10 Puisi Pendidikan 4 Bait 4 Baris [ 3 Bait, 2 Bait] Untuk Belum Dewasa
Di kala pembangunan
Kita isi dengan pendidikan
Dengan ilmu kita songsong
Cerahnya masa depan
Mari usir kebodohan
Ganti dengan ilmu wawasan
Agar negara menjadi jaya
Masa depan kita yang bercahaya
Pendidikan yakni gerbang
Menuju kala depan yang gemilang
Tanpa ilmu akan suram
Masa depan pun menjadi kelam
Mari bangkit dan berdiri
Dalam hidup bersaing
Jangan kalah jangan mengalah
Perjuangan ini sungguhlah indah.
Pengarang kieta Rani Maharani
Itulah acuan puisi pendidikan terdiri dari 4 bait.
Puisi ini dibentuk pada tanggal 2 Mei. Yakni bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional.
Pendidikan ialah keperluan. Sebuah negeri yang memperhatikan pendidikan, akan maju.
Sebaliknya, negeri yang mengabaikan pendidikan akan tertinggal.
Kumpulan puisi pendidikan di bawah ini ialah motivasi. Puisi 2 bait, 3 bait, 4 bait, dan puisi bebas.
Ditulis oleh Rani Maharani.
oleh Shellin
Kuarungi semua ini
Kujalani sepenuh hati
Untuk apa saya mengeluh
perjuangan ini untuk harapanku.
Semua kendala tak mengapa
Hanya sebatas angin yang menyapa
Kesulitan berlalu semua
Berganti dengan era depan cerah
Perjuangan itu di kurun muda
Terbayar lunas kala sampaumur
Hidup bahagia makmur
Jauh dari hidup sengsara
Berjuanglah wahai kawan
Jangan engkau berleha-leha
Perjuangan itu cuma sebentar
Hanya perlu berhati sabar.
Aku senantiasa berdoa
Di dalam setiap sujudku
Agar engkau menjadi mulia
Wahai anak-anakku
Aku ingin engkau terpelajar
Tumbuh jadi anak yang pintar
Membanggakan ayah ibu
Berguna bagi negeri
Mungkin hari ini engkau lelah
Belajar di sekolah
Namun esok engkau mengetahui
Manfaat dari mencar ilmu hari ini
Tumbuhlah wahai anakku
Jadi orang yang memiliki kegunaan
Jangan pernah engkau lupa
Memiliki budbahasa mulia.
Satu harapanku padamu
Ketika engkau berkembang
Agar mendoakan selalu
Untuk ayah juga ibu
Agar kami tetap sehat
Bekerja mencari nafkah
Membiayai sekolah
Agar engkau hidup makmur
Jangan mirip ayah bunda
Yang tak memahami apa-apa
Jadilah orang yang arif
Agar Sejahtera mampu kau rangkai
Wahai anakku tercinta
Banyak-banyak engkau berdoa
Agar ilmu yang kamu dapatkan
Diberi keberkahan.
.
.
Semoga saja memberi manfaat. Menjadi ide bagi seluruhnya.
Engkau laksana pelita dalam kegelapan
Yang menerangi kalau buku
Engkau bagaikan sang surya
Yang menerangi dengan cahaya
Suci tulus bantuanmu
Menjadikan kami anak bakir
Ketika kami berprestasi
Jasamu pula yang menghantar
Namamu selalu ku kenang
Terukir di dalam hatiku
Nasehatmu selalu ku tanam
Kan senantiasa didalam Kalbu
Terima kasih wahai Guruku
Semua yang sudah kau berikan
Darimu saya mendapat ilmu
Jasamu tak terperikan.
Andai tiada matahari
Akan gelap dunia ini
Tak akan ada cahaya
Kegelapan selimuti dunia
Andai tak ada guru
Akan hilang banyak sekali ilmu
Yang tersisa kebodohan
Menyelimuti segenap manusia
Guruku engkau lah pendekar
Yang menerangi setiap jalan
Hingga aku memegang zaman
Berjuang untuk kesejahteraan
Engkaulah pendekar
Yang tak pernah mengharap akhir
Doa kami selalu teriring
kami doakan sering-sering
Guru ialah hero. Banyak sekali jasa-jasanya. Akan tetapi tanpa tanda jasa.
