38 Pantun Hardiknas Pendidikan Nasional 2021 : Belajar Dari Corona
Pemandangan masih alami
Di desa yang saya kenal
Sekarang tanggal 2 Mei
Hari Pendidikan Nasional.
Berenang renang si anak belibis
Dari kolam naik ke bata.
Ki Hajar Dewantara tlah berjasa
Memajukan pendidikan negeri kita.
.
.
Oleh kieta Rani Maharani
Hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional. Yakni tanggal 2 Mei 2021.
Tanggal 2 Mei merupakan hari kelahiran satria pendidikan. Yaitu Ki Hajar Dewantara.
Beliau merupakan salah satu tokoh pendidikan Indonesia. Perjuangannya memajukan Indonesia sangat besar.
Gara-gara pohon kina
Kebun luas diambil Belanda.
Gara-gara virus Corona
Sudah usang nggak ke sekolah
Pohon randu bertangkai lima
Tempat bermain di si burung dara.
Rasanya rindu mencar ilmu bersama
Bertemu mitra hati bangga.
Kota Sumedang sejuk hawanya
Banyak orang pergi ke sawah.
Walaupun sedang pandemic Corona
Tetap belajar walau di rumah.
Mawar merah tumbuh berjajar
Kitab lama di daun lontar.
Jangan pernah berhenti belajar
Supaya kita menjadi terpelajar.
Soto tebas sate rusa
Hari senja merah merona.
Alangkah andal anak Indonesia
Tetap berguru walau sedang corona .
Beli yg hrus di Kota Langkat
Minum jahe badannya hangat.
Walau virus belum diangkat
Kita belajar tetap semangat.
Guru ialah ujung tombak pendidikan. Di zaman dahulu guru sungguh dihormati.
Mereka kawasan bertanya manusia. Akhlak mereka menjadi contoh. Oleh alasannya adalah itu kita mesti membangkitkan sosok guru mirip yang dikehendaki oleh Ki Hajar Dewantara.
Langit biru kini memerah
Pertanda datang hari senja.
Menjadi guru tidaklah gampang
Bukan sekedar mengajar saja.
Langit biru putih awannya
Baju batik Teluk belanga.
Menjadi guru mesti mulia
Akhlak baik nya harus tersadar.
Rumah lama halaman lebar
Tempat bertamu saudara Jawa.
Menjadi guru yang penyabar
Agar punya rasa wibawa.
Indonesia kaya Migas
Lautan yang banyak ikan.
Jadilah guru yang tegas
Melahirkan rasa segan.
Pulang kerja beli baju
baju merah baju biru.
Jika negara ingin maju
Jangan melalaikan nasib guru.
Minum kopi masih panas
lebih baik kita makan.
Nasib guru diabaikan.
Kota Bandung Kota Kembang
Rakyatnya suka kesenian.
Jika hidup ingin meningkat
Utamakan lah pendidikan.
Naik kuda pakai pelana
Singgah dahulu di tanah rawa.
Karakter besar lengan berkuasa mesti dibina
Didik hati agar bertakwa.
Daun ubi daun talas
Cuci baju nanti dibilas.
Jangan jadi bangsa pemalas
Nanti hidupnya mampu memelas.
Ikan bandeng ikan berduri
Ambil seekor dari Kendari.
Berdirilah di kaki sendiri
Itulah tanda negeri berdikari.
Buka puasa makan kentang
Dari tanah datang lipan.
Jangan suka banyak hutang
Susah paras mengangkat ke depan.
Angin bertiup menderu
melalui bukit berbatu.
Begini nasib jadi guru
Guru honorer tak menentu.
Hujan turun naik kelabu
Cahaya surya telah berlalu.
Gaji hanya 300 ribu
Hidup ini terlalu pilu.
Bagaimana rusa terkejar
Pada padang yang menghampar
Bagaimana hendak mengajar
Perut kosong bertambah lapar.
Burung berkicau waktu pagi
Kota Cirebon penghasil terasi.
Pulang mengajar bekerja lagi
Supaya di rumah ada nasi.
Hari Senin upacara bendera
Anak-anak berbaris cepat.
Belajar itu mesti besar hati
Supaya ilmu cepat terikat.
Dari pasar beli kelambu
lalu pergi ke tepi pantai
Cintailah ilmu dari kalbu
Itulah kunci menjadi akil.
Pagi hari langit biru
Beli sarapan sayur ketupat.
Hormati olehmu para guru
Berkah ilmu engkau mampu.
Pergi ke kebun pepaya
dalam keranjang sebanyak lima.
Jadilah anak yang mulia
Selalu menurut bimbingan agama.
Apa gunanya daun lontar
Kalau ada daun jeruk.
Apa gunanya anak berilmu
Kalau akhlaknya sangat buruk.
Jahe merah jahe hangat
Diminum waktu hujan lebat.
Bangun pagi mesti semangat
Agar menjadi anak yang andal.
Di desa yang saya kenal
Sekarang tanggal 2 Mei
Hari Pendidikan Nasional.
