Puisi Senja Di Tepi Pantai Singkat Menggugah Rasa
Pastilah langitnya
Yang mengawali memerah
Dan semilir anginnya
Sembari dengarkan gemuruh.
Di sanalah senja mulai menepi
Merayu diri tuk menikmati
Kesentosaan alam raya
Yang diberikan untuk manusia.
.
.
Puisi kieta Anna Noer Jannah.
Yang mengawali memerah
Dan semilir anginnya
Sembari dengarkan gemuruh.
Di sanalah senja mulai menepi
Merayu diri tuk menikmati
Kesentosaan alam raya
Yang diberikan untuk manusia.
.
.
Puisi kieta Anna Noer Jannah.
deburan ombak di pantai.
Senja senantiasa mengisi hatiku dengan kerinduan. Kutatap langit birunya yang semu kehijauan.
Alangkah indahnya awan-awan terhampar begitu saja, bagai sapuan tangan-tangan malaikat.
Dan angin bertiup ke mana saja sekehendak sang Pencipta. Ke selatan, ke utara, sembari menjinjing aroma senja yang tak bisa kulupa.
Dan kamu...
Kamu juga tak ubahnya senja ini. Sangat indah. Bahkan indah sekali. Tetapi indahmu cuma sesaat. Datang dan pergi dalam sekejap.
Meskipun begitu aku selalu berterimakasih. Karena kehadiranmu pernah menjadikanku mengerti tentang keindahan yang terlukis di dalam hati.
Kamu mengajarkan bahwa senja selalu datang sesudah kita letih sepanjang hari.
Ia laksana obat penyembuh bagi si sakit. Atau kurun istirahat sesudah melakukan pekerjaan .
Senja kali ini, kutuliskan lagi suatu puisi. Puisi senja di tepi pantai. Untuk mengenang sebuah rasa yang pernah membuatku begitu hening.
Sambil menyeruput kopi
Rasa-rasanya saya kembali rindu
Pada senja yang memerah
Saat berdua.
Angin semilir menerpa
Pada paras yang aku cinta
sembari kamu lemparkan senyuman
kamu tatap saya penuh makna.
Bagiku
Pantai ini begitu sepi
Justeru sepinya yang kusuka.
Bukankah pantai sepi ini
Teramat indah?
Ia menikmati keberadaannya
Tuhan sudah tempatkan dirinya
Untuk penghias di waktu senja.
Yang kamu campakan kepadaku
Kuucapkan beribu terimakasih
Dari senja ini aku mencar ilmu
Bahwa seterang apapun
Ada saatnya bagi matahari
Untuk tenggelam.
Ke ujung bahari itu
Kulepaskan pandanganku.
Merasakan luasnya alam
Luas pula terasa di jiwa.
Senja ini begitu sederhana
Sebagaimana pantai dan ombaknya.
Yang sederhana itu
Bahkan lebih indah.
Senja dan pantai mirip dua hal yang senantiasa bergandengan. Pantai kawasan terindah untuk menyaksikan matahari terbit atau karam.
Begitu pula dengan senja. Ia bahkan menjadi penghias tampang lautan. Menatap pantai di waktu senja, menciptakan hilang segala galau.
Kicau camar menemani
Kala duduk di petang hari
Bersama hati yang bahagia
Di tepi pantai memeluk senja.
Pasir lembut tempat memijak
Kaki kecil yang sungguh lucu
Membuatku enggan beranjak
Senja di pantai merengkuh rindu.
Puisi Tentang Alam
Alam menawarkan keindahan pada insan. Tercurahkan dalam puisi yang indah. Baca di Puisi Tentang Alam
Bergulung-gulung dari lautan
Memecah jua di tepi pantai
Berdebur ombak bersahutan
Suaranya terdengar begitu renyai
Alangkah manis tuk dipandang
Kala Senja di tepi pantai
Alam raya serasa berdendang
Syahdu hati begitu tenang.
Ombak selalu menari
Di bibir pantai sampai senja
Membawa segulung air
Ombak menunaikan tugasnya
Sepanjang hari tiada letih
Berdebur-debur memecah sepi
Kepada Tuhan dia bertasbih.
Ombak rindu selalu menggebu. Menusuk hingga ke ruang qolbu. Membuatku jatuh cinta lagi, pada ingatan yang tak mungkin kembali. Mengapa debur ombak terus mengucapkan rindu?
Laksana terkurung watu karang
Tiada pintu tiada jalan
Hanya kerinduan yang kurasakan
Di setiap detak jantung kehidupan.
Senja bersamamu dulu
Membawaku terhadap rindu.
Ingin kucampakan namun tak mampu.
Mengapa masa kemudian kembali
Mendatangiku di saat begini
Menyesaki diriku dengan sepi
Senja indah bersamamu di pantai itu
Kan terkenang selalu.
Kau berikan wajah termanis
Mata indahmu, menatap diriku.
Moga kau senang
Di sana.
