Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

65 Acuan Majas Eufimisme Pemahaman Dan Penjelasan

Majas Eufimisme. Mempelajari majas begitu mempesona. Karena majas merupakan gaya bahasa yang menciptakan indah sebuah kalimat.

Sejauh ini kita telah berguru berbagai majas. Seperti majas personifikasi dan metafora.

Dan ada pula majas alusio, alegori, depersonifikasi, dan yang lain.

Dan kesempatan kali ini kita akan membahas tentang majas eufemisme.

Pengertian Majas Eufimisme


Eufemisme merupakan ungkapab yang lebih halus sebagai pengganti istilah yang dirasakan bergairah, dianggap dapat merugikan atau tidak menggembirakan.

 Karena majas merupakan gaya bahasa yang membuat indah suatu kalimat 65 Contoh Majas Eufimisme Pengertian dan Penjelasan

Tujuan Majas Eufimisme


Tujuan dari majas eufemisme yakni untuk mengambil alih kata-kata yang dianggap bergairah.

Untuk menyingkir dari rasa malu. Menghindari orang lain tersinggung.

Sehingga percakapan yang terjadi terkesan sungguh sopan dan terhindar dari kata-kata yang tidak menyenangkan.

Majas ini yakni majas terbaik dalam mengungkapkan sesuatu supaya tidak menyinggung orang lain.

Hal ini berlawanan dengan majas sarkasme, dan ironi. Yang kadang kala justru menyinggung perasaan orang lain.

Majas eufemisme biasa digunakan oleh orang-orang yang berpendidikan.

Mereka tidak mau merendahkan harkat dan martabat orang lain. Sehingga dipakai lah kata-kata yang sopan.

Ciri-Ciri Majas Eufimisme


  1. Eufemisme dipakai untuk mengganti kata yang dianggap tabu;
  2. Eufemisme dipakai untuk mengganti kata yang mengalami peyorasi (pergeseran makna yang dulunya tidak dianggap bernafsu lalu menjadi bergairah);
  3. Eufemisme biasa dipakai selaku komunikasi dengan orang yang lebih tua supaya tampaklebih sopan.



Contoh Majas Eufimisme


Berikut ini yakni kalimat yang mengandung majas eufimisme.

