Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lumut (Bryophyta): Lumut Hati , Tanduk, Dan Lumut Sejati

Pendahuluan

Lumut mampu ditemui di aneka macam tempat, misalnya di tanah lembab, di pohon, di tembok, di permukaan, kerikil bata, dan di tempat kutub yang ialah tundra (padang lumut).

Lumut yang hidup di watu bata atau tembok sering terlihat mirip beludru hijau.

Ada pula yang seperti lembaran. Lumut yang hidup di pohon tubuhnya menjulur panjang.

Lumut termasuk flora Kormofita (berkormus), alasannya adalah ada sebagian lumut yang memiliki batang dan daun sejati.

Namun tidak semua lumut memiliki akar sejati.

Dikatakan berbatang dan berdaun sejati karena strukturnya (secara anatomi) seperti dengan batang dan daun tumbuhan berbiji.

Sedangkan akarnya masih ebrbentuk rizoid (akar semu).

Karena itu ada sebagian hebat yang masih memasukan lumut ke dalam Thallophyta.

Namun ada pula yang memasukan tanaman lumut sebagai flora peralihan dari Thallopyta dan Kormofita.

Akar lumut (rizoid) ialah formasi sel-sel parenkim yang tidak memiliki berkas pengangkut seperti pada paku-pakuan dan tumbuhan berbiji.

Rizoid berfungsi untuk melekat pada substrat dan memuat air dan zat-zat hara ke seluruh bagian badan.

Sebagian besar lumut mengalami metagenesis (pergiliran keturunan).

Organ kelamin jantan berbentukanteridium yang dapat menciptakan spermatozoid.

sel telur yang berbentuk di dalamnya.
  • Menghasilkan satu gamet betina berskala besar (sel telur).
  • Gamet betina menempel pada arkegonium.


  • Menurut tata cara 4 kingdom dan 5 kingdom lumut tergolong kingdom Plantae (Tumbuhan) dan divisi Bryophyta.


    Lumut dibagi menjadi 3 kelas, ialah kelas
    • Hepaticopsida (lumut hati)
    • Anthoceropsida (lumut tanduk)
    • Bryopsida (lumut sejati)


    1. Lumut Hati (Hepaticopsida)


    Lumut hati berupa lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab atau terapung di atas air.

    Contoh spesies lumut hati antara lain berikut ini.

    1. Ricciocrapus natans


    Lumut ini hidup terapung di atas air.

    Tubuhnya berupa talus. Di dalam daur hidupnya mengalami pergiliran keturunan (metagenesis), yaitu:
    • Tumbuhan generasi sporofit yang menghasilkan spora (fase reproduksi vegetatif),
    • Tumbuhan generasi gametofit yang menciptakan sel-sel gamet (fase reproduksi generatif)
    Perbedaan antara generasi sporofit dan generasi gametofit.

    Generasi Gametofit:

    • Fase haploid
    • Terdiri dari struktur hijau, organ kelamin, dan gamet.
    • Menghasilkan gamet melalui mitosis
    • Hidup bebas
    • Merupakan fase lebih banyak didominasi dalam daur hidup lumut


    Generasi Sporofit:

    Fase diploid
    • Terdiri dari spora yang membentuk tubuh multiseluler yang terbentuk dari zigot.
    • Menghasilkan spora lewat meiosis
    • Tergantung pada gametofit
    • Merupakan fase yang pendek dalam daur hidup lumut.



    2. Marchantia


    Lumut berbentuk lembaran daun ini berkembang melekat di atas permukaan tanah, pohon, atau tebing yang lembab atau basah.

    Di bab bawah, berkembang rizoid untuk menempel dan menghisap zat-zat makanan.

    Marchatia tidak mempunya batang dan daun.

    Jati, tubuhnya berbentuk talus.

    Marchantia bereproduksi secara vegetatif dan generatif.

    Reproduksi vegetatif dengan membentuk gema (kuncup).

    Dari gemma dapat terbentuk talus baru yang memiliki rizoid.

    Reproduksi generatif dengan membentuk gamet.

    Dari talus yang bebentuk lembaran daun, organ anteridium dan arkegonium muncul mencuat ke atas.

    Bentuk anteridium seperti payung yang memiliki lekuk-lekuk pada tepinya, sedangkan arkegonium mirip payung yang tepinya rata.

    Anteridum merupakan organ kelakin jantan, menciptakan sperema.

    Arkegonium merupakan organ kelamin betina, menciptakan ovum.

    Sperma yang matang berenang dalam air, untuk mencapai ovum sehingga terjadilah fertilisasi (pembuahan).

    Hasil pembuahan yakni zigot, zigot akan tumbuh menjadi talus baru.


    Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)



    • Berhabitat di daerah basah
    • Di tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan.
    • Mengalami pergiliran keturunan/metagenesis.
    • Metagenesis terjadi antara Fase sporofit dan gametofit.
    • Fase sporofit yaitu tahap flora menghasilkan spora.
    • Pada gametofit adalah tahap tanaman menghasilkan gamet.

    Tubuh lumut yang kita lihat di tanah ialah tubuh dalam fase gametofit. Reproduksinya seperti dengan lumut hati.

    Contoh Anthoceros.

    Lumut Sejati (Bryopsida)



    • Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok, dan kawasan-kawasan yang terbuka.
    • Batangnya tanda-tanda coma bercabang-cabang dan berdaun kecil-kecil, mirip rumput namun pendek.
    • Ada pula yang mirip beludru hijau.

    Contoh lumut sejati ialah Polytrichum dan Sphagnum.

    Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang.

    Makara, kalau dari cabang timbul kuncup, terbentuklah tubuh lumut yang baru.

    Lumut sejati ini juga mengalami metagenesis (mengalami pergiliran keturunan), dari keturunan/fase sporofit ke keturunan/fase gametofit.

    Tubuh generasi gametofit dapat menghasilkan anteridium dan arkegonium.

    Anteridium menghasilkan spermatozoid, dan arkegonium menciptakan ovum.

    Sperma dapat bergerak mendekati ovum melalui medium air.

    Gerakan ini ialah gerak kemotaksis nyata (menuju ke rangsang kimia), alasannya sperma dirangsang oleh senyawa gula dan protein yang dibuat oleh arkegonium.

    Sel telur yang dibuahi oleh sperma tumbuh menjadi embrio.

    Embrio menjelma suatu kantung yang disebut sporogonium.

    Sporogonium berkembang diujung batang lumut.

    Fase ini merupakan fase pembentuk spora (sporofit).

    Di dalam sporangium terdapat kotak spora (sporangium). Sporangium memproduksi spora dengan cara pembelahan meiosis.

    Dalam keadaan kering, sporangium terbuka dan spora terlepas.

    Spora yang jatuh di daerah lembab tumbuh menjadi protonema.

    Selanjutnya, protonema berkembang menjadi tumbuhan lumut gres.

    Jadi pada daur hidup lumut, generasi gametofit berbentuk tanaman lumut, sedangkan generatif sporofit berbentuk flora sporogonium.

    Tumbuhan lumut berkromosom n (disebut haploid) dan berumur usang, sedangkan spora berkromosom 2n (disebut diploid).

    Manfaat Lumut bagi Kehidupan Manusia


    Tumbuhan lumut bersama dengan lumut kerak merupakan vegetasi perintis.

    Dikatakan demikian karena kedua tanaman ii dengan cepat merusak batu-batuan menjadi tanah yang cocok untuk pertumbuhannya.

    Tumbuhan lumut yang tumbuh di lantai hutan mampu menahan abrasi, menghemat bahaya banjir, dan bisa menyerap air sehingga mampu menawarkan air pada musim kemarau.

    Marchantia polymorpha dapat digunakan selaku obat hepatitis (radang hati).

    Lumut sphagnum mampu digunakan untuk bahan pembalut.

    Ringkasan Materi Lumut

    1. Sebagian lumut ada yang bertalus, sebagian lainnya berkormus.
    2. Lumut ialah peralihan dari flora bertalus dan berkormus; lumut memiliki rhizoid (akar semu).
    3. Lumut dibagi menjadi 3 Kelas, yakni Kelas Hepaticopsida (Lumut Hati), Kelas Anthocerotopsida (Lumut Tanduk), dan Kelas Bryopsida (Lumut Sejati).
    4. Hepaticopsida yakni lumut hati. Contohnya Ricciocarpus natans yang hidup di air dan Marchantia yang berupa lembaran daun, hidup melekat di tanah. Reproduksi Marchantia secara seksual membentuk anteridium berisi sperma dan arkegonium berisi ovum. Hasil pembuahan yaitu zigot yang berkembang menjadi talus baru.
    5. Anthocerotopsida yaitu lumut tanduk, hidup di kawasan berair. Mengalami metagenesis. Contohnya Anthoceros.
    6. Bryopsida yakni lumut sejati. Hidup di tempat lembap. Contohnya polytrichum. Mempunyai rhizoid, batang dan daun yang kecil. Melakukan metagenesis. Spora berkembang menjadi protonema, berikutnya berkembang menjadi flora lumut.


    Baca juga:

    Porifera
    Coelenerata
    Proses Fermentasi Alkhohol

    Posting Komentar untuk "Lumut (Bryophyta): Lumut Hati , Tanduk, Dan Lumut Sejati"