Moga kau tak lagi menitikan air mata.
Di sini aku selalu berdoa
Agar kamu senantiasa makmur.
Jangan kau tanya
Kenapa aku suka membuat
Puisi senja di tepi pantai?
Bukankah dahulu
Kau sering menamaniku
Menyusun kata menjadi puisi indah?
Pantai adalah kawasan terindah
Saat kita memasuki senja.
Menyaksikan ribuan percikan ombak
Dengan buih putihnya.
Gemuruhnya menghancurkan segenap resah
Membawa kedamaian sedalam rasa.
Kita mengasihi senja di tepi pantai
Sebab mereka menghapus gundah
Menggantinya dengan sesuatu yang indah.
Matahari karam dengan sangat perlahan
Dari langit berwarna keemasan.
Indah sekali dikala tenggelam
Turunkan diri ke dalam lautan.
Alangkah agung ciptaan Tuhan
Membiaskan sebuah keindahan
yang masih tersimpan dalam
di hari orang-orang beriman.
Alangkah renyahnya sayup senja
Saat bahari menyapu pantai
Suara mendayu amat gemulai
Menyentuh ruang dalam jiwa.
Sayup ombak terus berderai
Mengucap rindu yang tersimpan
Nelayan beranjak menuju sampan
Duduk diriku kaki menjuntai.
Ronamu
Adalah merah yang tepat
Di langit rindu bertahta
Di atas pantai.
Suaramu
Adalah nyanyian dari kemerduan
Merayap perlahan-lahan
Di telinga manusia.
.
Kau manis jelita
Dengan senyuman menawan
Marilah ikut denganku
Ke pantai senja kita berpadu.
Kau semestinya bahagia
Dengan segala keindahan nyata
Jangan biarkan tersentuh derita
Nanti hilang segala jelita.
.
Karya Anna Noer Jannah.
Menulis puisi senja di tepi pantai merupakan momen yang sungguh indah.
Sambil menyimak gemerai air yang menyapu pasir, kutulis puisi dengan segenap pendalaman jiwa.
Puisi singkat dan pendek ini ialah istilah jiwa. Yang telah jatuh cinta pada pantai dan ombaknya. Pada maritim dan gelombangnya. Serta semilir angin dan aromanya.
Senja senantiasa mengisi hatiku dengan kerinduan. Kutatap langit birunya yang semu kehijauan.
Alangkah indahnya awan-awan terhampar begitu saja, bagai sapuan tangan-tangan malaikat.
Dan angin bertiup ke mana saja sekehendak sang Pencipta. Ke selatan, ke utara, sembari menjinjing aroma senja yang tak bisa kulupa.
Jika senja sudah datang
Hatiku tambah bahagia
Menatap burung pulang
Terbang berombong-rombongan.
Senja ini begitu indah
Meski sekejap kutunggu jua
Karena kedatangannya
Senantiasa di pintu rindu.
Hatiku tambah bahagia
Menatap burung pulang
Terbang berombong-rombongan.
Senja ini begitu indah
Meski sekejap kutunggu jua
Karena kedatangannya
Senantiasa di pintu rindu.
Dan kamu...
Kamu juga tak ubahnya senja ini. Sangat indah. Bahkan indah sekali. Tetapi indahmu cuma sesaat. Datang dan pergi dalam sekejap.
Meskipun begitu aku selalu berterimakasih. Karena kehadiranmu pernah menjadikanku mengerti tentang keindahan yang terlukis di dalam hati.
Kamu mengajarkan bahwa senja selalu datang sesudah kita letih sepanjang hari.
Ia laksana obat penyembuh bagi si sakit. Atau kurun istirahat sesudah melakukan pekerjaan .
Senja kali ini, kutuliskan lagi suatu puisi. Puisi senja di tepi pantai. Untuk mengenang sebuah rasa yang pernah membuatku begitu hening.
Senja Itu Tak Pernah Kulupa
Sambil menyeruput kopi
Rasa-rasanya saya kembali rindu
Pada senja yang memerah
Saat berdua.
Angin semilir menerpa
Pada paras yang aku cinta
sembari kamu lemparkan senyuman
kamu tatap saya penuh makna.
Sepi
Bagiku
Pantai ini begitu sepi
Justeru sepinya yang kusuka.
Bukankah pantai sepi ini
Teramat indah?
Ia menikmati keberadaannya
Tuhan sudah tempatkan dirinya
Untuk penghias di waktu senja.
Pada Saatnya
Untuk semua lukaYang kamu campakan kepadaku
Kuucapkan beribu terimakasih
Dari senja ini aku mencar ilmu
Bahwa seterang apapun
Ada saatnya bagi matahari
Untuk tenggelam.
Puisi Senja Sederhana
Ke ujung bahari itu
Kulepaskan pandanganku.
Merasakan luasnya alam
Luas pula terasa di jiwa.
Senja ini begitu sederhana
Sebagaimana pantai dan ombaknya.
