75 Puisi Tentang Ibu, Teman, Guru, Kehidupan, Pendidikan Dan Lingkungan
Engkaulah ibu,
Hangat pelukmu,
Selalu kurindu,
Senyuman dan nasehatmu.
.
.
.
Pengarang Kieta Anna Noer Jannah.
Dunia ini begitu luas. Dalam puisi kita merangkum dunia kita. Maka ditulislah puisi ihwal teman, ibu, alam, bahkan perihal sekolah kita.
Dalam peluang ini, akan kami tuliskan kumpulan puisi tentang banyak sekali hal. Ditulis dengan banyak sekali gaya.
Kadang memakai majas, kadang dengan gaya bahasa langsung.
Sebagian terinspirasi oleh era kemudian yang disimpan dalam peti ingatan.
Dan inilah puisi-puisi perihal banyak sekali hal.
Hangat pelukmu,
Selalu kurindu,
Senyuman dan nasehatmu.
.
.
.
Pengarang Kieta Anna Noer Jannah.
Daftar Isi
Puisi Tentang Ibu
Puisi Tentang Sahabat
Puisi Tentang Guru
Puisi Tentang Kehidupan Pribadi
Puisi Tentang Pendidikan
Puisi Tentang Lingkungan
Puisi Tentang Alam
Puisi Tentang Alam Yang Rusak
Puisi Tentang Alam Pegunungan
Puisi Tentang Jatuh Cinta Dalam Diam
Puisi Tentang Ibu
Puisi Tentang Sahabat
Puisi Tentang Guru
Puisi Tentang Kehidupan Pribadi
Puisi Tentang Pendidikan
Puisi Tentang Lingkungan
Puisi Tentang Alam
Puisi Tentang Alam Yang Rusak
Puisi Tentang Alam Pegunungan
Puisi Tentang Jatuh Cinta Dalam Diam
Dunia ini begitu luas. Dalam puisi kita merangkum dunia kita. Maka ditulislah puisi ihwal teman, ibu, alam, bahkan perihal sekolah kita.
Dalam peluang ini, akan kami tuliskan kumpulan puisi tentang banyak sekali hal. Ditulis dengan banyak sekali gaya.
Kadang memakai majas, kadang dengan gaya bahasa langsung.
Sebagian terinspirasi oleh era kemudian yang disimpan dalam peti ingatan.
Dan inilah puisi-puisi perihal banyak sekali hal.
1. Puisi Tentang Ibu
Puisi ibu yaitu puisi yang isinya mengungkapkan hal-hal berkenaan dengan seorang ibu.
Kumpulan puisi perihal ibu bisa Anda dapatkan di bawah ini.
Wahai ibuku
Penuh pengorbanan hari-harimu
Kau siapkan segala-galanya
Agar senang anak-anakmu.
Wahai ibuku,
Engkaulah pahlawanku
Menghantarkan diri
Menuju periode depan cemerlang.
Akan selalu kurindukan
Saat-saat penuh kebahagiaan
Bersama ibu tercinta
Selalu kuinginkan
Hari-hari penuh kebersamaan
Merangkai hari penuh senang.
Kepadamu aku merindu
Hingga menusuk dalam qolbu
Satu nama yang sangat indah
Dialah ibu yang kucinta.
Kalau jauh darimu ibu
Hati ini rasa bingung
Ada rasa begitu syahdu
Saat rindu mulai membuncah.
Oh ibu yang kusayang
Rindu ini tak pernah usang
Bagai bunga terus meningkat
Setiap waktu terus mekar
Kalau hingga waktuku
Ingin kuberikan segalanya
Agar bahagia hidupmu
Setelah berkorban begitu usang.
Untukmu Ibu
Kan kuberikan semuanya
Ingin kulihat engkau bahagia
Tersenyum murni dari jiwa.
Lama telah engkau berjuang
Membesarkan anak-anakmu
Bekerja tak kenal lelah
Agar anak-anak senang.
Suatu hari nanti
Ingin sekali kuberikan
Apa yang kumiliki
Untukmu wahai ibuku.
