75 Contoh Gurindam Pendidikan Agama Persahabatan Berkait Dan Maknanya
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut bahagia hati
.
.
.
Gurindam selanjutnya oleh kieta_ Anna Noer Jannah.
Berikutnya yaitu acuan gurindam wacana hidup berbudi.
Hidup berbudi maknanya yakni hidup dalam kebaikan dan sering memberi kebaikan kepada orang lain.
Antara lain suka membantu, memaafkan, menolong yang kesusahan, rendah hati, dan sebagainya.
Inilah beberapa gurindam tentang hidup berbudi.
1.
Jika ingin bertanam kebijaksanaan,
Ikhlaskan niat dalam hati.
2.
Budi baik selalu diingat,
Orang baik selalu disayang.
3.
Murah senyum pada saudara,
Itulah pemikiran dalam agama.
4.
Menolong itu tindakan mulia,
Balasan besar mampu pahala.
5.
Siapa yang harapkan surga,
Hendaknya baik pada sesama.
6.
Barang siapa rendah hati,
Itulah tanda mukmin sejati.
7.
Siapa yang suka takabur,
Kelak hidupnya akan hancur.
8.
Sesiapa yang kehendaki mulia,
Tentu ia mesti bertaqwa.
9.
Siapa orang tegakan sholat,
Niscaya hidupnya akan selamat.
10.
Bila punya banyak rezeki,
Tandanya mesti banyak mengembangkan.
Berbakti pada ibu ialah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Termaktub di dalam al Quran. Tertulis di dalam sunnah.
Siapa yang mendapatkan keridhaan orang renta, ia mendapat ridha-Nya.
Siapa menciptakan murka orang tua, dia mendapatkan murka dari-Nya.
Terlebih terhadap ibu, pastinya harus berbakti lebih dari terhadap siapapun jua.
Gurindam ibu ini merupakan nasehat untuk menjadi anak yang shaleh. Yang selalu menyanyangi ibu tercinta.
1.
Besar sangat jasa ibu,
Kasih sayangnya sepanjang waktu.
2.
Siapa ingin hidup berkah,
Kepada ibu harus merendah.
3.
Sesiapa yang hendak makmur,
Turut pada apa yang ibu atur.
4.
Bila ingin hidup sarat berkat,
Kepada ibu mestilah taat.
5.
Siapa yang suka berbakti,
Niscaya dilapangkan rasa di hati.
6.
Berbakti pada ibu usah ditakar,
Supaya hidup tidak sukar.
7.
Amat mustajab doa ibu,
Kepadanya sangat kita perlu.
8.
Sesiapa jadi anak durhaka,
Dunia alam baka pasti sengsara.
9.
Pada ibu jangan kikir,
Jika tidak ingin hidup fakir.
10.
Perlakukan ibu seorang raja,
Sepanjang zaman hidup senang.
Contoh gurindam yang lain yang tak kalah penting adalah gurindam ilmu. Yakni anjuran untuk meraih, menghafal, dan mengamalkan ilmu.
Sesungguhnya ilmu sangat tinggi kedudukannya dalam agama.
Siapa yang pintar, dialah yang punya kemuliaan.
Siapa yang jahil, dialah yang dalam kehinaan.
1.
Siapa cinta terhadap ilmu,
Niscaya beliau mencari guru.
2.
Ke mana ilmu hendak dicari,
Kepada guru bijak bestari.
3.
Di mana ilmu bersamayam,
di lubuk hati jauh di dalam.
4.
Untuk apa ilmu dicari,
Untuk peroleh ridha Illahi.
5.
Untuk apa ilmu didapat,
Agar hidup mendapat berkat.
6.
Barang siapa ilmu mendalam,
Kebijaksanaan akan terselam.
7.
Sifat ilmu laksana padi,
Makin tunduk jikalau terisi.
8.
Jika suka mentadaburi Quran
Niscaya ia jadi fatwa.
