Puisi Ihwal Ibu 2 Bait, 3 Bait, Dan 4 Bait
Ingin mencari puisi ihwal ibu? Mungkin yang terdiri dari 2, 3, atau 4 bait? Maka di sini ada kumpulannya.
Terdiri dari banyak sekali judul. Dengan gaya bahasa yang sederhana. Namun sangat indah.
Cita-Cita Untuk Anak.
Semenjak kecil dahulu
Hingga saya besar sekarang
Kasihmu juga tak pernah berhenti
Engkau yang selalu mengajari
Agar diriku selalu berbakti
Menjadi anak yang mengetahui
Berbagai hal di dunia ini
Terima kasih wahai ibuku
Engkau yang sudah mengajariku
Engkau pula yang merawat diriku
Setiap hari tanpa pernah jemu
Sinar cintamu senantiasa bercahaya
Di dalam lubuk di dalam jiwa
Kasihmu tak pernah berhenti
Kan ku rasa hingga mati
Engkau memberiku kasih sayang
Walaupun hidup tidak tenteram
Kasihmu padaku tak menyusut
Perjuangkan diriku ini
Dalam kehidupan yang membentang
Memastikan semoga saya senang
Mengecap hari-hari di dunia
Tanpa cinta dan kasih sayang
Tak mungkin engkau mampu berkorban
Segalanya telah aku rasakan
Engkaulah bagiku seorang hero
Setiap ketika saya berdoa
Agar ibu berbahagia
Jangan menitikkan air mata
Apalagi hati merasa sedih
Dalam dukaku yang menyelimuti
Ada engkau ibu
Mendekapku hangat dengan cinta
Memperjuangkan dengan pengorbanan
Juga doa yang dipanjatkan
Ada engkau yang membersamai
Suguhkan cinta setiap hari
Ada tawa yang pecah
Memenuhi isi rumah
Anak kasih di dalam doamu
Untuk diriku anakmu
Betapa diriku bahagia
Memiliki Ibu yang sarat cinta
Rambutmu mulai memutih
Kulitmu mulai menua
Penglihatan muntah lagi jelas
Jalan mungkin itulah gontai
Engkau telah lama berjuang
Menapaki jalan dalam kehidupan
Engkau berupaya saban hari
Bekerja untuk mengambil rezeki
Biarlah sekarang saya yang melakukan pekerjaan
Sedang ibu duduk berbahagia
Jangan Ibu terlalu letih
Di usia yang sudah senja
Sekarang giliran diriku
Yang berjuang untuk ibu
Membalas segala jasa
Yang kamu berikan dikala dulu.
Puisi Kenangan Bersama Ibu
Diantara kita ada yang telah kehilangan ibu. Bisa jadi alasannya adalah meninggal dunia, atau pergi untuk melakukan pekerjaan . Selengkapnya baca Puisi Kenangan Bersama Ibu.
Puisi Ibu dan Ayah
Kebahagiaan keluarga Karena ada ayah dan ibu. Mereka yang memberi cinta untuk anak-anaknya. Selengkapnya baca di Puisi Ayah dan Ibu
Aku tahu
Semua letihmu lapang dada
Dan saya pun tahu
Bukan apa-apa yang kamu ingini
Melainkan kebahagiaan
Engkau dulu yang membesarkan
Merawatku dengan sabar
Kini saat aku besar
Biar ku besarkan hatimu, Ibu.
Ibu..
Semua ahli ku tak pernah ada
Jika engkau tak berdoa.
Engkau membungkus dengan senyuman
Walau derita siang dan malam
Kau terima dengan ketekunan
Tak peduli orang yang mencaci
Kau biarkan orang yang menghina
Untuk menjaga secercah impian
Agar diriku senang di periode depan
Aku berjanji pada diri sendiri
Tak mengecewakan dirimu ibu
Aku berjuang sepenuh tenaga
Agar tercapai keinginan
Jika saya berbuat salah
Tetapi menangis ketika aku sukar
Bekerja untuk ku tak pernah lelah
Ibuku mengajari bersyukur
Walaupun hidup belum sejahtera
Mengubah masakan sederhana
Dengan syukur enak rasanya
Ibu menangis saat senang
Ibu menangis saat menderita
Ibu menangis melihat ku lulus sekolah
Ibu menangis saat aku menikah
Itulah tangisan seorang ibu
Yang keluar dari dalam kalbu
Dalam hati selalu menerima
Dalam hati banyak keluar doa
Supaya aku jadi baik
Pernah saya disuruh suruh
Supaya belajar menjadi tangguh
Mana aku diminta kerja
Katanya supaya jangan manja
Dahulu aku tak memahami
Mengapa ibu senantiasa begitu.
