Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis-Jenis Majas Perbandingan : Contoh Dan Pengertiannya

Contoh Jenis Majas Perbandingan.  Majas perbandingan ialah salah satu klasifikasi dari berbagai macam jenis majas.

Majas sendiri ialah bab dari gaya bahasa.

Lalu apa yang dimaksud dengan majas perbandingan?

Majas perbandingan yakni majas yang menggunakan kata-kata kias yang menyatakan perbandingan.

Majas jenis ini merupakan salah satu majas yang paling banyak dipakai.




    Jenis-Jenis Majas Perbandingan


    Berikut ini beberapa contoh majas perbandingan.

    • Kehidupan ini laksana sungai yang mengalir. Kita akan meninggalkan abad kemudian menuju abad depan. Dan kita tidak mampu kembali mata yang sudah silam.
    • Rumah tangga yaitu bahtera di lautan. Seorang suami yaitu nahkoda yang mengarahkan ke mana perahu itu berlangsung.
    • Dunia ini ibarat ladang. Tempat kita melakukan pekerjaan menanam amal-amal. Dan kita akan memetiknya di akhirat nanti.
    • Bekerja mirip menanam benih. Kita harus menebarkannya pada lahan yang subur. Merawatnya dengan cermat dan bersungguh-sungguh. Membersihkan dari gulma. Menghilangkan hama hama. Lalu pada saatnya kita pun akan memanen apa yang kita tanam itu.
    • Mendidik anak yaitu menanam suatu pohon. Mereka akan tumbuh dengan sangat perlahan. Perlu dididik dengan pelan. Menanamkan kebiasaan. Anak mirip tangkai bila telah keras maka ia tidak bisa lagi dibengkokkan.
    • Masa muda yakni pagi hari yang sungguh cerah. Di sanalah cahaya surya menyebar ke seantero dunia. Pesonanya akan membuat orang terkesima. 
    • Dunia ini yaitu ladang akhirat.  Tempat kita bekerja dan berusaha. Bukan kawasan untuk memanen. Persiapkan diri kita untuk selalu bekerja jangan pernah sedikit pun merasa lelah. Dan jangan pula terburu-buru menerima kesudahannya. Sebab risikonya ada di darul baka kelak.
    • Seorang ibu yaitu Telaga yang sangat jernih dan tentram bagi anak-anaknya. Tempat kembali bagi anak saat mereka merasa lebih dengan kehidupan ini. Tempat belum dewasa bermain dan bermanja dengan hati yang dipenuhi dengan rasa bangga.
    • Akhlak seorang beriman bagaikan lebah. Dia tidak hinggap kecuali ke daerah-kawasan yang higienis. Dia tidak hinggap untuk merusak. Dan tidak pula mengeluarkan sesuatu kecuali sesuatu yang bermanfaat. Itulah etika seorang yang beriman. 
    • Pecinta dunia yakni orang yang meminum air lautan. Sebanyak apapun air itu dia akan tetap kehausan. 
    • Hidup ini bagaikan sungai yang mengalir. Turun dari pegunungan ke muara sampai lautan. Dan kita pasti melalui jalan yang berbatu, jalan yang kotor, dan adakala jalan yang sarat sampah. 
    • Pendidikan yaitu jembatan menuju cerahnya masa depan. Maka barangsiapa yang melalui jembatan tersebut, dia memiliki kemungkinan untuk hingga ke abad depan. Tetapi bagi mereka yang tak maumelewati jembatan tersebut, maka ia akan mendapati kurun depannya begitu suram.
    • Dosa insan ialah hutang. Suatu hari dia mesti membayarnya. Dengan kesengsaraan dan siksaan. 


    2. Metafora

    Metafora yaitu majas yang mengungkapkan perumpamaan secara eksklusif berupa perbandingan analogis.

