Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

75 Pantun Guru : Guruku Sayang Senantiasa Memberi Ilmu

Pantun guru yaitu Kumpulan pantun ihwal cinta kasih, pengorbanan, dan usaha guru untuk mendidik murid-muridnya. 

Guru ialah orang yang sangat berjasa dalam mendidik kita. Kita berguru saban hari bersama guru.

Walaupun saat pantun ini ditulis, kita belajar di rumah,  namun guru senantiasa mengamati kita.

Seorang guru memperlihatkan cinta kasih yang murni. Mereka senantiasa menasehati supaya masa depan kita cerah.

Para guru juga memotivasi murid-muridnya semoga mencar ilmu. 

Mereka mengajar dengan sepenuh hati. Kadang periode mengajar dengan tegas, jenaka, bahkan kadang mirip seorang sahabat.

Tanpa seorang guru Mungkin kita bukanlah siapa-siapa. Kita bisa mencar ilmu bernyanyi dan menari, berhitung, olahraga, semua itu atas jasa bimbingan guru.

Berikut ini ialah kumpulan pantun wacana guru.

Pantun Guruku Sayang 


21. Terkena air kerikil pun pecah,
Mentari siang begitu terik.
Alangkah bahagia kan sekolah,
Karena Ibu guru sangat cantik.

22. Baju baru baju batik,
Di pasar Rabu baju dibeli.
Sudah anggun juga baik,
Dialah guru yang sejati.

23. Aneka rupa insan di dunia,
Yang paling mulia yang bertakwa.
Kami semua hormat padanya,
Guru cantik memang istimewa.

24. Baju kotor tolong bilaskan,
Jatuh ke sungai di bawa ikan. 
Bila beliau menerangkan,
Kami semua menyimak .

25. Burung gelatik suka memburu,
Terbang tinggi jauh ke awan.
Guru bagus kalau mengajar,
Caranya sangat mengasyikkan.

-oOo-

26. Baju batik di daun lontar,
Jatuh sepeti ke dalam bak.
Guru bagus sangatlah berakal,
 Ilmunya luas serta dalam.

27. Sungai Musi sungai yang lebar,
Laju perahu tampakkembar.
Kelak jikalau aku besar,
Akupun ingin mampu mengajar.

28. Surya di ufuk telah berpijar,
Tanda hari Mulai pagi. 
Bertahun-tahun ibu mengajar,
Kan berpisah sebentar lagi.

29. Pergi ke pasar beli sepatu,
Sepatu gres sepatu baru.
Kami semua menyangi ibu,
Sungguh besar jasa-jasamu. 

30. Memang anggun sepatu baru,
Tertinggal di bawah pohon randu.
Setiap hari ada rindu,
Ingin berjumpa ibu guru. 

Pantun Guru Tersayang

Selama kita belajar di sekolah pasti ada guru yang kita sayang. Biasanya guru tersebut juga menyayangi kita. 

Kita gres tahu jasa-jasanya setelah kita lulus sekolah. 

Berikut ini kumpulan pantun guruku tersayang.

31. Pagi-pagi minum jamu,
Karena badan merasa meriang.
Kubuat pantun untuk dirimu,
Pantun ungkapan kasih dan sayang.

32. Sungai Musi airnya higienis,
Burung melayang terbang-layang. 
Kami ucapkan terima kasih,
Untuk guru yang tersayang. 

33. Waktu sore Waktunya makan,
Makan dengan ikan toman.
Belajar bersamamu mengasyikkan,
Dekat denganmu terasa tenteram. 

34. Suara burung terdengar riang,
Bermain-main di langit biru. 
Wahai ibu guru tersayang,
Semoga engkau sehat senantiasa.

