Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

75 Pola Majas Tautologi Dalam Kalimat Dan Puisi

Majas Tautologi.  Menurut KBBI, tautologi diartikan selaku pengulangan pernyataan, ide, atau kata yang berlebih dan sebenarnya tidak dibutuhkan alasannya mempunyai makna yang sama.

Namun bahu-membahu dalam penggunaan tersebut terdapat penegasan.

Selain penegasan juga akan menunjukkan estetika. Yakni keindahan di dalam berbahasa.

Majas tautologi disebut juga dengan sinonimi alasannya adalah menggunakan persamaan kata.

Suku Sunda seringkali memakai majas perulangan tautologi dan yang sejenisnya.

Hal tersebut memang untuk mendapatkan keindahan. Baik dalam kalimat maupun dalam puisi bunyi yang diciptakan.

Majas tautologi hampir sama dengan pleonasme atau repetisi. Yang membedakannya yakni pada pengulangan itu sendiri.

Pada tautologi digunakan padanan kata atau makna yang ibarat dengannya. Bukan menggunakan kata.

Penjelasan


Gaya bahasa penegasan umumnya menggunakan perulangan kata atau frasa.

Mari perhatikan gaya bahasa berikut ini.

teladan majas personifikasi
pola majas metafora
teladan majas hiperbola
acuan majas litotes
acuan majas inversi
pola majas ironi
teladan majas gradasi
teladan majas innuendo

Contoh Majas Tautologi Dalam Puisi


Dibawah ini beberapa pola puisi yang mengandung majas tautologi sinonimi.

Sendiri

Aku sendiri
Menikmati sepi dan sunyi
Tanpa satupun yang menemani.

Hanya kicau burung di rimba
Yang kudengar suaranya
Bagaikan alunan
Seorang gadis jelita.

Kuharapkan


Engkaulah yang kuharapkan
Engkaulah yang ku impikan

Bersamamu hatiku riang
Bahagia, senang, tanpa kesedihan.

Di dekatmu
Aku tentram, tenang, dan sentosa.


Nyanyian


Gerimis jatuh
Tergerai di dedaunan
Kudengar dari kedalaman
Hatiku berkata.

Aku sudah jatuh cinta
Kemudian kusayangi
Dirimu.

Seperti gerimis ini
Hadirmu menyejukan,
Mendinginkan, menentramkan.

Engkau adalah nyanyian
Yang lahir di antara rimba kehidupan.

Selalu


Aku tetap berlangsung
Menapaki kegelapan
Mencari cahaya jelas benderang
Di bawah bintang-bintang.

Aku tahu
Cinta itu tak akan pernah pergi

Maka saya mencari
Kemanapun beliau berlalu.

Aku ingin mendengar kata-katamu,
Suaramu, ucapan, yang
Menentramkan jiwa.

Selalu ku nanti ku tunggu sampai final dari perjalananku.

Perjalanan Kami


Walaupun letih
Lelah, penat, kaki ini

Kita akan tetap berjalan
Menyusuri pantai
dengan pasirnya.

Menikmati pagi
Dengan cahayanya.

Kita tahu
Kebahagiaan sedang menanti.

Maka jangan hentikan
Teruslah berjalan
Hingga berjumpa
Dengan apa yang kita impikan.


Masa Depan Kita


Aku melihat
Menatap, menatap

Sebuah muka
Yang begitu bagus.

Ia tersenyum
Dengan cahaya di tampang
Yang berseri-seri.

Ia begitu bahagia
Menikmati setiap detik dari hidupnya
Sebab ia tahu, ada orang yang begitu menyayanginya.

Orang itu,
Adalah saya.

Kelopak Mawar


Telah mekar
Berbunga dan berseri-seri
Sebuah kelompok dari mawar.

Aku mencium
Aroma yang harum
Semerbak menyanggupi udara.

Wahai mawar yang indah
Aku sudah jatuh cinta
Kepada indahnya wajahmu
Kepada berseri dirimu.

Jangan pernah layu
Apalagi mati

Sebab bagiku
Engkau adalah pendamping
Di periode-kala sarat bahagia.

Posting Komentar untuk "75 Pola Majas Tautologi Dalam Kalimat Dan Puisi"