9.
Barang siapa tunaikan sunnah Nabi,
Mendapat syafaat di lalu hari.
10.
Kalau ilmu telah ditinggalkan,
Manusia hidup dalam kebodohan.
Kejujuran yaitu mata uang yang laku dimanapun.
Kejujuran ialah salah satu pondasi dari huruf orang-orang mulia.
Semakin jujur, semakin tenang dalam kehidupan.
Sedangkan orang yang tidak jujur, senantiasa gusar menjalani hari-harinya.
Maka demi pentingnya kejujuran, berikutnya kita buat pola gurindam jujur. Yakni menjelaskan tentang mulia sifat jujur.
1.
Siapa hidup senantiasa jujur,
Tentu hatinya akan sejahtera.
2.
Siapa lewati sifat jujur,
Pasti hidupnya akan hancur.
3.
Barang siapa menghindari dusta
Terhindar ia dari neraka.
4.
Dusta itu bersama kejelekan,
Keburukan itu jalan menuju siksaan.
5.
Jujur itu dalam kebaikan,
Kebaikan itu bareng kemuliaan.
6.
Jika mulut tidak terjaga,
Banyak orang yang tak suka.
7.
Lisan yang baik berkata santun,
Lisan pintar banyak menuntun.
8.
Mengapa jujur mesti dijaga,
Karena jujur budpekerti yang mulia.
9.
Sesiapa hidup selalu jujur,
Niscaya nasibnya makin mujur.
10.
Kenapa verbal haruslah jujur,
Supaya jiwa bertambah sejahtera.
Tujuan dalam gurindam yaitu usulan. Contoh gurindam di bawah ini merupakan kumpulan saran bijak.
Seperti pantun anjuran , gurindam juga bertujuan untuk menyampaikan pepatah dan petitih dalam menjalani kehidupan.
1.
Barang siapa berbuat maksiat,
Jalan ke nirwana pasti terhambat.
2.
Barang siapa tekun berguru,
Cita-citanya akan terkejar.
3.
Sesiapa banyak bicara,
Niscaya banyak khilaf dan dosa.
4.
Jika mata tidak terjaga,
Hawa nafsu naik ke muka.
5.
Jika orang senantiasa tabah,
Itulah tandanya jiwanya lebar.
6.
Apa akibat keluh kesah,
Hidupnya akan selalu sukar.
7.
Jika hidup penuh semangat,
Akan dicapai prestasi hebat.
8.
Barang siapa banyak berdoa,
Niscaya pintu Allah akan terbuka.
9.
Barang siapa suka sedekah,
Tentu hartanya semakin berkah.
10.
Jangan suka meminta-minta,
Karena hilang baju wibawa.
Sebelumnya kita pernah menuliskan puisi persahabatan. Ada pula pantun perihal sahabat.
Untuk melengkapinya, berikut ini kami berikan acuan gurindam persahabatan.
Yaitu rekomendasi bijak dalam persahabatan antara sesama manusia.
1.
Siapa dekat atas doktrin,
Pasti berujung kebahagiaan.
2.
Sahabat setia sulit dicari,
Kalau mampu hargai diri.
3.
Siapa ingin banyak teman,
Kepada manusia banyak menghormat.
4.
Jika erat alasannya adalah taqwa,
Sampai alam baka akan senang.
5.
Bila dekat dengan pendurhaka,
Suatu hari rasakan sengsara.
6.
Jika akrab ingin senang
Suka sedih mesti bersama.
7.
Sahabat itu bagaikan pagar,
Selalu ada di sekeliling .
8.
Siapa sahabat yang setia,
Kalau susah tetap bareng .
9.
Kawan baru senantiasa bertambah,
Sahabat usang jangan dilupa.
10.
Apa tanda orang akrab,
Lahir batin selalu lekat.
Masa muda yaitu kala-era untuk belajar.