    Contoh Majas Metafora:
    • Kau yakni rembulanku. Menerangi hari-hari yang kulewati. Mencerahkan langitku yang kegelapan.
    • Si andal merah mengamuk tadi malam menghabiskan bangunan pasar.
    • Kau adalah puisiku yang paling indah. Tak bisa kubandingkan indahnya dengan syair syair para pujangga. Yang senantiasa kurindukan lagi dan lagi. 
    • Kamu ialah rembulanku. Aku senantiasa nyaman berada di bawah cahaya yang teduh darimu. Dan selalu aku rindukan saat malam-malam gelap itu tiba.
    • Engkau yaitu pecahan jiwaku. Yang kalau jauh maka aku akan merindukannya. Jika kamu akrab mana ke saya merasa hidup ini sangat tepat.
    • Seorang ibu sedang memeluk buah hatinya. Air matanya jatuh berderai. Dan hatinya dipenuhi dengan keharuan yang mendalam.
    • Rani yaitu Bintang Kejora untuk malam-malamku yang indah. Cahayanya begitu kecil tetapi dipenuhi dengan daya tarik. Dari jauh aku tak bisa melepaskan tatapanku padanya.
    • Wajahnya tampan dan hatinya begitu darmawan. Dia mempunyai sifat murah hati yang digemari oleh setiap orang. 
    • Aku tak lagi mendengar kabar angin yang beredar. Bagiku kabar-kabar itu tak ada keuntungannya. Lebih baik kita mempelajari Alquran dan sunnah Nabi alasannya adalah didalamnya terdapat kabar yang pasti benar. 
    • Kau tak boleh berat sebelah terhadap salah seorang dari istrimu. Karena jika kamu beristri lebih dari satu engkau dituntut untuk berlaku adil. 
    • Anak yang manis itu adalah Permata Hati ibunya. Maka perlakukanlah ia dengan penuh kasih sayang sebagaimana dia diperlakukan oleh ibunya. 
    • Hatinya berduka cita sesudah ditinggalkan oleh serpihan jiwanya. 

    3. Alusio

    Majas alusio adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kiasan dengan membandingkan sesuatu yang merujuk dengannya baik tokoh maupun kejadian yang sama dengannya.

    Contoh Majas Alusio:

    • Udin terus berlatih sepak bola agar dia suatu hari menjadi Ronaldo di lapangan hijau.
    • Aku tidak yakin sebuah hari kau menjadi Judika.


    4. Simile

    Simile yakni majas yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang yang lain dengan memakai kata penghubung atau kata pembanding.

    Contoh Majas Simile:
    • Otaknya pandai mirip otak Einstein.
    • Rumah yang luas bagaikan istana.
    • Rambutnya halus bak sutra yang lembut.
    • Tatapannya tajam bagaikan mata elang .
    • Dia tidur seperti kerbau, susah sekali untuk dibangunkan.
    • Anak kecil itu berlari sangat cepat seperti rusa.
    • Guru kami terlihat berwibawa bagaikan seorang raja di hadapan rakyatnya.
    • Wajahnya sungguh putih dan mulus bagaikan porselen dari Cina.
    • Wajahnya terlihat letih mirip orang yang berhari-hari tidak tidur.
    • Dia berlangsung sangat lambat seperti kura-kura.
    • Senyumnya elok bagaikan madu.
    • Cuaca di gunung itu sangat hambar laksana berada di ekspresi dominan dingin Eropa.
    • Dia makan mirip orang yang kelaparan.
    • Senyumannya bagaikan embun yang sungguh meneduhkan. 
    • Dia melakukan pekerjaan siang dan malam mirip robot yang tak pernah merasa keletihan.


    5. Antropomorfisme

    Antropomorfisme yaitu atribusi karakteristik insan ke makhluk bukan insan.

    Contoh:
    • Perahu itu membelah lautan.
    • Kesunyian memeluk para makhluk yang sedang tidur.
    • Langit murka dengan mengeluarkan suara yang menggelegar.
    • Si kancil terkejut saat kakinya digigit oleh buaya.
    • Angin mengelus-ngelus rambutnya yang hitam dan halus. 
    • Rembulan terpekur di balik awan yang kelabu.
    • Di sana berkembang sebatang pohon dalam kesepian.
    • Buku di sudut meja itu menarik hati. Mungkin ia ingin disentuh dan dibaca olehku.

    6. Sinestesia

    Sinestesia yakni metafora berupa istilah yang berhubungan dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.