Yang sederhana itu
Bahkan lebih indah.
Romantisme Alam Raya
Senja dan pantai mirip dua hal yang senantiasa bergandengan. Pantai kawasan terindah untuk menyaksikan matahari terbit atau karam.
Begitu pula dengan senja. Ia bahkan menjadi penghias tampang lautan. Menatap pantai di waktu senja, menciptakan hilang segala galau.
Pantai Berdebur Oleh Ombak
Kicau camar menemani
Kala duduk di petang hari
Bersama hati yang bahagia
Di tepi pantai memeluk senja.
Pasir lembut tempat memijak
Kaki kecil yang sungguh lucu
Membuatku enggan beranjak
Senja di pantai merengkuh rindu.
Puisi Tentang Alam
Alam menawarkan keindahan pada insan. Tercurahkan dalam puisi yang indah. Baca di Puisi Tentang Alam
Lukisan Alam
Bergulung-gulung dari lautan
Memecah jua di tepi pantai
Berdebur ombak bersahutan
Suaranya terdengar begitu renyai
Alangkah manis tuk dipandang
Kala Senja di tepi pantai
Alam raya serasa berdendang
Syahdu hati begitu tenang.
Tarian Ombak
Ombak selalu menari
Di bibir pantai sampai senja
Membawa segulung air
Di tepian ia memecah.
Ombak menunaikan tugasnya
Sepanjang hari tiada letih
Berdebur-debur memecah sepi
Kepada Tuhan dia bertasbih.
Kupuisikan Senja Bersamamu
Ombak rindu selalu menggebu. Menusuk hingga ke ruang qolbu. Membuatku jatuh cinta lagi, pada ingatan yang tak mungkin kembali. Mengapa debur ombak terus mengucapkan rindu?
Senja Indah Bersamamu
Laksana terkurung watu karang
Tiada pintu tiada jalan
Hanya kerinduan yang kurasakan
Di setiap detak jantung kehidupan.
Senja bersamamu dulu
Membawaku terhadap rindu.
Ingin kucampakan namun tak mampu.
Mengapa masa kemudian kembali
Mendatangiku di saat begini
Menyesaki diriku dengan sepi
Senja indah bersamamu di pantai itu
Kan terkenang selalu.
Kau berikan wajah termanis
Mata indahmu, menatap diriku.
Moga kau senang
Di sana.
Moga kau tak lagi menitikan air mata.
Di sini aku selalu berdoa
Agar kamu senantiasa makmur.
Puisi Senja Di Tepi Pantai
Jangan kau tanya
Kenapa aku suka membuat
Puisi senja di tepi pantai?
Bukankah dahulu
Kau sering menamaniku
Menyusun kata menjadi puisi indah?
Tepi Pantai Tempat Terindah
Pantai adalah kawasan terindah
Saat kita memasuki senja.
Menyaksikan ribuan percikan ombak
Dengan buih putihnya.
Gemuruhnya menghancurkan segenap resah
Membawa kedamaian sedalam rasa.
Kita mengasihi senja di tepi pantai
Sebab mereka menghapus gundah
Menggantinya dengan sesuatu yang indah.
Matahari Tenggelam Dengan Perlahan
Matahari karam dengan sangat perlahan
Dari langit berwarna keemasan.
Indah sekali dikala tenggelam
Turunkan diri ke dalam lautan.
Alangkah agung ciptaan Tuhan
Membiaskan sebuah keindahan
yang masih tersimpan dalam
di hari orang-orang beriman.
Sayup Ombak
Alangkah renyahnya sayup senja
Saat bahari menyapu pantai
Suara mendayu amat gemulai
Menyentuh ruang dalam jiwa.
Sayup ombak terus berderai
Mengucap rindu yang tersimpan
Nelayan beranjak menuju sampan
Duduk diriku kaki menjuntai.
Nyanyian Senja
Ronamu
Adalah merah yang tepat
Di langit rindu bertahta
Di atas pantai.
Suaramu
Adalah nyanyian dari kemerduan
Merayap perlahan-lahan
Di telinga manusia.
.
Tepi Pantai
Kau manis jelita
Dengan senyuman menawan
Marilah ikut denganku
Ke pantai senja kita berpadu.
Kau semestinya bahagia
Dengan segala keindahan nyata
Jangan biarkan tersentuh derita
Nanti hilang segala jelita.
.
Karya Anna Noer Jannah.
Menulis puisi senja di tepi pantai merupakan momen yang sungguh indah.
Sambil menyimak gemerai air yang menyapu pasir, kutulis puisi dengan segenap pendalaman jiwa.
Puisi singkat dan pendek ini ialah istilah jiwa. Yang telah jatuh cinta pada pantai dan ombaknya. Pada maritim dan gelombangnya. Serta semilir angin dan aromanya.
Posting Komentar untuk "Puisi Senja Di Tepi Pantai Singkat Menggugah Rasa"