Saat-saat sukar dikala belajar, akan terbayar saat ilmu masuk ke dalam hati.
Belajar merupakan jalan menuju akil. Belajar ialah kunci mengail ilmu.
Maka dari itu ada baiknya kita membuat pola gurindam berguru.
1.
Barang siapa rajin belajar,
Suatu hari menjadi pandai.
2.
Siapa belajar dengan semangat,
Masa depan menyambut dengan hangat.
3.
Barang siapa suka membaca,
tahulah ilmu perihal segala.
4.
Jika berguru ditinggalkan,
Jatuh insan dalam kebodohan.
5.
Siapa mencar ilmu niatkan ibadah,
Tentu ilmunya mendapat berkah.
6.
Hati yang suka belajar agama,
Dia mendapat ilmu yang utama.
7.
Bekal ilmu akan dibawa.
Ke akhirat jua pulang kita.
8.
Kapan ilmu tidak faedah,
Bila ilmu tidak dikenang.
9.
Jika belajar tanpa guru,
Banyak faedah yang belalu.
10.
Kepada siapa mencar ilmu agama,
Kepada manusia bergelar ulama.
1.
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Maknanya: Jangan menghormati orang yang meremehakan agama, maksiat, ataupun berbuat dosa.
2.
Barang siapa mengenal alam baka,
Tahulah dia dunia mudarat.
Maknanya: Orang yang mengilmui darul baka dia akan paham bahwa dunia ialah godaan dan banyak menawarkan mudharat.
3.
Barang siapa hidupnya beribadah,
Tahulah ia makna menyembah.
Maknanya: Kalau kita mengetahui bahwa hidup ini untuk beribadah, maka kita akan menyebabkan kehidupan ini merupakan rangkaian penyembahan terhadap Allah.
4.
Siapa yang kenal Tuhan,
Kepada Allah mencari jalan.
Maknanya: Orang yang mengenal Tuhan yang hak, ia akan beragama dengan agama yang diridhai oleh Allah.
5.
Jika mulut tidak dijaga,
Mudahlah tubuh masuk neraka.
Maknanya: Orang yang perkataannya tidak tersadar – suka menggibah, memfitnah, atau menyakiti – maka akan mudah terjerumus ke perbuatan yang menjatuhkan ke neraka.
6.
Siapa jahat pada tetangga,
Itulah tanda terancam ke neraka.
Maknanya: perbuatan menyakiti tetangga merupakan tindakan buruk yang dibalas dengan siksa neraka.
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat.
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut bahagia hati
.
.
.
Gurindam selanjutnya oleh kieta_ Anna Noer Jannah.
pantun agama. Jika dalam pantun ada sampiran dan isi, maka dalam gurindam semuanya ialah isi.
Gurindam agama sangat terkenal. Karena pada masanya dulu, sastra ialah alat untuk membuatkan agama, ialah agama Islam.
Gurindam Ali Haji ialah gurindam yang amat populer di sastra dan khazanah Islam di tanah Melayu.
Berikut ini beberapa teladan gurindam agama.
1.
Barang siapa mengenal Tuhan,
Tentu selamat sekujur tubuh.
2.
Barang siapa tegakan sholat,
Di segi Allah tinggi derajat.
3.
Kalau telah mengenal darul baka,
Dunia ini terlihat gulung tikar.
4.
Di mana hati berisi keyakinan,
Niscaya senang hidupnya manusia.
5.
Apa tanda dalamnya doktrin,
Pastilah punya sifat budiman.
6.
Apa tanda keyakinan di dada,
Selalu baik pada tetangga.
7
Barang siapa suka takabur,
Kan menyesal di alam kubur.
8.
Siapa suka tadabur Quran
Niscaya hidupnya ada aliran.
9.
Jika bersungguh-sungguh berpuasa,
Terhalang dari siksa neraka.
10.
Siapa menyembah Tuhan Yang Esa,
Niscaya dapat pahala berupa nirwana.
