rerumputan
Temuilah sang angin
Dan bercengkrama bersamanya
Hiasi gunung-gunung
Nun jauh di atas sana
Bila waktunya datang
Banyak mata terkesima
Puisi Bunga Edelweiss
O Bunga Edelweiss
Di lembah-lembah engkau berkembang
Di lereng-lereng engkau berbunga
Pembuluh rindu para pendaki
Engkau simbol keabadian
Engkau simbol usaha
Bagai insan yang tak kenal lelah
Mendaki tinggi cita-citanya
Ref:
https://princessatulipan.wordpress.com/2014/01/12/setangkai-bunga-tulip
Posting Komentar untuk "30 Puisi Tentang Bunga Singkat: Mawar, Matahari, Tulip, Melati"