Mereka layaknya masyarakat biasa. Tidak ada bedanya.
Namun bekerjsama mereka yaitu para satria negeri ini.
Itulah kenapa mereka disebut jagoan tanpa tanda.
Berikut ini yaitu kumpulan puisi pendidikan tentang guru kita.
Guruku
Pagi hari kau berangkat
Dengan penuh semangat
Menemui para siswa
Dan ilmu uau bagikan terhadap mereka.
Mungkin engkau pun letih
Mengajar kami di sekolah
Namun wajahmu senantiasa bahagia
Mengajar kami dengan ceria.
Pancaran semangat terlihat
Agar kami juga bergairah
Menjadi anak-anak yang hebat
Mengejar impian jangan terlambat
Wahai Guruku kami bahagia
Mendapat ilmu darimu
Walau kami kerap kali pembangkang
Sungguh kami mencintaimu.
Wahai para guru
Dulu kami tak mengetahui
Tentang angka maupun abjad
Tak bisa berhitung dan membaca
Kami dulu tak tahu apa-apa
Tak memahami warna dunia
Namun engkau memperkenalkan
Peninggalan ilmu wawasan.
Engkau senantiasa mengajarkan
Tentang apa yang di bumi
Tentang apa yang di langit
Tentang apa yang ada di diri kami.
Dengan itu kami mengerti
Banyak hal di dunia ini
Dunia kami makin cerah
Hana didikanmu yang tak kenal lelah
Dari dalam hati kami berkata
Maafkan segala kesalahan
Maafkan segala perbuatan
Kami sering membuatmu kesal
Tak paham apa yang kamu ajarkan
Kini kami menyadari
Ilmu yang telah engkau beri
Kami telah membaca buku
Mengetahui berbagai hal
Semua itu karena mu
Yang tak letih mengajar
Ini kami mampu menulis
Mengungkapkan isi hati
Semua itu Karenamu jua
Yang dulu mengajarkannya
Maafkan kami wahai guru
Yang belum mampu membalas akal
Atas segala jasa-jasamu
Menghantarkan kami dari kurun lalu
Kini kami berada di gerbang
Gerbang dari masa depan
Kami songsong dengan ceria
Siap kami menyambutnya.
Setiap pagi tiba
Akupun merasa bahagia
Sebab akan pergi ke sekolah
Belajar denganmu wahai Guru Tercinta
Kau ajarkan terhadap kami
Tentang semangat menggapai cita
Jangan pernah berputus asa
Untuk meraih impian mulia
Setiap pagi kau berikan
Senyum hangat untuk kami
Engkau pun sarat kesabaran
Mengajarkan ilmu pengetahuan
Dari beribu siswa
Mungkin banyak yang terlupa
Jangan segala jasa-jasamu
Yang kamu berikan dulu
Namun diriku selalu ingat
Perkataanmu berbentukanjuran
Kami jadikan sebagai fatwa
Menjalani kehidupan.
.
.
Pendidikan tak mampu dilepaskan dengan perjuangan guru. Merekalah yang tabah mengajar. Mendidik bawah umur supaya berakal.
Oleh sebab itu setiap murid harus memberikan kasih sayang. Mereka mesti mencar ilmu menghormati. Belajar juga menghargai. Dan membalas jasa jasa dari guru mereka.
Puisi pendidikan di bawah ini merupakan puisi tentang cinta kasih seorang guru.
.
.
Kala Mentari masih tertidur
Engkau telah tersadar
Menyiapkan segalanya
Untuk mengajar di sekolah
Engkau selalu memberi teladan
Untuk disiplin perihal waktu
Pergi ke sekolah jangan telat
Jika ingin menjadi hebat
Kau mencintai murid-muridmu
Dengan memberinya berbagai ilmu
Mengajar bertahap
Agar mereka mengerti.