    Contoh Majas Sinestesia:
    • Senyumannya begitu cantik.
    • Namanya sangat harum alasannya kebaikannya.
    • Dia memiliki moral yang sangat lembut.
    • Pengalamannya begitu pahit sehingga dia jarang sekali tersenyum. 
    • Mengapa dia berkata-kata berangasan? Padahal aku hanya membisu dan tak membalas.
    • Air mataku jatuh manakala teringat pada ingatan yang sangat anggun itu. 
    • Ibuku yang tua itu telah kenyang dengan asam garam kehidupan.
    • Jangan dibiasakan berkata-kata dengan kata-kata yang pedas. Karena bisa menyakiti orang lain.
    • Akhirnya diam-membisu dia menerima realita pahit itu. 
    • Tak ada gadis yang memiliki senyuman semanis kau.
    • Kupingnya terasa panas saat orang itu menghina dirinya.
    • Bahkan saya tak mengerti kenapa sikapmu sangat cuek simpulan-simpulan ini.
    • Kadang-kadang orang yang berkata manis justru menjadikan kepahitan.


    7. Antonomasia

    Majas ini tergolong ke dalam majas perbandingan yang menyebutkan sesuatu bukan dengan nama asli dari benda tersebut, melainkan dari salah satu sifat benda tersebut.

    Contoh Majas Antonomasia:
    • Si gemuk itu masih saja makan meskipun tidak menghabiskan 5 piring nasi.
    • Si Lincah cendekia sekali menari.
    • Aku tak ingin berurusan dengan si Keras kepala itu.
    • Percuma saja kamu menasehati si kepala watu. Dia tidak mungkin berganti.
    • Aku baru saja berjumpa dengan si pincang tadi pagi.
    • Si lisan comberan itu sangat dilindungi oleh pemerintah.
    • Lebih baik mengelak dari tukang mengeluh itu ketimbang engkau terpengaruh olehnya. 
    • Sebetulnya gembrot itu sangat baik hati. 
    • Bagaimana kau bisa menaklukkan si kutu buku itu? Sifat kalian sungguh-sungguh berlainan.
    • Apa gunanya berteman dengan si tukang molor itu? Nanti mampu-mampu kamu ketularan sifatnya. 
    • Banyak orang tidak suka terhadap si genit. Dia terlalu berlebih-lebihan.
    • Di tukang pamer itu tampakbegitu sombong. Tapi kesannya tak memiliki sobat.
    • Pemilik tendangan gledek itu mengganti skor menjadi imbang di simpulan babak pertama.
    • Suara cempreng itu bisa terdengar hingga ratusan meter.

    8. Aptronim

    Majas Aptronim ialah ungkapan untuk perbandingan penggunaan nama seseorang yang kebetulan cocok dengan sifat atau pekerjaannya.

    Contoh Majas Aptronim:
    • Irama merdu itu dibawakan oleh Rhoma Irama.
    • Arie Untung benar-benar untung mendapatkan proyek itu.
    • Si Ayu merupakan gadis tercantik di desa ini.


    9. Metonomia

    Metonimia ialah sebuah majas yang memakai sepatah-dua patah kata yang merupakan merek, macam atau yang lain yang merupakan satu kesatuan dari sebuah kata.

    Contoh Majas Metonomia:
    • Budi meminta sebatang Djarum Coklat.
    • Kami memiliki Kijang hijau yang sudah berumur renta.
    • Aku kehabisan Odol.


    10. Hipokorisme

    Hipokorisme yaitu penggunaan nama timangan atau kata yang digunakan untuk menawarkan relasi karib.

    Contoh:
    • Si Bebeb belum juga pulang!
    • Kemarin aku dibantu si bungsu membenahi rumah ini.
    • Eh kamu mau ke mana Dodol? Kok cepat sekali pergi?


    11. Litotes

    Litotes ialah majas yang mengungkapkan perkataan dengan rendah hati dan lemah lembut.
    Maaf jikalau gubukku kurang begitu nyaman.