  1. Wanita itu sangat mahir dalam mengurusi anak anak yang berkebutuhan khusus. (Berkebutuhan khusus = cacat).
  2. Dia berjuang menyanggupi keperluan hidupnya hak walaupun harus menjadi pramusaji. ( Pramusaji = pelayan rumah makan)
  3. Kami sedang menjajal menciptakan buku yang dibentuk khusus untuk para tunanetra. ( Tunanetra = buta)
  4. Walaupun Amerika Serikat diketahui dengan negeri yang sejahtera, namun jumlah tunawismanya sangat banyak. ( Tunawisma = tidak punya rumah).
  5. Bolehkah aku menumpang ke kamar kecil? ( kamar kecil =WC)
  6. Angelina Jordan mengunjungi para tuna wicara. ( tuna wicara = bisu)
  7. Karena kesalahannya itu dia dibebastugaskan. ( dibebastugaskan = dipecat)
  8. Walaupun ia seorang tuna daksa ia selalu berupaya untuk mandiri. (tuna daksa=cacat).
  9. Kami menyediakan cara khusus untuk bawah umur yang kurang pintar. ( kurang terpelajar = terbelakang)
  10. Dia memang agak lambat dalam mendapatkan pelajaran di sekolah. (agak lambat = terbelakang)
  11. Kita harus menolong para keluarga yang masih dalam taraf prasejahtera. (prasejahtera = miskin)
  12. Mereka tidak bisa menyekolahkan anak-anaknya sebab masih dalam ekonomi bawah. (ekonomi bawah = miskin).
  13. Kini dia sudah bertaubat dari perempuan tuna etika. (tuna akhlak = pelacur)
  14. Mereka mendapatkan info sedih bahwa hari ini Ayahnya telah tiada. (tiada = meninggal)
  15. Semenjak KPK mencium perkara tersebut, pemerintah memberhentikan Bupati. (memberhentikan=memecat)
  16. Entah kenapa beliau senantiasa kurang teliti dalam melaksanakan sesuatu. (kurang teliti=ceroboh).
  17. Mereka tetap memperlakukannya secara mulia meskipun anaknya itu kurang pandai. (kurang pandai=udik)
  18. Berita miring perihal dirinya telah menyebar ke seluruh desa. (gosip miring=hal jelek)
  19. Di pagi yang diiringi gerimis itu terdengar informasi ihwal berpulangnya kepala desa. (berpulang=meninggal)
  20. Setelah menjalani berulang kali pengobatan kesudahannya beliau wafat. (wafat=mati)
  21. Sudah 10 tahun ia menjadi pramuwisma di negeri orang. (pramuwisma=pembantu)
  22. Sebenarnya beliau mengalami gangguan mental semenjak ditinggalkan oleh istrinya. (gangguan mental=abnormal)
  23. Mereka menangis ketika mengenali bahwa wa orang yang dicintainya telah kembali ke pangkuan-Nya. (kembali=meninggal)
  24. Pemerintah sedapat mungkin memberantas para PSK. (PSK=pelacur)
  25. Kita tidak boleh mengambil bunga dari bank. (bunga=riba)
  26. Setelah dzuhur ia akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan. (dikebumikan=dikubur)
  27. Walaupun telah melakukan pekerjaan puluhan tahun kehidupannya belum juga mapan. (belum mapan=masih sulit)
  28. Aku memiliki saudara yang tuna rungu. Tapi ia sungguh lucu. (tuna rungu=tuli)
  29. Di bulan bulan ampunan ini hati mereka murung alasannya adalah banyak di antara anggota keluarga yang sudah mendahului. (mendahului=meninggal)
  30. Pejabat itu ditangkap alasannya kasus gratifikasi tahun kemudian. (gratifikasi=suap)
  31. Kebocoran dana APBN disebabkan banyaknya pejabat yang nakal. (pejabat badung=koruptor)
  32. Tunggu sebentar! Aku ingin buang air kecil. (buang air kecil=kencing)
  33. Anak itu mempunyai keterbelakangan mental. (keterbelakangan mental=idiot)
  34. Camay bekerja selaku pramuniaga di kota Manila. (pramuniaga=penjaga toko)
  35. Mohon maaf anak ibu kurang mampu membangun bukti pelajaran di kelas. ( kurang mampu=ndeso)
  36. Pejabat yang tertangkap tangan tersebut telah diamankan oleh pihak yang berwajib. (diamankan=ditangkap)
  37. Permisi boleh saya menumpang ke belakang? (ke belakang=ke WC)
  38. Dua Pejabat itu sudah dibebastugaskan karena masalah yang serupa. (dibebastugaskan=dipecat)
  39. Lima tahun yang kemudian dia diberhentikan secara tidak hormat. (diberhentikan secara tidak hormat=dipecat)
  40. Tidak ada yang menyangka bahwa tunawisma tersebut mampu menjuarai kompetisi penelusuran talenta. (tuna wisma=gelandangan)
  41. Temanku memasukkan anaknya ke sekolah untuk anak-anak tunagrahita. (tuna grahita=idiot)
  42. Aku tidak pernah aib meskipun cuma seorang pramusaji. (pramusaji = tukang masak)
  43. Tidak ada gunanya mempercayai kata-kata Paranormal. (paranormal=dukun)
  44. Banyak perempuan yang tergoda kata-kata manisnya. (kata cantik=rayuan gombal)
  45. Apa hendak dikata, jodoh mereka tidak panjang. (jodoh tidak panjang=bercerai)
  46. Setelah makan rujak yang pedas, rupanya ia sering buang air besar. ( buang air besar=berak)
  47. Tinggal beberapa orang saja yang masih tergolong tuna aksara di desa ini. ( tuna karakter=buta abjad)
  48. Kami mengajarkan bawah umur untuk berbagi terhadap orang-orang yang kurang mujur. (kurang mujur=miskin)
  49. Perusahaan telah melaksanakan perampingan sejak bulan kemudian. (perampingan=PHK)
  50. Mohon maaf kami harus melakukan adaptasi harga. (pembiasaan harga=kenaikan harga)
  51. Dia ialah seorang yang pekerja seks komersial. (pekerja seks komersil=pelacur)
  52. Anak tunanetra tersebut memiliki suara yang sangat merdu. (tuna netra=buta)
  53. Andi memang agak ketinggalan dibandingkan sahabat-temannya. (ketinggalan=bodoh)
  54. Dengan berat hati karenanya mereka mesti berpisah dan menjalani hidupnya masing-masing. (bercerai)
  55. Para relawan itu mengurusi mayat yang meninggal akhir petaka. (mayit=mayat)
  56. Ono berasal dari keluarga yang kurang bisa. (keluarga kurang mampu=miskin)
  57. Sudah 10 tahun lebih ia menjadi ajun rumah tangga di rumah artis itu. (ajun rumah tangga=pembantu)
  58. Kita harus menghormati orang-orang yang sudah lanjut usia. (lanjut usia=tua, jompo)
  59. Ia mempunyai problem kenangan sehingga susah ditanya. (dilema kenangan=pikun)
  60. Pemerintah telah menggalakkan penggunaan infrastruktur untuk kaum disabilitas. (disabilitas=cacat)
  61. Negara maju seharusnya bekerja sama dengan negara-negara yang masih meningkat . (negara berkembang=negara miskin)
  62. Ketika bernyanyi suaranya kurang begitu merdu. (kurang merdu=tidak lezat didengar)
  63. Mohon maaf, kami kira Anda masih kurang mencukupi untuk bekerja di perusahaan ini. (kurang mencukupi=ditolak)
  64. Sepertinya posisi yang anda ingin kurang tepat. Makara kami mohon maaf alasannya adalah tidak mampu mendapatkan Anda. (ditolak)
  65. Bukannya aku menolak cintamu namun bergotong-royong masih banyak orang yang lebih patut dengan dirimu. (menolak)