Semua ilmu engkau berikan
Dengan sabar engkau mengajarkan
Ilmu menjadi pelitaku
Nasehatmu jadi bimbingan
Aku akan senantiasa ingat
Untuk setiap saran
Yang selalu kamu tuturkan
Agar senang di periode depan
Tentang akhlak yang mulia
Tentang semangat yang membaca
Tentang mental pantang menyerah
Tentang keinginan yang tak boleh kalah
Hendaknya akseptor latih mempunyai motivasi. Dalam menjangkau cita-citanya. Begitu pula ketika berguru.
Dengan motivasi dari dalam, mereka lebih mudah belajar. Semangat pun menyala-nyala.
Mereka akan berpantang mengeluh. Setiap tantangan dicoba untuk ditaklukan.
Dengan begitu mereka menjadi siswa berprestasi. Tidak hanya mengerti tentang pelajaran. Akan namun abjad juga terbangun.
Untuk itu, kita akan pendidikan yang ialah motivasi.
Aku tak boleh kalah
Oleh kondisi yang susah
Cita-cita harus tergapai
Belajar ku tak boleh kalem.
Pendidikan adalah era depan
Cahaya bagi kehidupan
Untuk menetralisir kebodohan
Memutus mata rantai kemiskinan.
Aku mesti berjuang
Dalam setiap menit kehidupan
Demi menggapai kebahagiaan
Untuk Ayah Bunda yang kusayang
Ingin saya memberi hadiah
Kepada mereka tercinta
Yang telah bekerja keras
Membiayaiku sekolah
Aku harus berjuang
Jangan hingga disia-siakan
Semua yang sudah dikorbankan
Jangan jadi penyesalan
Jadi anak yang membanggakan
Pada ibu membahagiakan
Agar terlihat senyuman
Hidup sarat keceriaan.
Masa muda yakni periode perjuangan
Jangan pernah disia-siakan
Belajar tanpa kenal lelah
Tuk menggapai abad depan indah
Betapa banyak yang menyesal
Karena tidak ingin mencar ilmu
Hidupnya suram dan kelam
Impiannya perlahan-lahan tenggelam
Kita Adalah Cahaya
Kita bagaikan cahaya
Untuk periode depan kita
Yang menerangi jalan
Agar tak kesasar dalam gelap
Bahan bakarnya adalah ilmu
Yang tak pernah selesai
meskipun kita pelajari
Seumur hidup.
Dahulu saya bersusah payah
Berjuang untuk bersekolah
Meski tanpa bantalan kaki
Pergi jauh belajar
Sekarang telah saya rasakan
Hasil dari perjuangan
Belajar hingga lelah
Sampai ke perguruan tinggi tinggi
Tak ada yang sia-sia
Dari setiap usaha
Akhirnya semua kita rasa
Keinginan yang dahulu sekedar doa.
Dengarkan olehmu
Yang memiliki tekad membaja
Dalam meraih cita-cita
Jangan pernah mengalah
Tak usah berkata aku tak bisa
Teruslah berguru, lagi dan lagi
Kepandaian didapat dengan keteguhan.
Kita terus berupaya
Kita terus berdoa
Usaha ialah suatu cara
Doa akan mengetuk pintu-Nya.
Kita isi dengan pendidikan
Dengan ilmu kita songsong
Cerahnya masa depan
Mari usir kebodohan
Ganti dengan ilmu wawasan
Agar negara menjadi jaya
Masa depan kita yang bercahaya
Pendidikan yakni gerbang
Menuju kala depan yang gemilang
Tanpa ilmu akan suram
Masa depan pun menjadi kelam
Mari bangkit dan berdiri
Dalam hidup bersaing
Jangan kalah jangan mengalah
Perjuangan ini sungguhlah indah.
Pengarang kieta Rani Maharani
Itulah acuan puisi pendidikan terdiri dari 4 bait.
Puisi ini dibentuk pada tanggal 2 Mei. Yakni bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional.