    Contoh Majas Litotes:
    • Silakan makan dengan lauk ala kadarnya.
    • Jangan terlalu memuji aku hanya lulusan sd saja.
    • Mohon maaf bila sambutan dari kami kurang berkenan.
    • Kami bersyukur sudah mampu membuka perjuangan meskipun kecil-kecilan.
    • Beginilah nasib seorang cowok desa. Hidup dari sepetak dua petak sawah saja. 
    • Mampirlah ke gubuk ku bila ada waktu!
    • Di kampung itu kami membangun suatu rumah yang sederhana. 
    • Mohon jangan lihat hadiah yang sederhana ini. 
    • Aku hanya mampu memberi pakaian murahan.
    • Kami hanya makan dengan lauk tahu tempe.
    • Maafkan kami yang baru bisa membantu jangan derma yang tak seberapa ini.
    • Apakah kamu tidak salah alamat bertanya pada orang yang tidak mengetahui apa-apa?

    12. Hiperbola

    Hiperbola yakni salah satu gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan. Lawannya ialah litotes.

    Contoh Majas Hiperbola:

    1. Demi cintaku padamu, akan kutelan lautan api.
    2. Aku akan ikut denganmu meskipun ke ujung dunia.
    3. Air matanya jatuh berderai.
    4. Tentu saja hatinya teriris iris melihat kejadian yang menyakitkan itu.
    5. Rasanya terik matahari sudah membakar kulitku.
    6. Tekadnya mampu meluluhlantakkan watu karang di pantai.


    13. Personifikasi

    Majas personifikasi adalah majas yang menawarkan sifat kemanusiaan atau insani kepada benda mati yang sejatinya tidak memiliki sifat kemanusiaan.

    Contoh majas personifikasi:

    • Nyiur di pantai memanggil perahu nelayan.
    • Burung pun ikut bernyanyi.
    • Pagi hari telah bangun dari kepulasan tidurnya.
    • Cahaya itu memeluk hangat diriku.
    • Pohon-pohon bangkit di sisi kanan dan di sisi kiri.
    • Gubuk itu berada di kaki gunung Tangkuban Perahu.
    • Matahari sudah lelah di senja ini.


    14. Depersonifikasi

    Majas Depersonifikasi ialah majas yang berupa perbandingan manusia dengan bukan insan ataupun benda.

    Contoh majas depersonifikasi:

    • Jika kau langit, Aku ialah bumi.
    • Bila engkau ialah puisi maka aku ialah kata-kata.
    • Jika engkau ialah pantai maka aku ialah ombak.
    • Kau tidak bisa menghalanginya alasannya adalah tekadnya telah membaja.
    • Dia cuma bangun mematung tanpa sedikit pun mengatakan.


    15. Pars pro toto

    Pars pro toto yakni suatu majas yang dipakai sebagian komponen/objek untuk menawarkan keseluruhan objek.

    Contoh Majas Pars pro toto:

    • Sudah siang mirip ini belum juga belum terlihat batang hidungnya.
    • Dia tidak mau angkat kaki dari daerah itu meskipun apa yang terjadi.
    • Ia telah buta hati, tidak mau mendengarkan nasehat siapapun.


    16. Totem pro toto

    Totem pro parte ialah suatu majas yang dipakai untuk mengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.

    Contoh majas Totem pro toto :

    • Indonesia mengalahkan Thailand dalam pertarungan yang diadakan tadi malam.
    • RT 17 akan menghadapi RT15 dalam final kejuaraan bulutangkis.
    • Indonesia akan menentukan pemimpin barunya dalam Pemilu tahun depan.


    17. Eufimisme

    Eufemisme yaitu perumpamaan yang lebih halus selaku pengganti perumpamaan yang dirasakan garang.

    Contoh majas Eufimisme :

    • Bolehkah aku ke kamar kecil sebentar?
    • Mohon maaf anak ibu kolot dalam memahami pelajaran tersebut.
    • Tahun depan akan ada pembiasaan harga BBM.


    18. Disfimisme

    Disfemisme yakni gaya bahasa yang digunakan untuk mengasarkan kata, frase, klausa atau kalimat dengan tujuan tertentu.

    Contoh majas Disfimisme:

    • Kontingen Suriname sukses mencuri satu medali emas dari kolam renang.
    • Maling HP, dimassa hingga nyonyor.