Perjalanan hidup ini
Tak selamanya penuh bunga-bunga
Terkadang onak dan duri
Yang hadir menemani.
Ibu
Kubutuhkan doa darimu
Agar terbuka jalan untukku
Keluar dari segala kesuraman.
Tiada indah gelap malam
Kecuali jika datang bintang.
Tiada sejuk pagi hari
Kecuali embun datang menemani.
Dan tiada sempurna kebahagiaan
Bila ibu tiada di sini.
Wahai ibu yang tersayang
Bagiku engkaulah bintang
Yang bersinar terperinci
Menghias setiap malam.
Bagiku engkau bagaikan embun
Yang sejukan di trend kemarau
Betapa bahagianya punya sahabat. Kita mengabadikannya melalui ingatan. Bahkan melalui puisi sahabat.
Puisi wacana teman ialah puisi tentang kita dan sahabat.Yang diikat oleh kasih sayang.
Yang tanpa mereka, sebagian dari kebahagiaan akan hilang.
Inilah beliau puisi tentang sahabat .
Terkenang lagi,
Padamu teman kecilku.
Rindu lagi,
Bersamamu sahabat kecilku.
Ingatkah engkau
Saat kita belajar bersama
Di kelas yang sangat sederhana.
Atau saat bermain
Memanjat pohon
Bermain-main
Penuh bangga.
Betapa hebatnya kenangan kita
Hidup sarat suka cita
Setiap hari berisi tawa
Oh sahabat kecilku
Kutuliskan puisi ini untukmu
Untuk ingatan kita
Untuk persahabatan
Untuk semua yang pernah kita kerjakan.
Semoga
Engkau selalu bahagia
Menapaki hari-hari di dunia
Dan agar kelak
Di akhirat nanti, kita berjumpa lagi
Berkumpul bersama orang-orang yang bertaqwa.
Kita belajar menciptakan puisi semenjak kecil. Bahkan ketika masih di dingklik Sekolah Dasar.
Ada beberapa puisi yang dikhususkan untuk anak SD. Di antaranya: puisi kupu-kupu, puisi perihal kunang-kunang, maupun puisi wacana sekolah.
Sekarang mari kita buat lagi beberapa pola puisi tentang aneka macam hal.
Berkenalan pada awalnya
Menjadi teman pada karenanya
Di sekolah kita berjumpa
Saling membantu kepada sesama.
Sahabatku selalu setia
Menemani suka dan duka
Membantuku dikala susah
Itulah sahabatku yang tercinta.
Terimakasih untuk sahabatku
Yang selalu menolong
Saat diriku susah
Engkau senantiasa setia.
Terimakasih untuk segala
Yang kau berikan kepadaku
Maafkan sahabatmu ini
Jika belum membalasnya.
Akan kukenang selalu
Kebaikanmu wahai sahabat
Saat aku terjatuh pilu
Engkau datang untuk membantu.
Bersamamu hariku riang
Di dekatmu hariku ceria
Begitu banyak canda dan tawa
Yang tak mungkin aku lupa
Pernahkah kau menciptakan puisi perihal sekolah?
Tentunya sangat gampang menciptakan puisi wacana sekolah. Karena kau menggemari sekolahmu.
Puisi ihwal sekolah bukan cuma ihwal bangunannya saja. Tapi mampu tentang kelas, lingkungan, taman, maupun sahabat-sahabat.
Setiap pagi saya bersemangat
Ke sekolah saya berangkat
Karena kuingin berjumpa
Dengan ibu guru yang baik hatinya.
Terimakasih wahai ibu guru
Karena sudah mengajariku
Sehingga aku banyak mengetahui
Tentang ilmu yang kupelajari.
Betapa luas angkasa raya
Hamparan langit begitu membentang
Tempat matahari bersinar terang
Juga bulan yang beredar.
Aku ingin melayang jauh
Melihat bintang yang berkerlip
Menjadi seorang astronot
Menikmati indah alam raya.
Lihatlah indahnya pemandangan
Saat kaki melangkah ke sekolah
Semuanya terlihat bersih
Tertata dengan begitu rapi.