Berenang renang si anak belibis
Dari kolam naik ke bata.
Ki Hajar Dewantara tlah berjasa
Memajukan pendidikan negeri kita.
.
.
Oleh kieta Rani Maharani
Hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional. Yakni tanggal 2 Mei 2021.
Tanggal 2 Mei merupakan hari kelahiran satria pendidikan. Yaitu Ki Hajar Dewantara.
Beliau merupakan salah satu tokoh pendidikan Indonesia. Perjuangannya memajukan Indonesia sangat besar.
Pantun HARDIKNAS dan CORONA
Gara-gara pohon kina
Kebun luas diambil Belanda.
Gara-gara virus Corona
Sudah usang nggak ke sekolah
Pohon randu bertangkai lima
Tempat bermain di si burung dara.
Rasanya rindu mencar ilmu bersama
Bertemu mitra hati bangga.
Kota Sumedang sejuk hawanya
Banyak orang pergi ke sawah.
Walaupun sedang pandemic Corona
Tetap belajar walau di rumah.
Mawar merah tumbuh berjajar
Kitab lama di daun lontar.
Jangan pernah berhenti belajar
Supaya kita menjadi terpelajar.
Soto tebas sate rusa
Hari senja merah merona.
Alangkah andal anak Indonesia
Tetap berguru walau sedang corona .
Beli yg hrus di Kota Langkat
Minum jahe badannya hangat.
Walau virus belum diangkat
Kita belajar tetap semangat.
Guru Teladan
Guru ialah ujung tombak pendidikan. Di zaman dahulu guru sungguh dihormati.
Mereka kawasan bertanya manusia. Akhlak mereka menjadi contoh. Oleh alasannya adalah itu kita mesti membangkitkan sosok guru mirip yang dikehendaki oleh Ki Hajar Dewantara.
Langit biru kini memerah
Pertanda datang hari senja.
Menjadi guru tidaklah gampang
Bukan sekedar mengajar saja.
Langit biru putih awannya
Baju batik Teluk belanga.
Menjadi guru mesti mulia
Akhlak baik nya harus tersadar.
Rumah lama halaman lebar
Tempat bertamu saudara Jawa.
Menjadi guru yang penyabar
Agar punya rasa wibawa.
Indonesia kaya Migas
Lautan yang banyak ikan.
Jadilah guru yang tegas
Melahirkan rasa segan.
Indonesia Cerdas
Pulang kerja beli baju
baju merah baju biru.
Jika negara ingin maju
Jangan melalaikan nasib guru.
Minum kopi masih panas
lebih baik kita makan.
Apa gunanya hardiknas
Nasib guru diabaikan.
Kota Bandung Kota Kembang
Rakyatnya suka kesenian.
Jika hidup ingin meningkat
Utamakan lah pendidikan.
Naik kuda pakai pelana
Singgah dahulu di tanah rawa.
Karakter besar lengan berkuasa mesti dibina
Didik hati agar bertakwa.
Daun ubi daun talas
Cuci baju nanti dibilas.
Jangan jadi bangsa pemalas
Nanti hidupnya mampu memelas.
Ikan bandeng ikan berduri
Ambil seekor dari Kendari.
Berdirilah di kaki sendiri
Itulah tanda negeri berdikari.
Buka puasa makan kentang
Dari tanah datang lipan.
Jangan suka banyak hutang
Susah paras mengangkat ke depan.
Pantun Guru Honorer
Angin bertiup menderu
melalui bukit berbatu.
Begini nasib jadi guru
Guru honorer tak menentu.
Hujan turun naik kelabu
Cahaya surya telah berlalu.
Gaji hanya 300 ribu
Hidup ini terlalu pilu.
Bagaimana rusa terkejar
Pada padang yang menghampar
Bagaimana hendak mengajar
Perut kosong bertambah lapar.
Burung berkicau waktu pagi
Kota Cirebon penghasil terasi.
Pulang mengajar bekerja lagi
Supaya di rumah ada nasi.
Motivasi Belajar Peserta Didik
Hari Senin upacara bendera
Anak-anak berbaris cepat.
Belajar itu mesti besar hati
Supaya ilmu cepat terikat.
Dari pasar beli kelambu
lalu pergi ke tepi pantai
Cintailah ilmu dari kalbu
Itulah kunci menjadi akil.
Pagi hari langit biru
Beli sarapan sayur ketupat.
Hormati olehmu para guru
Berkah ilmu engkau mampu.
Pergi ke kebun pepaya
dalam keranjang sebanyak lima.
Jadilah anak yang mulia
Selalu menurut bimbingan agama.
Apa gunanya daun lontar
Kalau ada daun jeruk.
Apa gunanya anak berilmu
Kalau akhlaknya sangat buruk.
Jahe merah jahe hangat
Diminum waktu hujan lebat.
Bangun pagi mesti semangat
Agar menjadi anak yang andal.
Posting Komentar untuk "38 Pantun Hardiknas Pendidikan Nasional 2021 : Belajar Dari Corona"