35. Awan mendung begitu kelabu,
Angin kencang suara menderu. 
Di dalam hati kami rindu,
Mendengarkan nasehat darimu. 

-oOo-

36. Hujan turun dengan lebat,
Perahu di tepi mesti diikat. 
Kami mencoba untuk taat,
Atas instruksi dan anjuran

37. Sangat akil binatang kancil,
Benerin jam dengan si rusa.
Moga-moga kami sukses,
Berguna bagi nusa bangsa.

38. Ikan cupang di dalam parit,
Parit panjang hingga ke hutan.
Kami akan menjadi murid,
Murid ahli yang membanggakan.

39. Karena embun daun lembap,
Embun jatuh ke daun ilalang. 
Walau nanti kita berpisah,
Jasa Ibu tetap terkenang. 

40. Kolam kecil kawasan si ikan,
Ikan emas pintar berenang.
Kami senantiasa menginginkan,
Doa lapang dada dari ibu tercinta.

Pantun Guru Terbaik

Berbicara wacana guru maka kita berbicara ihwal banyak hal. Seperti sekolah,  usulan,  berguru, disiplin, motivasi, dan banyak lagi. Puisi guruku pelitaku.

Berikut ini beberapa kumpulan pantun terbaik yang bertemakan guru.

41. Anak bermain di jerami,
Lalu memanjat pohon pinang. 
Wahai guru-guru kami,
Jasamu selalu kami Kenang.

42. Pakai baju, baju merah,
Sayang ada noda tinta.
Masa depan begitu cerah,
Atas panduan Guru tersayang.

43. Ke padang datar pergi berburu,
Pulang petang mendapat rusa.
Kami hormat dan sayang guru,
Didik kami biar mulia. 

44. Hari gelap memasang lilin,
Ada kudapan manis di dalamnya.
Engkau mengajarkan disiplin,
Agar cerah periode depan.

45. Sore hari tiba tamu,
Oleh-oleh kacang kedelai.
Sungguh mulia -jasa-jasamu,
Mendidik kami menjadi cendekia.

-oOo-

46. Sungguh hangat sinar mentari,
Mentari mengambang di langit biru.
Gigih usaha setiap hari,
Agar kami menerima ilmu.

47. Embun bening daun jambu,
Untuk mengobati sakit mata.
Engkau memberi aneka macam ilmu,
Agar tercapai harapan.

48. Mari menyiram bunga melati,
Agar bunganya berseri-seri. 
Senyummu mendamaikan hati,
Bagaikan Embun di pagi hari.

49. Pintu gerbang sarat goresan,
Menyambut nelayan perahunya karam.
Niat lapang dada mengajarkan,
Agar kami semua paham.

50. Kain tenun jangan dipilin,
Kalau dipilin nanti terbelah.
Engkau mengajar dengan disiplin,
Ajari kami tanpa letih.

Pantun Nasehat Guru Untuk  Murid

Seorang guru sering memberi anjuran . Tujuannya semoga murid-murid menjadi lebih baik.

Nasehat itu kadang didengar kadang tidak. Namun suatu hari niscaya akan diingat oleh siswa.

Begitulah seorang guru. Mereka sangat tabah dan penyayang. Walaupun kadang murka dikala kita bersalah.

51. Ada duit di dalam saku,
Uang selembar hanya seribu. 
Dengarkanlah wahai muridku,
Inilah usulan dari diriku.

52. Buah jambu dikonsumsi tupai,
Anak melayu menari Zapin.
Kalau dirimu tidak pintar,
Belajarlah dengan bersungguh-sungguh.