Sekolahku yang tercinta
Tumbuh pohon yang hijau
Membuat udara begitu segar
Bunga-bunga terlihat segar.
Inilah sekolahku
Lingkungannya bersih dan rapi
Hijau sejuk udaranya segar
Membuat nyaman ketika mencar ilmu.
Bunga-bunga kami tanam
Indah sedap ketika dipandang
Terlihat kupu-kupu
Terbang dengan menari-nari.
Inilah beberapa puisi perihal guru.Semoga mampu menjadi wangsit dalam menulis puisi.
Guru wacana keteguhan,
Cinta dan sayang,
dan ketabahan.
Ibu ialah guru terbaikku
Yang mengajarkan wacana
Berbagi dalam kesulitan
Bahagia dalam kesusahan
Dan pantang mengalah
Dalam usaha.
Aku ingin belajar
Secara sederhana.
Seperti seorang guru
Yang memberikan
Lewat kata-kata.
Aku ingin mencar ilmu
Secara sederhana
Yang mengajarkan
Lewat contoh
Terlihat oleh mata
Tersentuh oleh jiwa.
Kami senantiasa belum mengetahui
Tentang moral kepada guru.
Yang kami tahu sebatas bermain
Bersenang-bahagia bareng teman.
Ketika remaja,
Barulah semuanya terasa
Betapa besar semua jasa
Yang diberikan olehmu guruku tersayang.
Karena saya jatuh cinta
Pada ilmu yang dulu tak kusuka.
Kini seluruhnya terlihat berubah
Hati ini memendam rindu
Saat mesti berjumpa ilmu.
Betapa arif engkau merayu
Menjadikanku penuntut ilmu
Hingga pada balasannya
Masa depanku telah menunggu.
Dalam kehidupan langsung, semua orang pasti merasakan: saat bahagia, sedih, senang,sukar, maupun dikala kecewa.
Kehidupan bagaikankan roda. Ia terus berputas di atas zaman. Ceritanya banyak namun serupa.
Inilah puisi tentang kehidupan eksklusif.
Mengapa amarah menyala?
Bagaikan api yang membara
Hatiku mendidih jiwaku terbakar
Aku rasanya berteriak lantang
Menyuarakan jeritan jiwa
Agar bunyi terdengar
Oleh dia yang membuatku marah.
Begitu banyak kata-kata
Hanya terkumpul dalam diam.
Tak jua tersusun makna
Tentang rasa yang kecewa.
Rindu telah berlalu rindu
Cinta hilang entah ke mana
Sendiri sepi sekarang meraja
Menghimpit hati yang kian luka.
Aku ingin kembali
Ke masa kemudian yang begitu indah.
Saat senang mencurahi,
Setiap detik yang sudah patah.
Ingin kupetik ingatan itu
Kulihat setiap segi indahnya.
Kusemai lagi di masa depan
Ingin kupanen di hari kemudian.
Dari kegelapan malam
Aku berdiri dan berdiri.
Merangkak dalam keletihan
Menuju pintu pertaubatan.
Telah banyak pisau menghujam
Menjadi luka dalam jiwa
Tubuhku perih penuh bubuk
Lunglai terjerat rayuan syetan.
Telah bangun dan bangkit
Melawan nafsu berkeliaran
Kini hanya pada Illahi
Segalanya kupasrahkan.
Aku ingin segera pulang
Dengan tubuh bersih cemerlang
Kembali menjadi hamba
Agar di darul baka berbahagia.
Semua orang paham, bahwa pendidikan sangatlah penting. Pendidikan merupakan pondasi dalam merangkai kehidupan yang lebih baik.
Maka dari itu, kau suguhkan pula puisi ihwal pendidikan. Yakni ihwal pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan.
Isilah hari-harimu
Dengan mencar ilmu setiap waktu.
Ilmu itu teramat luas
Sedangkan usia kita terbatas.
Ambilah ilmu dengan belajar
Sebab mencar ilmu ialah jembatan.
Menghantarkanmu menuju cendekia
Membawamu menuju dunia lebar.
Agar keinginan tercapai
Impianmu tergapai
Mari belajar dan belajar
Tanpa terasa kaupun menjadi pandai.