Gurindam Dua Belas ialah gurindam, salah satu puisi Melayu lama, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau.
Gurindam dua belas terdiri dari beberapa pasal.
Di bawah ini contoh dari pasal Satu.
Satu
Ini Gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegahnya tiada dia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
Maka sudah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
Tahulah beliau barang yang teperdaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
Tahulah dia dunia mudarat.
Contoh gurindam di bawah ini tentang nasehat berbuat baik.
Gurindam di bawah ini sungguh mudah untuk dihafal. Lebih pendek ketimbang menghafal pantun anjuran ataupun puisi.
Nah, mungkin kau coba hafalkan satu atau dua gurindam.
1.
Sesiapa membantu sesama,
Banyak hati sayang padanya.
2.
Budi baik dipelihara,
Itulah jalan menuju nirwana.
3.
Hidup bareng jangan berantem,
Supaya hidup tak terasa acuh taacuh.
4.
Bila insan saling sayang,
Bahagia akan meningkat .
5.
Siapa suka menyimpan iri,
Hati sakit bagai tertusuk duri.
6.
Hutang akal dibawa mati,
Tetap terkenang di dalam hati.
7.
Siapa banyak menanam kebijaksanaan,
Namanya mulia di dunia ini.
8.
Kepada orang tua senantiasa hormat,
Sebagai bekal di darul baka.
9.
Kepada Tuhan senantiasa berbakti,
Hidup senang setelah mati.
10.
Barang siapa punya akhlak mulia,
Bersama Nabi kelak di surga.
Gurindam agama sangat terkenal. Karena pada masanya dulu, sastra ialah alat untuk membuatkan agama, ialah agama Islam.
Gurindam Ali Haji ialah gurindam yang amat populer di sastra dan khazanah Islam di tanah Melayu.
Berikut ini beberapa teladan gurindam agama.
1.
Barang siapa mengenal Tuhan,
Tentu selamat sekujur tubuh.
2.
Barang siapa tegakan sholat,
Di segi Allah tinggi derajat.
3.
Kalau telah mengenal darul baka,
Dunia ini terlihat gulung tikar.
4.
Di mana hati berisi keyakinan,
Niscaya senang hidupnya manusia.
5.
Apa tanda dalamnya doktrin,
Pastilah punya sifat budiman.
6.
Apa tanda keyakinan di dada,
Selalu baik pada tetangga.
7
Barang siapa suka takabur,
Kan menyesal di alam kubur.
8.
Siapa suka tadabur Quran
Niscaya hidupnya ada aliran.
9.
Jika bersungguh-sungguh berpuasa,
Terhalang dari siksa neraka.
10.
Siapa menyembah Tuhan Yang Esa,
Niscaya dapat pahala berupa nirwana.
3. Gurindam Dua Belas Ali Haji
Gurindam Dua Belas ialah gurindam, salah satu puisi Melayu lama, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau.
Gurindam dua belas terdiri dari beberapa pasal.
Di bawah ini contoh dari pasal Satu.
Satu
Ini Gurindam pasal yang pertama:
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal Allah,
Suruh dan tegahnya tiada dia menyalah.
Barang siapa mengenal diri,
Maka sudah mengenal akan Tuhan yang bahri.
Barang siapa mengenal dunia,
Tahulah beliau barang yang teperdaya.
Barang siapa mengenal akhirat,
Tahulah dia dunia mudarat.
4. Gurindam Berbuat Baik
Contoh gurindam di bawah ini tentang nasehat berbuat baik.
Gurindam di bawah ini sungguh mudah untuk dihafal. Lebih pendek ketimbang menghafal pantun anjuran ataupun puisi.
Nah, mungkin kau coba hafalkan satu atau dua gurindam.
1.
Sesiapa membantu sesama,
Banyak hati sayang padanya.
2.
Budi baik dipelihara,
Itulah jalan menuju nirwana.