Pendidikan ialah keperluan. Sebuah negeri yang memperhatikan pendidikan, akan maju.
Sebaliknya, negeri yang mengabaikan pendidikan akan tertinggal.
Kumpulan puisi pendidikan di bawah ini ialah motivasi. Puisi 2 bait, 3 bait, 4 bait, dan puisi bebas.
Ditulis oleh Rani Maharani.
20 Puisi Sekolah 2 Bait, 3 Bait, dan 4 Bait.
Sekolahku Yang Indah
Sekolahmu indah? Semuanya rapi? Sekolah yang indah akan membuat kita rindu. Sekolahku dulu juga begitu. Ada pohon yang menjulang tinggi. Ada bak ikan di depan. Juga taman-taman yang rindang. Sehingga keindahannya mampu dibentuk sebuah puisi. Baca di 31 Puisi Sekolah Yang Indah
Sekolahku Yang Indah
Sekolahmu indah? Semuanya rapi? Sekolah yang indah akan membuat kita rindu. Sekolahku dulu juga begitu. Ada pohon yang menjulang tinggi. Ada bak ikan di depan. Juga taman-taman yang rindang. Sehingga keindahannya mampu dibentuk sebuah puisi. Baca di 31 Puisi Sekolah Yang Indah
Berjuang Tuk Belajar
oleh Shellin
Kuarungi semua ini
Kujalani sepenuh hati
Untuk apa saya mengeluh
perjuangan ini untuk harapanku.
Semua kendala tak mengapa
Hanya sebatas angin yang menyapa
Kesulitan berlalu semua
Berganti dengan era depan cerah
Perjuangan itu di kurun muda
Terbayar lunas kala sampaumur
Hidup bahagia makmur
Jauh dari hidup sengsara
Berjuanglah wahai kawan
Jangan engkau berleha-leha
Perjuangan itu cuma sebentar
Hanya perlu berhati sabar.
Lelah
Aku senantiasa berdoa
Di dalam setiap sujudku
Agar engkau menjadi mulia
Wahai anak-anakku
Aku ingin engkau terpelajar
Tumbuh jadi anak yang pintar
Membanggakan ayah ibu
Berguna bagi negeri
Mungkin hari ini engkau lelah
Belajar di sekolah
Namun esok engkau mengetahui
Manfaat dari mencar ilmu hari ini
Tumbuhlah wahai anakku
Jadi orang yang memiliki kegunaan
Jangan pernah engkau lupa
Memiliki budbahasa mulia.
Doa Ibu
Satu harapanku padamu
Ketika engkau berkembang
Agar mendoakan selalu
Untuk ayah juga ibu
Agar kami tetap sehat
Bekerja mencari nafkah
Membiayai sekolah
Agar engkau hidup makmur
Jangan mirip ayah bunda
Yang tak memahami apa-apa
Jadilah orang yang arif
Agar Sejahtera mampu kau rangkai
Wahai anakku tercinta
Banyak-banyak engkau berdoa
Agar ilmu yang kamu dapatkan
Diberi keberkahan.
.
.
Sudah berbagai teladan puisi pendidikan 4 bait. Semuanya ditulis dan dikarang oleh Putra Indonesia.
Semoga saja memberi manfaat. Menjadi ide bagi seluruhnya.
Guruku
Engkau laksana pelita dalam kegelapan
Yang menerangi kalau buku
Engkau bagaikan sang surya
Yang menerangi dengan cahaya
Suci tulus bantuanmu
Menjadikan kami anak bakir
Ketika kami berprestasi
Jasamu pula yang menghantar
Namamu selalu ku kenang
Terukir di dalam hatiku
Nasehatmu selalu ku tanam
Kan senantiasa didalam Kalbu
Terima kasih wahai Guruku
Semua yang sudah kau berikan
Darimu saya mendapat ilmu
Jasamu tak terperikan.
