Puisi Debur Ombak Yang Terus Mengucapkan Rindu
Puisi tentang keindahan pantai dan bahari memang tak pernah ada habisnya. Seperti ombak itu sendiri yang selalu berdebur setiap waktu.
Sebuah karya dari penyair Acep Zam Zam Nur mampu membangkitkan ide bagi semua orang yang ingin menulis puisi ombak.
Perhatikan setiap baitnya, selalu ada keindahan di sana.
Sebuah karya dari penyair Acep Zam Zam Nur mampu membangkitkan ide bagi semua orang yang ingin menulis puisi ombak.
Perhatikan setiap baitnya, selalu ada keindahan di sana.
keindahan alam.
Satu senja lagi
Telah mengecup kerinduan
Seorang gadis berambut api
Yang duduk dalam kesepian.
Jauhnya mata menatap
Tak jua menangkap bumi.
Hanya ombak yang berdebur
Menemani rindu yang tumbuh subur
Di antara potongan jiwa
Ia menanti dengan setia.
Kemana lagi
Harus mencari
Hanya bayang-bayang
Tanpa kenyataan.
Sayup-sayup ombak berdebur
Menyanyikan nyanyian rindu
Menepi ke pantai tuk menghibur
Dimana cinta menggebu-gebu.
Untuk para insan pecinta
Debur ombak menenteng nestapa
Saat kekasih jauh di sana
Hanya rindu yang menyapa
Kala senja datang
Tiba pula rindu di dada
Teringat ingatan silam
Hidup sengsara amat kelam.
Lunglai badan tiada tenaga
Terhisap oleh bosan dunia
Kemana pula badan kembali
Kecuali terhadap Pencipta semesta ini.
Aku jatuh
Namun Ia yang menghidupkan.
Aku terluka
Ia pula yang menyembuhkan.
Aku nestapa
Ia pula yang membahagiakan.
Jauh sudah kaki melangkah
Kembali pada-Mu saya pada karenanya.
Dia telah jatuh cinta
Pada seorang perempuan yang jelita
Penuh daya tarik.
Dia takut untuk mengucapkan
Sepertinya cinta harus ditelan
Seperti debur ombak lautan
Datang sebentar, lalu kembali pulang.
Dia cuma seorang perindu
Yang menuliskan kata nan syahdu
Pada puisi ia titipkan
Cinta sejati tak terkatakan.
Untuk apa mengucapkan rindu jikalau tak pernah tiba padaku? Bukankah cinta terbaik ialah cinta yang disatukan dalam kebahagiaan?
Maka aku katakan padamu:
Agar engkau menjadi serdadu
Memperjuangkan cinta sejati
Walau dengan beribu luka.
Usah mengucap rindu seperti ombak lautan. Yang tiba dengan segenap kekhawatiran. Terpecah di antara bebatuan. Lalu sunyi pergi ke samudra penuh gelombang.
Jadilah pantai nan indah manis dipandang. Dimana dia mendapatkan segala pasir, ombak, bahkan angin yang membadai.
Jadilah ombak.
Yang tak pernah berhenti
Menghentak.
Walau beribu kilo meter jarak
Akhirnya tiba ke tepi pantai.
Jadilah nyanyian lautan
Yang bersenandung sepanjang zaman
Menarik insan dengan tali kerinduan
Tuk melepas segenap yang bernama kerinduan.
Karena cinta yakni pengorbanan
Meski letih tidak dirasa
Meski berat tidak mengeluh
Meski jauh tetap setia
Meski susah tetap bahagia.
Dalam hatinya cuma tertancap dalam
bahwa ia pelindung kekasihnya dari segala penderitaan.
Katamu cintamu banyak tak terkira,
Seperti butir-butir pasir di pantai.
Nyatanya,
Cintamu banyak laksana buih
Terombang-ambing ke sana ke mari.
Puisi Tentang Alam
Puisi ombak merupakan bagian dari puisi alam. Ada pula kumpulan puisi. Baca di Puisi Tentang Alam.
Debur Ombak dan Rindu
Satu senja lagi
Telah mengecup kerinduan
Seorang gadis berambut api
Yang duduk dalam kesepian.
Jauhnya mata menatap
Tak jua menangkap bumi.
Hanya ombak yang berdebur
Menemani rindu yang tumbuh subur
Di antara potongan jiwa
Ia menanti dengan setia.
Kemana lagi
Harus mencari
Hanya bayang-bayang
Tanpa kenyataan.
Nyanyian Rindu
Sayup-sayup ombak berdebur
Menyanyikan nyanyian rindu
Menepi ke pantai tuk menghibur
Dimana cinta menggebu-gebu.
Untuk para insan pecinta
Debur ombak menenteng nestapa
Saat kekasih jauh di sana
Hanya rindu yang menyapa
Surya Tenggelam Di Antara Ombak Lautan
Kala senja datang
Tiba pula rindu di dada
Teringat ingatan silam
Hidup sengsara amat kelam.
Lunglai badan tiada tenaga
Terhisap oleh bosan dunia
Kemana pula badan kembali
Kecuali terhadap Pencipta semesta ini.
Aku jatuh
Namun Ia yang menghidupkan.
Aku terluka
Ia pula yang menyembuhkan.
Aku nestapa
Ia pula yang membahagiakan.
Jauh sudah kaki melangkah
Kembali pada-Mu saya pada karenanya.
Debur Ombak dan Perindu
Dia telah jatuh cinta
Pada seorang perempuan yang jelita
Yang mempunyai cahaya wajah
Penuh daya tarik.
Dia takut untuk mengucapkan
Sepertinya cinta harus ditelan
Seperti debur ombak lautan
Datang sebentar, lalu kembali pulang.
Dia cuma seorang perindu
Yang menuliskan kata nan syahdu
Pada puisi ia titipkan
Cinta sejati tak terkatakan.
Rindumu Buih di Lautan
Untuk apa mengucapkan rindu jikalau tak pernah tiba padaku? Bukankah cinta terbaik ialah cinta yang disatukan dalam kebahagiaan?
Maka aku katakan padamu:
Agar engkau menjadi serdadu
Memperjuangkan cinta sejati
Walau dengan beribu luka.
Usah mengucap rindu seperti ombak lautan. Yang tiba dengan segenap kekhawatiran. Terpecah di antara bebatuan. Lalu sunyi pergi ke samudra penuh gelombang.
Jadilah pantai nan indah manis dipandang. Dimana dia mendapatkan segala pasir, ombak, bahkan angin yang membadai.
Cinta Adalah Pengorbanan
Jadilah ombak.
Yang tak pernah berhenti
Menghentak.
Walau beribu kilo meter jarak
Akhirnya tiba ke tepi pantai.
Jadilah nyanyian lautan
Yang bersenandung sepanjang zaman
Menarik insan dengan tali kerinduan
Tuk melepas segenap yang bernama kerinduan.
Karena cinta yakni pengorbanan
Meski letih tidak dirasa
Meski berat tidak mengeluh
Meski jauh tetap setia
Meski susah tetap bahagia.
Dalam hatinya cuma tertancap dalam
bahwa ia pelindung kekasihnya dari segala penderitaan.
Buih Terombang-Ambing
Katamu cintamu banyak tak terkira,
Seperti butir-butir pasir di pantai.
Nyatanya,
Cintamu banyak laksana buih
Terombang-ambing ke sana ke mari.
Puisi Tentang Alam
Puisi ombak merupakan bagian dari puisi alam. Ada pula kumpulan puisi. Baca di Puisi Tentang Alam.
Posting Komentar untuk "Puisi Debur Ombak Yang Terus Mengucapkan Rindu"