Itulah beberapa pola majas eufimisme di dalam kalimat.

Berikut ini yakni acuan dalam bentuk puisi.

Contoh Eufimisme Dalam Puisi


 Karena majas merupakan gaya bahasa yang membuat indah suatu kalimat 65 Contoh Majas Eufimisme Pengertian dan Penjelasan

Perhatikan bait-bait berikut ini.

Sendiri

Bagaimana aku tak duka
Ketika orang yang saya cintai
Telah berpulang, mendahului diriku

Tentunya kesepian
Tentunya Kerinduan
Juga beribu-ribu Kenangan
Yang akan Tertinggal bersamaku.

.
.

Pada bait puisi di atas terdapat majas eufemisme. Yakni pada kata-kata “berpulang” dan “mendahului”.

Yang artinya adalah mati.


Carilah

Usah datang lagi
Apalagi merayu-rayu
Aku tak layak denganmu
Kau terlalu baik bagiku.

Carilah lagi
Wanita yang serasi
Yang mengerti perihal dirimu
Yang bisa membahagiakan dirimu.

.
.
Puisi di atas memiliki majas eufemisme.

Hal tersebut terdapat pada kata-kata,

Aku tak patut denganmu
Kau terlalu baik bagiku.

Untuk mengambil alih kata-kata “saya menolakmu”.


Duka

Lihatlah saudaraku
Teman-sahabat yang kurang beruntung
Yang melakukan pekerjaan siang dan malam
Sekedar untuk menyambung hidup.

Lihatlah kerabat
Bagaimana orang-orang yang kurang bisa

Mereka harus menahan pedih
Betapa lapar dan tentaranya asumsi.

Seharusnya dirimu
Dipenuhi rasa syukur
Jangan lagi engkau takkan
Apalagi menjadi kufur.

.

Puisi diatas mengandung feminisme.

Majas eufemisme terdapat pada kata-kata:

Kurang beruntung
Kurang bisa

Kata tersebut untuk mengambil alih kata yang dianggap kasar yaitu miskin.

Ref:
https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-indonesia/a/1101/majas-eufimisme


Posting Komentar untuk "65 Acuan Majas Eufimisme Pemahaman Dan Penjelasan"