Turunlah ke medan kehidupan
karena di sanalah tempatmu berjuang.
Bukan cuma duduk berleha
Lalu kau tertinggal oleh zaman.
Jadilah tentara sejati
Yang tak takut kepada mati
Tak pula pernah menyerah
Apalagi mundur untuk kalah.
Jadikan hati setabah-tabahnya
Menghadapi segala rintangan
Sambutlah dengan gagah berani
Jangan pernah engkau lari.
Kehidupan ini bagaikan roda
Kan terus berputar sepanjang zaman
Tak pernah berhenti walau sesaat
Kan meninggalkan mereka yang malas.
Teruslah berjalan
Meski mesti tertatih-tatih
Usah pula mengeluhkan
Segala hal tentang kehidupan ini.
Belajarlah mirip ombak
Tak berhenti menerjang karang.
Banyak orang yang tak memperdulikan lingkungannya. Namun dikala lingkungan menenteng bencana, barulah mereka sadar.
Kita mesti mengamati lingkungan sebelum bencana datang. Puisi tentang lingkungan di bawah ini ialah salah satu perumpamaan betapa pentingnya memelihara kelestarian lingkungan.
Ini yaitu sekolah kita,
Tempat mencar ilmu sepanjang waktu.
Jangan pernah buah sampah
pada tempat yang sembarang.
Jagalah selalu lingkungan kita
Supaya higienis hijau dan sejuk.
Supaya berguru makin tenteram
Hati bahagia selalu ceria.
Terhampar sawah nan hijau
Tempat mata melepas pandangan.
Bila pagi burung berkicau
Bermain-main di pucuk dahan.
Alam desaku begitu permai,
Penduduknya baik hati sikapnya sopan
Saat gerimis turun berderai
Tampak pelangi di hadapan.
Jangan pernah rusak desaku
Dengan asap dan debu-bubuk
Biarlah ia tetap begitu
Lestari sepanjang waktu.
Karena ulah insan
Alam kini merasa nestapa
Kerusakan dimana-mana
Di hutan sampai kota.
Hutan telah dibabat habis,
Tiada lagi daerah marga satwa
Karena serakahnya insan
Dalam mendulang harta benda.
Mari cintai alam kita
Selalu jaga kebersihannya
Pelihara kelestariannya
Agar permai selama-lamanya.
Bila kita sayangi alam
Tuhan akan sayang kita
Jauh dari bala tragedi
Alam kan menjadi teman kita.
Puisi ibu yaitu puisi yang isinya mengungkapkan hal-hal berkenaan dengan seorang ibu.
Kumpulan puisi perihal ibu bisa Anda dapatkan di bawah ini.
1.1 Ibuku Kau Pahlawanku
Wahai ibuku
Penuh pengorbanan hari-harimu
Kau siapkan segala-galanya
Agar senang anak-anakmu.
Wahai ibuku,
Engkaulah pahlawanku
Menghantarkan diri
Menuju periode depan cemerlang.
1.2 Akan Kurindukan
Akan selalu kurindukan
Saat-saat penuh kebahagiaan
Bersama ibu tercinta
Selalu kuinginkan
Hari-hari penuh kebersamaan
Merangkai hari penuh senang.
Kepadamu aku merindu
Hingga menusuk dalam qolbu
Satu nama yang sangat indah
Dialah ibu yang kucinta.
1.3 Rindu Tak Pernah Usang
Kalau jauh darimu ibu
Hati ini rasa bingung
Ada rasa begitu syahdu
Saat rindu mulai membuncah.
Oh ibu yang kusayang
Rindu ini tak pernah usang
Bagai bunga terus meningkat
Setiap waktu terus mekar
Kalau hingga waktuku
Ingin kuberikan segalanya
Agar bahagia hidupmu
Setelah berkorban begitu usang.
1.4 Untukmu Kuberikan Segalanya
Untukmu Ibu
Kan kuberikan semuanya
Ingin kulihat engkau bahagia
Tersenyum murni dari jiwa.
Lama telah engkau berjuang
Membesarkan anak-anakmu
Bekerja tak kenal lelah
Agar anak-anak senang.