3.
Hidup bareng jangan berantem,
Supaya hidup tak terasa acuh taacuh.
4.
Bila insan saling sayang,
Bahagia akan meningkat .
5.
Siapa suka menyimpan iri,
Hati sakit bagai tertusuk duri.
6.
Hutang akal dibawa mati,
Tetap terkenang di dalam hati.
7.
Siapa banyak menanam kebijaksanaan,
Namanya mulia di dunia ini.
8.
Kepada orang tua senantiasa hormat,
Sebagai bekal di darul baka.
9.
Kepada Tuhan senantiasa berbakti,
Hidup senang setelah mati.
10.
Barang siapa punya akhlak mulia,
Bersama Nabi kelak di surga.
CIRI-CIRI GURINDAM
- Gurindam hanya terdiri dari dua baris, tidak lebih pada tiap baitnya.
- Jumlah kata masing-masing baris hanya sekitar 10-14 kata saja.
- Pada tiap baris bersajak A-A, B-B, dan seterusnya.
- Pada tiap baris gurindam mempunyai ikatan karena-akhir.
- Baris kedua berupa isi.
- Isi atau arti dari gurindam terdapat pada baris kedua.
- Isi gurindam pada umumnya berupa nasehat-nasehat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.
5. Gurindam Hidup Berbudi
Berikutnya yaitu acuan gurindam wacana hidup berbudi.
Hidup berbudi maknanya yakni hidup dalam kebaikan dan sering memberi kebaikan kepada orang lain.
Antara lain suka membantu, memaafkan, menolong yang kesusahan, rendah hati, dan sebagainya.
Inilah beberapa gurindam tentang hidup berbudi.
1.
Jika ingin bertanam kebijaksanaan,
Ikhlaskan niat dalam hati.
2.
Budi baik selalu diingat,
Orang baik selalu disayang.
3.
Murah senyum pada saudara,
Itulah pemikiran dalam agama.
4.
Menolong itu tindakan mulia,
Balasan besar mampu pahala.
5.
Siapa yang harapkan surga,
Hendaknya baik pada sesama.
6.
Barang siapa rendah hati,
Itulah tanda mukmin sejati.
7.
Siapa yang suka takabur,
Kelak hidupnya akan hancur.
8.
Sesiapa yang kehendaki mulia,
Tentu ia mesti bertaqwa.
9.
Siapa orang tegakan sholat,
Niscaya hidupnya akan selamat.
10.
Bila punya banyak rezeki,
Tandanya mesti banyak mengembangkan.
6. Gurindam Ibu
Berbakti pada ibu ialah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Termaktub di dalam al Quran. Tertulis di dalam sunnah.
Siapa yang mendapatkan keridhaan orang renta, ia mendapat ridha-Nya.
Siapa menciptakan murka orang tua, dia mendapatkan murka dari-Nya.
Terlebih terhadap ibu, pastinya harus berbakti lebih dari terhadap siapapun jua.
Gurindam ibu ini merupakan nasehat untuk menjadi anak yang shaleh. Yang selalu menyanyangi ibu tercinta.
1.
Besar sangat jasa ibu,
Kasih sayangnya sepanjang waktu.
2.
Siapa ingin hidup berkah,
Kepada ibu harus merendah.
3.
Sesiapa yang hendak makmur,
Turut pada apa yang ibu atur.
4.
Bila ingin hidup sarat berkat,
Kepada ibu mestilah taat.
5.
Siapa yang suka berbakti,
Niscaya dilapangkan rasa di hati.
6.
Berbakti pada ibu usah ditakar,
Supaya hidup tidak sukar.
7.
Amat mustajab doa ibu,
Kepadanya sangat kita perlu.
8.
Sesiapa jadi anak durhaka,
Dunia alam baka pasti sengsara.
9.
Pada ibu jangan kikir,
Jika tidak ingin hidup fakir.
10.