Guruku Pahlawanku
Andai tiada matahari
Akan gelap dunia ini
Tak akan ada cahaya
Kegelapan selimuti dunia
Andai tak ada guru
Akan hilang banyak sekali ilmu
Yang tersisa kebodohan
Menyelimuti segenap manusia
Guruku engkau lah pendekar
Yang menerangi setiap jalan
Hingga aku memegang zaman
Berjuang untuk kesejahteraan
Engkaulah pendekar
Yang tak pernah mengharap akhir
Doa kami selalu teriring
kami doakan sering-sering
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Guru ialah hero. Banyak sekali jasa-jasanya. Akan tetapi tanpa tanda jasa.
Mereka layaknya masyarakat biasa. Tidak ada bedanya.
Namun bekerjsama mereka yaitu para satria negeri ini.
Itulah kenapa mereka disebut jagoan tanpa tanda.
Berikut ini yaitu kumpulan puisi pendidikan tentang guru kita.
Guruku
Pagi hari kau berangkat
Dengan penuh semangat
Menemui para siswa
Dan ilmu uau bagikan terhadap mereka.
Mungkin engkau pun letih
Mengajar kami di sekolah
Namun wajahmu senantiasa bahagia
Mengajar kami dengan ceria.
Pancaran semangat terlihat
Agar kami juga bergairah
Menjadi anak-anak yang hebat
Mengejar impian jangan terlambat
Wahai Guruku kami bahagia
Mendapat ilmu darimu
Walau kami kerap kali pembangkang
Sungguh kami mencintaimu.
Pahlawan Pendidikan
Wahai para guru
Dulu kami tak mengetahui
Tentang angka maupun abjad
Tak bisa berhitung dan membaca
Kami dulu tak tahu apa-apa
Tak memahami warna dunia
Namun engkau memperkenalkan
Peninggalan ilmu wawasan.
Engkau senantiasa mengajarkan
Tentang apa yang di bumi
Tentang apa yang di langit
Tentang apa yang ada di diri kami.
Dengan itu kami mengerti
Banyak hal di dunia ini
Dunia kami makin cerah
Hana didikanmu yang tak kenal lelah
Maafkan Kami
Wahai Guruku Tercinta
Dari dalam hati kami berkata
Maafkan segala kesalahan
Maafkan segala perbuatan
Kami sering membuatmu kesal
Tak paham apa yang kamu ajarkan
Kini kami menyadari
Ilmu yang telah engkau beri
Kami telah membaca buku
Mengetahui berbagai hal
Semua itu karena mu
Yang tak letih mengajar
Ini kami mampu menulis
Mengungkapkan isi hati
Semua itu Karenamu jua
Yang dulu mengajarkannya
Maafkan kami wahai guru
Yang belum mampu membalas akal
Atas segala jasa-jasamu
Menghantarkan kami dari kurun lalu
Kini kami berada di gerbang
Gerbang dari masa depan
Kami songsong dengan ceria
Siap kami menyambutnya.
Perjuangan Seorang Guru
Setiap pagi tiba
Akupun merasa bahagia
Sebab akan pergi ke sekolah
Belajar denganmu wahai Guru Tercinta
Kau ajarkan terhadap kami
Tentang semangat menggapai cita
Jangan pernah berputus asa
Untuk meraih impian mulia
Setiap pagi kau berikan
Senyum hangat untuk kami
Engkau pun sarat kesabaran
Mengajarkan ilmu pengetahuan
Dari beribu siswa
Mungkin banyak yang terlupa
Jangan segala jasa-jasamu
Yang kamu berikan dulu
Namun diriku selalu ingat
Perkataanmu berbentukanjuran
Kami jadikan sebagai fatwa
Menjalani kehidupan.
.
.
Pendidikan tak mampu dilepaskan dengan perjuangan guru. Merekalah yang tabah mengajar. Mendidik bawah umur supaya berakal.
Oleh sebab itu setiap murid harus memberikan kasih sayang. Mereka mesti mencar ilmu menghormati. Belajar juga menghargai. Dan membalas jasa jasa dari guru mereka.
Puisi pendidikan di bawah ini merupakan puisi tentang cinta kasih seorang guru.