Suatu hari nanti
Ingin sekali kuberikan
Apa yang kumiliki
Untukmu wahai ibuku.
1.5 Doamu Kupinta
Perjalanan hidup ini
Tak selamanya penuh bunga-bunga
Terkadang onak dan duri
Yang hadir menemani.
Ibu
Kubutuhkan doa darimu
Agar terbuka jalan untukku
Keluar dari segala kesuraman.
1.6 Ibu Tersayang
Tiada indah gelap malam
Kecuali jika datang bintang.
Tiada sejuk pagi hari
Kecuali embun datang menemani.
Dan tiada sempurna kebahagiaan
Bila ibu tiada di sini.
Wahai ibu yang tersayang
Bagiku engkaulah bintang
Yang bersinar terperinci
Menghias setiap malam.
Bagiku engkau bagaikan embun
Yang sejukan di trend kemarau
Bergerimis di jiwa yang kekeringan.
2. Puisi Tentang Sahabat
Betapa bahagianya punya sahabat. Kita mengabadikannya melalui ingatan. Bahkan melalui puisi sahabat.
Puisi wacana teman ialah puisi tentang kita dan sahabat.Yang diikat oleh kasih sayang.
Yang tanpa mereka, sebagian dari kebahagiaan akan hilang.
Inilah beliau puisi tentang sahabat .
2.1 Sahabat Kecil
Terkenang lagi,
Padamu teman kecilku.
Rindu lagi,
Bersamamu sahabat kecilku.
Ingatkah engkau
Saat kita belajar bersama
Di kelas yang sangat sederhana.
Atau saat bermain
Memanjat pohon
Bermain-main
Penuh bangga.
Betapa hebatnya kenangan kita
Hidup sarat suka cita
Setiap hari berisi tawa
Oh sahabat kecilku
Kutuliskan puisi ini untukmu
Untuk ingatan kita
Untuk persahabatan
Untuk semua yang pernah kita kerjakan.
Semoga
Engkau selalu bahagia
Menapaki hari-hari di dunia
Dan agar kelak
Di akhirat nanti, kita berjumpa lagi
Berkumpul bersama orang-orang yang bertaqwa.
2.2 Kumpulan Puisi Sahabat Pendek Anak-Anak Sekolah Dasar
Kita belajar menciptakan puisi semenjak kecil. Bahkan ketika masih di dingklik Sekolah Dasar.
Ada beberapa puisi yang dikhususkan untuk anak SD. Di antaranya: puisi kupu-kupu, puisi perihal kunang-kunang, maupun puisi wacana sekolah.
Sekarang mari kita buat lagi beberapa pola puisi tentang aneka macam hal.
Sahabatku
Berkenalan pada awalnya
Menjadi teman pada karenanya
Di sekolah kita berjumpa
Saling membantu kepada sesama.
Sahabatku selalu setia
Menemani suka dan duka
Membantuku dikala susah
Itulah sahabatku yang tercinta.
Untuk Sahabatku
Terimakasih untuk sahabatku
Yang selalu menolong
Saat diriku susah
Engkau senantiasa setia.
Terimakasih untuk segala
Yang kau berikan kepadaku
Maafkan sahabatmu ini
Jika belum membalasnya.
Kebaikanmu Kukenang Selalu
Akan kukenang selalu
Kebaikanmu wahai sahabat
Saat aku terjatuh pilu
Engkau datang untuk membantu.
Bersamamu hariku riang
Di dekatmu hariku ceria
Begitu banyak canda dan tawa
Yang tak mungkin aku lupa
3. Puisi Sekolah
Pernahkah kau menciptakan puisi perihal sekolah?
Tentunya sangat gampang menciptakan puisi wacana sekolah. Karena kau menggemari sekolahmu.
Puisi ihwal sekolah bukan cuma ihwal bangunannya saja. Tapi mampu tentang kelas, lingkungan, taman, maupun sahabat-sahabat.
3.1 Ibu Guru
Setiap pagi saya bersemangat
Ke sekolah saya berangkat
Karena kuingin berjumpa
Dengan ibu guru yang baik hatinya.