Perlakukan ibu seorang raja,
Sepanjang zaman hidup senang.
7. Gurindam Ilmu
Contoh gurindam yang lain yang tak kalah penting adalah gurindam ilmu. Yakni anjuran untuk meraih, menghafal, dan mengamalkan ilmu.
Sesungguhnya ilmu sangat tinggi kedudukannya dalam agama.
Siapa yang pintar, dialah yang punya kemuliaan.
Siapa yang jahil, dialah yang dalam kehinaan.
1.
Siapa cinta terhadap ilmu,
Niscaya beliau mencari guru.
2.
Ke mana ilmu hendak dicari,
Kepada guru bijak bestari.
3.
Di mana ilmu bersamayam,
di lubuk hati jauh di dalam.
4.
Untuk apa ilmu dicari,
Untuk peroleh ridha Illahi.
5.
Untuk apa ilmu didapat,
Agar hidup mendapat berkat.
6.
Barang siapa ilmu mendalam,
Kebijaksanaan akan terselam.
7.
Sifat ilmu laksana padi,
Makin tunduk jikalau terisi.
8.
Jika suka mentadaburi Quran
Niscaya ia jadi fatwa.
9.
Barang siapa tunaikan sunnah Nabi,
Mendapat syafaat di lalu hari.
10.
Kalau ilmu telah ditinggalkan,
Manusia hidup dalam kebodohan.
8. Gurindam Jujur
Kejujuran yaitu mata uang yang laku dimanapun.
Kejujuran ialah salah satu pondasi dari huruf orang-orang mulia.
Semakin jujur, semakin tenang dalam kehidupan.
Sedangkan orang yang tidak jujur, senantiasa gusar menjalani hari-harinya.
Maka demi pentingnya kejujuran, berikutnya kita buat pola gurindam jujur. Yakni menjelaskan tentang mulia sifat jujur.
1.
Siapa hidup senantiasa jujur,
Tentu hatinya akan sejahtera.
2.
Siapa lewati sifat jujur,
Pasti hidupnya akan hancur.
3.
Barang siapa menghindari dusta
Terhindar ia dari neraka.
4.
Dusta itu bersama kejelekan,
Keburukan itu jalan menuju siksaan.
5.
Jujur itu dalam kebaikan,
Kebaikan itu bareng kemuliaan.
6.
Jika mulut tidak terjaga,
Banyak orang yang tak suka.
7.
Lisan yang baik berkata santun,
Lisan pintar banyak menuntun.
8.
Mengapa jujur mesti dijaga,
Karena jujur budpekerti yang mulia.
9.
Sesiapa hidup selalu jujur,
Niscaya nasibnya makin mujur.
10.
Kenapa verbal haruslah jujur,
Supaya jiwa bertambah sejahtera.
9. Gurindam Nasehat
Tujuan dalam gurindam yaitu usulan. Contoh gurindam di bawah ini merupakan kumpulan saran bijak.
Seperti pantun anjuran , gurindam juga bertujuan untuk menyampaikan pepatah dan petitih dalam menjalani kehidupan.
1.
Barang siapa berbuat maksiat,
Jalan ke nirwana pasti terhambat.
2.
Barang siapa tekun berguru,
Cita-citanya akan terkejar.
3.
Sesiapa banyak bicara,
Niscaya banyak khilaf dan dosa.
4.
Jika mata tidak terjaga,
Hawa nafsu naik ke muka.
5.
Jika orang senantiasa tabah,
Itulah tandanya jiwanya lebar.
6.
Apa akibat keluh kesah,
Hidupnya akan selalu sukar.
7.
Jika hidup penuh semangat,
Akan dicapai prestasi hebat.
8.
Barang siapa banyak berdoa,
Niscaya pintu Allah akan terbuka.
9.
Barang siapa suka sedekah,
Tentu hartanya semakin berkah.
10.
Jangan suka meminta-minta,
Karena hilang baju wibawa.