    19. Fabel

    Fabel (bahasa Inggris: fable) ialah cerita yang menceritakan kehidupan binatang yang bertingkah ibarat manusia.

    Contoh majas Fabel:

    • Fabel Si Kancil dan Buaya
    • Fabel Si Kancil Mencuri Timun
    • Kisah Monyet Yang Serakah
    • Kisah Kancil dan Kura-Kura



    20. Parabel

    Parabel ialah kisah rekaan untuk menyampaikan ajaran agama, adab, atau kebenaran biasa dengan menggunakan perbandingan atau menyerupai.


    21. Perifrasa

    Perifrasa adalah majas yang berbentukpengungkapan yang panjang selaku pengganti pengungkapan yang lebih pendek.

    Contoh majas Perifrasa:

    • Aku senantiasa rindu pulang ke kota yang senantiasa diguyur hujan itu. (Bogor)
    • Aku tak punya keinginan untuk pindah ke Ibukota yang sarat sampah dan sering banjir itu? (Jakarta)
    • Kami datang ke kajian Ustadz muda yang sedang naik daun dengan tampang gagah tersebut. (Khalid Basalamah)


    22. Eponim

    Eponim ialah nama orang (bisa aktual atau fiksi) yang dipakai untuk menamai sebuah daerah, inovasi atau benda tertentu dikarenakan kontribusi atau peranan tokoh yang bersangkutan pada objek yang dinamai tersebut.

    Contoh majas Eponim:

    • Kami akan berada di Bandara King Abdul Aziz pukul 8 waktu setempat.
    • Dia sungguh kepincut dengan konstanta Planck. (Max Planck)
    • Komet Halley sangat jarang terlihat. (Edmond Halley)


    23. Simbolik

    Majas simbolik adalah klasifikasi majas perbandingan yang berisi tentang perumpamaan hal yang satu dengan hal lainnya dengan menggunakan lambang, benda, simbol, binatang, ataupun tokoh.

    Contoh majas Simbolik:

    • Pertikaian itu tidak kunjung simpulan juga meskipun sudah dibawa ke meja hijau. (meja hijau = pengadilan).
    • Di desa itu banyak sekali kupu-kupu malam yang merusak tatanan kehidupan masyarakat.
    • Selama pandemi covid 19 banyak perusahaan yang melarat.


    24. Asosiasi

    Asosiasi yakni suatu gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berlawanan tetapi secara sengaja dianggap sama atau mirip.

    Contoh Majas Asosiasi

    • Tatap matamu bagai bintang kejora
    • Senyummu laksana matahari bersinar
    • Wajahmu kolam mawar merekah
    • Otak yang cerdas bagaikan bunga yang merekah indah.
    • Fitria adalah gadis bagus yang serupa dengan bunga terindah di taman.
    • Kata-katanya laksana sihir yang mampu menciptakan orang terkesima. 
    • Bila kalian tidak hadir di dalam acara itu maka itu sama saja dengan sayur tanpa garam.
    • Bila mengenangnya maka saya teringat pada puisi yang digubah oleh para penyair.Maka dia ialah puisi yang indah itu. 
    • Kemaksiatan akan membuat hati seseorang laksana batu bahkan lebih keras lagi dari watu.
    • Jika melihat abang beradik itu kolam Pinang dibelah dua. Sangat mirip dan susah sekali untuk dibedakan.
    • Aku tak inginmenyimak kata-katanya. Karena apabila mendengarkan kata-katanya laksana memasukkan racun yang sangat mematikan ke dalam diri.
    • Raut parasnya bagaikan setitik embun yang sungguh bening di antara kelopak bunga bunga yang begitu harum.
    • Perbedaan antara diriku dengan dirinya bagaikan bumi dengan langit.


    Itulah acuan dari majas perbandingan. Sebelum final, coba ketahui jenis majas lainnya.



    Ref:
    https://id.wikipedia.org/wiki/Fabel
    https://id.wikipedia.org/wiki/Parabel
    https://www.maxmanroe.com/vid/umum/majas-asosiasi.html

    Posting Komentar untuk "Jenis-Jenis Majas Perbandingan : Contoh Dan Pengertiannya"