Terimakasih wahai ibu guru
Karena sudah mengajariku
Sehingga aku banyak mengetahui
Tentang ilmu yang kupelajari.
3.2 Cita-citaku
Betapa luas angkasa raya
Hamparan langit begitu membentang
Tempat matahari bersinar terang
Juga bulan yang beredar.
Aku ingin melayang jauh
Melihat bintang yang berkerlip
Menjadi seorang astronot
Menikmati indah alam raya.
3.3 Sekolahku Bersih
Lihatlah indahnya pemandangan
Saat kaki melangkah ke sekolah
Semuanya terlihat bersih
Tertata dengan begitu rapi.
Sekolahku yang tercinta
Tumbuh pohon yang hijau
Membuat udara begitu segar
Bunga-bunga terlihat segar.
3.4 Lingkungan Sekolahku
Inilah sekolahku
Lingkungannya bersih dan rapi
Hijau sejuk udaranya segar
Membuat nyaman ketika mencar ilmu.
Bunga-bunga kami tanam
Indah sedap ketika dipandang
Terlihat kupu-kupu
Terbang dengan menari-nari.
4. Puisi Tentang Guru
Inilah beberapa puisi perihal guru.Semoga mampu menjadi wangsit dalam menulis puisi.
4.1 Ibu, Guru Terbaik
Ibu ialah guru terbaikku,Guru wacana keteguhan,
Cinta dan sayang,
dan ketabahan.
Ibu ialah guru terbaikku
Yang mengajarkan wacana
Berbagi dalam kesulitan
Bahagia dalam kesusahan
Dan pantang mengalah
Dalam usaha.
4.2 Belajar Sederhana
Aku ingin belajar
Secara sederhana.
Seperti seorang guru
Yang memberikan
Lewat kata-kata.
Aku ingin mencar ilmu
Secara sederhana
Yang mengajarkan
Lewat contoh
Terlihat oleh mata
Tersentuh oleh jiwa.
4.3 Dialah Yang Memahami
Kami senantiasa belum mengetahui
Tentang moral kepada guru.
Yang kami tahu sebatas bermain
Bersenang-bahagia bareng teman.
Ketika remaja,
Barulah semuanya terasa
Betapa besar semua jasa
Yang diberikan olehmu guruku tersayang.
4.4 Karenamu
Karena saya jatuh cinta
Pada ilmu yang dulu tak kusuka.
Kini seluruhnya terlihat berubah
Hati ini memendam rindu
Saat mesti berjumpa ilmu.
Betapa arif engkau merayu
Menjadikanku penuntut ilmu
Hingga pada balasannya
Masa depanku telah menunggu.
5. Puisi Tentang Kehidupan Pribadi
Dalam kehidupan langsung, semua orang pasti merasakan: saat bahagia, sedih, senang,sukar, maupun dikala kecewa.
Kehidupan bagaikankan roda. Ia terus berputas di atas zaman. Ceritanya banyak namun serupa.
Inilah puisi tentang kehidupan eksklusif.
5.1 Amarah
Mengapa amarah menyala?
Bagaikan api yang membara
Hatiku mendidih jiwaku terbakar
Aku rasanya berteriak lantang
Menyuarakan jeritan jiwa
Agar bunyi terdengar
Oleh dia yang membuatku marah.
5.2 Kecewa
Begitu banyak kata-kata
Hanya terkumpul dalam diam.
Tak jua tersusun makna
Tentang rasa yang kecewa.
Rindu telah berlalu rindu
Cinta hilang entah ke mana
Sendiri sepi sekarang meraja
Menghimpit hati yang kian luka.
5.3 Masa Lalu
Ke masa kemudian yang begitu indah.
Saat senang mencurahi,
Setiap detik yang sudah patah.
Ingin kupetik ingatan itu
Kulihat setiap segi indahnya.
Kusemai lagi di masa depan
Ingin kupanen di hari kemudian.
5.4 Jauh Sudah
Dari kegelapan malam
Aku berdiri dan berdiri.
Merangkak dalam keletihan
Menuju pintu pertaubatan.