10. Gurindam Persahabatan
Sebelumnya kita pernah menuliskan puisi persahabatan. Ada pula pantun perihal sahabat.
Untuk melengkapinya, berikut ini kami berikan acuan gurindam persahabatan.
Yaitu rekomendasi bijak dalam persahabatan antara sesama manusia.
1.
Siapa dekat atas doktrin,
Pasti berujung kebahagiaan.
2.
Sahabat setia sulit dicari,
Kalau mampu hargai diri.
3.
Siapa ingin banyak teman,
Kepada manusia banyak menghormat.
4.
Jika erat alasannya adalah taqwa,
Sampai alam baka akan senang.
5.
Bila dekat dengan pendurhaka,
Suatu hari rasakan sengsara.
6.
Jika akrab ingin senang
Suka sedih mesti bersama.
7.
Sahabat itu bagaikan pagar,
Selalu ada di sekeliling .
8.
Siapa sahabat yang setia,
Kalau susah tetap bareng .
9.
Kawan baru senantiasa bertambah,
Sahabat usang jangan dilupa.
10.
Apa tanda orang akrab,
Lahir batin selalu lekat.
11. Gurindam Belajar
Masa muda yaitu kala-era untuk belajar.
Saat-saat sukar dikala belajar, akan terbayar saat ilmu masuk ke dalam hati.
Belajar merupakan jalan menuju akil. Belajar ialah kunci mengail ilmu.
Maka dari itu ada baiknya kita membuat pola gurindam berguru.
1.
Barang siapa rajin belajar,
Suatu hari menjadi pandai.
2.
Siapa belajar dengan semangat,
Masa depan menyambut dengan hangat.
3.
Barang siapa suka membaca,
tahulah ilmu perihal segala.
4.
Jika berguru ditinggalkan,
Jatuh insan dalam kebodohan.
5.
Siapa mencar ilmu niatkan ibadah,
Tentu ilmunya mendapat berkah.
6.
Hati yang suka belajar agama,
Dia mendapat ilmu yang utama.
7.
Bekal ilmu akan dibawa.
Ke akhirat jua pulang kita.
8.
Kapan ilmu tidak faedah,
Bila ilmu tidak dikenang.
9.
Jika belajar tanpa guru,
Banyak faedah yang belalu.
10.
Kepada siapa mencar ilmu agama,
Kepada manusia bergelar ulama.
12. Contoh Gurindam dan Maknanya
1.
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.
Maknanya: Jangan menghormati orang yang meremehakan agama, maksiat, ataupun berbuat dosa.
Barang siapa mengenal alam baka,
Tahulah dia dunia mudarat.
Maknanya: Orang yang mengilmui darul baka dia akan paham bahwa dunia ialah godaan dan banyak menawarkan mudharat.
3.
Barang siapa hidupnya beribadah,
Tahulah ia makna menyembah.
Maknanya: Kalau kita mengetahui bahwa hidup ini untuk beribadah, maka kita akan menyebabkan kehidupan ini merupakan rangkaian penyembahan terhadap Allah.
4.
Siapa yang kenal Tuhan,
Kepada Allah mencari jalan.
Maknanya: Orang yang mengenal Tuhan yang hak, ia akan beragama dengan agama yang diridhai oleh Allah.
5.
Jika mulut tidak dijaga,
Mudahlah tubuh masuk neraka.
Maknanya: Orang yang perkataannya tidak tersadar – suka menggibah, memfitnah, atau menyakiti – maka akan mudah terjerumus ke perbuatan yang menjatuhkan ke neraka.
6.
Siapa jahat pada tetangga,
Itulah tanda terancam ke neraka.
Maknanya: perbuatan menyakiti tetangga merupakan tindakan buruk yang dibalas dengan siksa neraka.
Posting Komentar untuk "75 Contoh Gurindam Pendidikan Agama Persahabatan Berkait Dan Maknanya"