Sekarang barulah saya paham
Dari kecil saya disiapkan
Agar menjadi orang yang arif
Selalu berjuang, tangguh jiwanya
Dengan nasib anak-anakmu
Kami sudah disiapkan
Semenjak dalam kandungan
Bukankah Engkau yang berkata
Berjuang menggapai keinginan
Jangan menyerah di atas rintangan
Apa lagi lari tunggang langgang
Hadapi saja segala cobaan
Pasti kau bisa, katamu ibu
Kini kami membuktikan
Semua petuahmu yang dahulu
https://nohanwijaya.wordpress.com
Puisi Pengorbanan Ibu
Ibu yakni orang yang paling berkorban. Melakukan banyak sekali hal untuk anak-anaknya. Walaupun kadang anak-anak salah mengetahui. Selengkapnya baca di Puisi Tentang Pengorbanan Ibu.Terimakasih Ibu
Kau selalu merawat dirikuSemenjak kecil dahulu
Hingga saya besar sekarang
Kasihmu juga tak pernah berhenti
Engkau yang selalu mengajari
Agar diriku selalu berbakti
Menjadi anak yang mengetahui
Berbagai hal di dunia ini
Terima kasih wahai ibuku
Engkau yang sudah mengajariku
Engkau pula yang merawat diriku
Setiap hari tanpa pernah jemu
Sinar cintamu senantiasa bercahaya
Di dalam lubuk di dalam jiwa
Kasihmu tak pernah berhenti
Kan ku rasa hingga mati
Kasih Seorang Ibu
Dari dalam kandunganEngkau memberiku kasih sayang
Walaupun hidup tidak tenteram
Kasihmu padaku tak menyusut
Perjuangkan diriku ini
Dalam kehidupan yang membentang
Memastikan semoga saya senang
Mengecap hari-hari di dunia
Tanpa cinta dan kasih sayang
Tak mungkin engkau mampu berkorban
Segalanya telah aku rasakan
Engkaulah bagiku seorang hero
Setiap ketika saya berdoa
Agar ibu berbahagia
Jangan menitikkan air mata
Apalagi hati merasa sedih
Ada Engkau Ibu
Ada engkau IbuDalam dukaku yang menyelimuti
Ada engkau ibu
Mendekapku hangat dengan cinta
Memperjuangkan dengan pengorbanan
Juga doa yang dipanjatkan
Ada engkau yang membersamai
Suguhkan cinta setiap hari
Ada tawa yang pecah
Memenuhi isi rumah
Anak kasih di dalam doamu
Untuk diriku anakmu
Betapa diriku bahagia
Memiliki Ibu yang sarat cinta
Tentang Ibu
Ibu…Rambutmu mulai memutih
Kulitmu mulai menua
Penglihatan muntah lagi jelas
Jalan mungkin itulah gontai
Engkau telah lama berjuang
Menapaki jalan dalam kehidupan
Engkau berupaya saban hari
Bekerja untuk mengambil rezeki
Biarlah sekarang saya yang melakukan pekerjaan
Sedang ibu duduk berbahagia
Jangan Ibu terlalu letih
Di usia yang sudah senja
Sekarang giliran diriku
Yang berjuang untuk ibu
Membalas segala jasa
Yang kamu berikan dikala dulu.
Puisi Kenangan Bersama Ibu
Diantara kita ada yang telah kehilangan ibu. Bisa jadi alasannya adalah meninggal dunia, atau pergi untuk melakukan pekerjaan . Selengkapnya baca Puisi Kenangan Bersama Ibu.
Baca Juga
Kebahagiaan keluarga Karena ada ayah dan ibu. Mereka yang memberi cinta untuk anak-anaknya. Selengkapnya baca di Puisi Ayah dan Ibu
Do’amu Ibu
IbuAku tahu
Semua letihmu lapang dada
Dan saya pun tahu
Bukan apa-apa yang kamu ingini
Melainkan kebahagiaan
Engkau dulu yang membesarkan
Merawatku dengan sabar
Kini saat aku besar
Biar ku besarkan hatimu, Ibu.
Ibu..
Semua ahli ku tak pernah ada
Jika engkau tak berdoa.
Senyummu
Dibalik keletihanEngkau membungkus dengan senyuman
Walau derita siang dan malam
Kau terima dengan ketekunan
Tak peduli orang yang mencaci
Kau biarkan orang yang menghina
Untuk menjaga secercah impian
Agar diriku senang di periode depan
Aku berjanji pada diri sendiri
Tak mengecewakan dirimu ibu
Aku berjuang sepenuh tenaga
Agar tercapai keinginan
Tentang Ibunda
Ibuku pernah marahJika saya berbuat salah
Tetapi menangis ketika aku sukar
Bekerja untuk ku tak pernah lelah
Ibuku mengajari bersyukur
Walaupun hidup belum sejahtera
Mengubah masakan sederhana
Dengan syukur enak rasanya
Ibu menangis saat senang
Ibu menangis saat menderita
Ibu menangis melihat ku lulus sekolah
Ibu menangis saat aku menikah
Itulah tangisan seorang ibu
Yang keluar dari dalam kalbu
Dalam hati selalu menerima
Dalam hati banyak keluar doa
Pernah Aku
Pernah saya kena murkaSupaya aku jadi baik
Pernah saya disuruh suruh
Supaya belajar menjadi tangguh
Mana aku diminta kerja
Katanya supaya jangan manja
Dahulu aku tak memahami
Mengapa ibu senantiasa begitu.
Sekarang barulah saya paham
Dari kecil saya disiapkan
Agar menjadi orang yang arif
Selalu berjuang, tangguh jiwanya
Jangan Takut
Jangan pernah takut, IbuDengan nasib anak-anakmu
Kami sudah disiapkan
Semenjak dalam kandungan
Bukankah Engkau yang berkata
Berjuang menggapai keinginan
Jangan menyerah di atas rintangan
Apa lagi lari tunggang langgang
Hadapi saja segala cobaan
Pasti kau bisa, katamu ibu
Kini kami membuktikan
Semua petuahmu yang dahulu
https://nohanwijaya.wordpress.com
Posting Komentar untuk "Puisi Ihwal Ibu 2 Bait, 3 Bait, Dan 4 Bait"