Telah banyak pisau menghujam
Menjadi luka dalam jiwa
Tubuhku perih penuh bubuk
Lunglai terjerat rayuan syetan.
Telah bangun dan bangkit
Melawan nafsu berkeliaran
Kini hanya pada Illahi
Segalanya kupasrahkan.
Aku ingin segera pulang
Dengan tubuh bersih cemerlang
Kembali menjadi hamba
Agar di darul baka berbahagia.
6. Puisi Tentang Pendidikan
Semua orang paham, bahwa pendidikan sangatlah penting. Pendidikan merupakan pondasi dalam merangkai kehidupan yang lebih baik.
Maka dari itu, kau suguhkan pula puisi ihwal pendidikan. Yakni ihwal pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan.
6.1 Belajar Jembatan Ilmu
Isilah hari-harimu
Dengan mencar ilmu setiap waktu.
Ilmu itu teramat luas
Sedangkan usia kita terbatas.
Ambilah ilmu dengan belajar
Sebab mencar ilmu ialah jembatan.
Menghantarkanmu menuju cendekia
Membawamu menuju dunia lebar.
Agar keinginan tercapai
Impianmu tergapai
Mari belajar dan belajar
Tanpa terasa kaupun menjadi pandai.
6.2 Jangan Pernah Letih
Turunlah ke medan kehidupan
karena di sanalah tempatmu berjuang.
Bukan cuma duduk berleha
Lalu kau tertinggal oleh zaman.
Jadilah tentara sejati
Yang tak takut kepada mati
Tak pula pernah menyerah
Apalagi mundur untuk kalah.
Jadikan hati setabah-tabahnya
Menghadapi segala rintangan
Sambutlah dengan gagah berani
Jangan pernah engkau lari.
6.3 Kehidupan Bagaikan Roda
Kehidupan ini bagaikan roda
Kan terus berputar sepanjang zaman
Tak pernah berhenti walau sesaat
Kan meninggalkan mereka yang malas.
Teruslah berjalan
Meski mesti tertatih-tatih
Usah pula mengeluhkan
Segala hal tentang kehidupan ini.
Belajarlah mirip ombak
Tak berhenti menerjang karang.
7. Puisi Tentang Lingkungan
Banyak orang yang tak memperdulikan lingkungannya. Namun dikala lingkungan menenteng bencana, barulah mereka sadar.
Kita mesti mengamati lingkungan sebelum bencana datang. Puisi tentang lingkungan di bawah ini ialah salah satu perumpamaan betapa pentingnya memelihara kelestarian lingkungan.
7.1 Lingkungan Sekolah
Ini yaitu sekolah kita,
Tempat mencar ilmu sepanjang waktu.
Jangan pernah buah sampah
pada tempat yang sembarang.
Jagalah selalu lingkungan kita
Supaya higienis hijau dan sejuk.
Supaya berguru makin tenteram
Hati bahagia selalu ceria.
7.2 Indahnya Lingkungan Desaku
Terhampar sawah nan hijau
Tempat mata melepas pandangan.
Bila pagi burung berkicau
Bermain-main di pucuk dahan.
Alam desaku begitu permai,
Penduduknya baik hati sikapnya sopan
Saat gerimis turun berderai
Tampak pelangi di hadapan.
Jangan pernah rusak desaku
Dengan asap dan debu-bubuk
Biarlah ia tetap begitu
Lestari sepanjang waktu.
7.3 Alam Menangis
Karena ulah insan
Alam kini merasa nestapa
Kerusakan dimana-mana
Di hutan sampai kota.
Hutan telah dibabat habis,
Tiada lagi daerah marga satwa
Karena serakahnya insan
Dalam mendulang harta benda.
7.4 Cintai Alam Kita
Mari cintai alam kita
Selalu jaga kebersihannya
Pelihara kelestariannya
Agar permai selama-lamanya.
Bila kita sayangi alam
Tuhan akan sayang kita
Jauh dari bala tragedi
Alam kan menjadi teman kita.
Posting Komentar untuk "75 Puisi Tentang Ibu, Teman, Guru, Kehidupan, Pendidikan Dan Lingkungan"