53. Angin puyuh berputar-putar,
Laut hutan dilewati.
Walau dirimu tidak berakal,
Jangan pernah bersedih hati.

54. Kain batik dari Siantar,
Kain batik menuju kota. 
Yang terbaik bukanlah yang pintar,
Yang terbaik berakhlak mulia.

55. Kayu papan dari meranti,
Meranti kuat tiada berduri. 
Masa depan sedang menanti,
Giat-giat lah persiapkan diri.

-oOo-

56. Pohon jati berjajar lima,
Tumbuh besar di bersahabat rawa. 
Usia kami tak lagi lama,
Sebentar nanti kami menua.

57. Sarang anggun burung tekukur,
Diberi makan tak jua terbang. 
Jalani hidup dengan bersyukur,
Agar hati kian hening.

58. Buaya memburu kancil,
Kancil lari tanpa peduli. 
Kelak jika kalian sukses,
Jangan pernah tinggi hati.

59. Syair dibaca berirama,
Karya sastra para pujangga. 
Kasihilah kepada sesama,
Itulah hidup yang penuh makna.

60. Tali putus diganti senar,
Perut lapar belilah bakwan. 
Setialah pada yang benar,
Walau hilang semua kawan.


Hiduplah di Atas Agama

Nasehat yang terpenting dari guru kita yakni perihal budpekerti mulia. Tak seorangpun mampu berakhlak mulia kecuali kalau ia beragama.

Marilah kita mencar ilmu ilmu agama. Kemudian mengamalkannya dengan ikhlas.

61. Roti bakar anak Belanda,
Diolesi dengan mentega. 
Inilah pesan dari ayahanda,
Janganlah engkau jauh dari agama.

62. Tambal perahu dengan dempul,
Agar tertutup lubang bocornya. 
Kunci hidup telah terkumpul,
Di dalam Quran yang mulia.

63. Sawah di desa sangat subur,
Memanen padi amatlah cepat. 
Hidup di dunia, hidup dikubur,
Tujuan kita hingga darul baka.

64. Jika engkau sakit mata,
Tetesi embun jernih airnya. 
Jika engkau ingin meminta,
Meminta terhadap Allah saja.

65. Badan lelah minum jamu,
Walau jamu pahit rasanya. 
Jagalah Allah oleh dirimu,
Niscaya engkau akan dijaga.

-oOo-

66. Suara siapa mendayu-dayu,
Bersenandung di saat hujan.
Ketahuilah oleh dirimu,
Di dalam sabar ada kebaikan.

67. Jangan duduk di batu nisan,
Apalagi di dikala hujan. 
Sayangi olehmu sesama insan,
Kesalahan mereka mari lupakan. 

68. Tanam talas tanam keladi,
Talas diantarke Pulau Bali. 
Hidup ini tak akan kekal,
Ke darul baka jua daerah kembali.

69. Gelas kaca mudah pecah,
Pecah pula kaca cermin. 
Untuk apa resah gelisah,
Jika rezeki telah dijamin.

70. Kacang hijau jadi kecambah,
Kan ditanam di pekarangan. 
Tidak ada satu bencana alam,
Kecuali itu sudah ditetapkan.


Pantun ihwal Ilmu

Ilmu menduduki kedudukan yang sangat tinggi. Terutama di dalam agama Islam.

Seseorang harus mempunyai ilmu sebelum dia berkata maupun beramal. 

Karena tanpa ilmu kita bisa tersesat. Tanpa ilmu ibadah yang kita kerjakan bisa saja salah.

71. Lautan luas warna biru,
Berlayar di sana bahtera nelayan. 
Dengan ilmu terangi dirimu,
Usir segala kebodohan.

72. Pohon jati berjajar lima,
Daunnya kering gugur ke Bumi. 
Belajarlah ilmu agama,
Yang dibimbing oleh Nabi.

73. Kutilang hinggap di dahan,
Dahan berpengaruh kayu jati. 
Ikutlah firman Tuhan,
Tuhan yang Esa Rabbul Izzati.

74. Hari raya hadiah sarung,
Untuk kerabat yang di desa. 
Meski ilmu setinggi gunung,
Tak diamalkan tiada guna.

75.
Air acuh taacuh di dalam kendi,
Tumpah membasahi meja dingklik. 
Hendaklah turut resmi padi,
Makin tunduk makin berisi. 

Posting Komentar untuk "75 Pantun Guru : Guruku Sayang Senantiasa Memberi Ilmu"