.
.
Cinta Seorang Guru
Kala Mentari masih tertidur
Engkau telah tersadar
Menyiapkan segalanya
Untuk mengajar di sekolah
Engkau selalu memberi teladan
Untuk disiplin perihal waktu
Pergi ke sekolah jangan telat
Jika ingin menjadi hebat
Kau mencintai murid-muridmu
Dengan memberinya berbagai ilmu
Mengajar bertahap
Agar mereka mengerti.
Perjuangan Guru
Semua ilmu engkau berikan
Dengan sabar engkau mengajarkan
Ilmu menjadi pelitaku
Nasehatmu jadi bimbingan
Aku akan senantiasa ingat
Untuk setiap saran
Yang selalu kamu tuturkan
Agar senang di periode depan
Tentang akhlak yang mulia
Tentang semangat yang membaca
Tentang mental pantang menyerah
Tentang keinginan yang tak boleh kalah
Motivasi Pendidikan
Hendaknya akseptor latih mempunyai motivasi. Dalam menjangkau cita-citanya. Begitu pula ketika berguru.
Dengan motivasi dari dalam, mereka lebih mudah belajar. Semangat pun menyala-nyala.
Mereka akan berpantang mengeluh. Setiap tantangan dicoba untuk ditaklukan.
Dengan begitu mereka menjadi siswa berprestasi. Tidak hanya mengerti tentang pelajaran. Akan namun abjad juga terbangun.
Untuk itu, kita akan pendidikan yang ialah motivasi.
Aku tak boleh kalah
Oleh kondisi yang susah
Cita-cita harus tergapai
Belajar ku tak boleh kalem.
Pendidikan adalah era depan
Cahaya bagi kehidupan
Untuk menetralisir kebodohan
Memutus mata rantai kemiskinan.
Aku Harus Berjuang
Aku mesti berjuang
Dalam setiap menit kehidupan
Demi menggapai kebahagiaan
Untuk Ayah Bunda yang kusayang
Ingin saya memberi hadiah
Kepada mereka tercinta
Yang telah bekerja keras
Membiayaiku sekolah
Aku harus berjuang
Jangan hingga disia-siakan
Semua yang sudah dikorbankan
Jangan jadi penyesalan
Jadi anak yang membanggakan
Pada ibu membahagiakan
Agar terlihat senyuman
Hidup sarat keceriaan.
Tak Pernah Lelah
Masa muda yakni periode perjuangan
Jangan pernah disia-siakan
Belajar tanpa kenal lelah
Tuk menggapai abad depan indah
Betapa banyak yang menyesal
Karena tidak ingin mencar ilmu
Hidupnya suram dan kelam
Impiannya perlahan-lahan tenggelam
Kita Adalah Cahaya
Untuk periode depan kita
Yang menerangi jalan
Agar tak kesasar dalam gelap
Bahan bakarnya adalah ilmu
Yang tak pernah selesai
meskipun kita pelajari
Seumur hidup.
Dahulu Aku
Dahulu saya bersusah payah
Berjuang untuk bersekolah
Meski tanpa bantalan kaki
Pergi jauh belajar
Sekarang telah saya rasakan
Hasil dari perjuangan
Belajar hingga lelah
Sampai ke perguruan tinggi tinggi
Tak ada yang sia-sia
Dari setiap usaha
Akhirnya semua kita rasa
Keinginan yang dahulu sekedar doa.
Dengarkanlah
Dengarkan olehmu
Yang memiliki tekad membaja
Dalam meraih cita-cita
Jangan pernah mengalah
Tak usah berkata aku tak bisa
Teruslah berguru, lagi dan lagi
Kepandaian didapat dengan keteguhan.
Kita terus berupaya
Kita terus berdoa
Usaha ialah suatu cara
Doa akan mengetuk pintu-Nya.
Posting Komentar untuk "10 Puisi Pendidikan 4 Bait 4 Baris [ 3 Bait, 2 Bait] Untuk Belum Dewasa"