Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Guru Untuk Muridnya Menjelang Perpisahan

Tiba pula waktu untuk kita
Bertahun-tahun kita bersama
Belajar merangkai makna
Kini tiba saatnya untuk berpisah

Kami tidak bisa memberi apa-apa
Hanya bisa memberi doa
Untuk kalian seluruhnya
Semoga sukses menggapai harapan

.
.

"Puisi Dari Guru Untuk Muridnya" karya kieta Rani Maharani.


Ada saatnya bertemuada saatnya berpisah. Ketika simpulan belajar di sekolah, kesudahannya kita mesti pindah.

Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi. Inilah ketika-ketika yang mengharukan.

Bertahun-tahun bareng . Belajar dan banyak kisah. Kemudian kesannya berpisah.

Kita niscaya merindukan sekolah ini. Merindukan teman-teman. Para guru yang mengajar. Bahkan rindu dengan suasana di sana.

Berikut ini yakni kumpulan puisi dari guru untuk murid muridnya. Biasanya di sampaikan menjelang perpisahan.

Berisikan perumpamaan cinta kasih seorang guru. Doa mereka untuk murid-muridnya. Dan juga Harapan supaya murid-muridnya sukses di periode depan.


    Berikut ini kita baca satu persatu puisi dari guru untuk para siswanya.


    Jumpa dan Pisah


    Puisi Guruku Pelitaku.

    Puisi Tentang Guru 2 Bait

    Sebagian anak-anak kesusahan menciptakan puisi. Yakni puisi wacana guru. Untuk itu, berikut ini teladan puisi perihal guru. Baca selengkapnya di Puisi Tentang Guru 2 Bait, 3 Bait, dan 4 Bait.



    Puisi Guru Yang Panjang dan Sedih Bikin Nangis Terharu


    Sekalipun kami kan pergi
    Tapi bagaimana dengan ingatan ini?
    Semuanya tampak indah sekarang

    Terimakasih kami ucapkan
    Untuk guruku yang mulia
    Mohon maaf kami haturkan
    Atas segala dosa dan salah

    “Guruku, Terimakasih” karya kieta Rani Maharani

    Guru bagaikan Pelita. Ia bercahaya menerangi kita. Dengan ilmu dan adab mulia.

    Begitu banyak jasa-jasanya. Suatu hari kelak kita akan mengenang. Betapa kita berhutang kecerdikan kepada guru-guru.

    Puisi di bawah ini yakni puisi wacana guru. Ditulis secara panjang. Demi mengungkapkan perasaan.

    Ada perasaan cinta dan kasih sayang. Juga perasaan menyesal sebab dulu begitu badung.

    Di dalam hati juga berterima kasih. Betapa mereka sudah memberikan semuanya.

    Inilah puisi kita seorang murid yang begitu cinta terhadap guru-gurunya.

    Hormat kita untuk mereka semua.


    Curahan Hati Seorang Murid Kepada Gurunya


    Wahai Guruku
    Darimu kami menerima ilmu
    yang dengannya kami pun tahu
    Berbagai hal di dunia ini.

    Engkau telah mengajari kami
    Menjalani hidup sarat makna
    Cahaya ilmu mesti dibawa
    Kemanapun kami melangkah

    Dengan ilmu kami mengerti
    Membaca abjad menghitung angka
    Merasakan pendar pendar cahaya
    Yang merona di rongga dada

    Engkau selalu mendidik kami
    Menjadi murid yang berbakti
    Menjadi anak yang membanggakan
    Menjadi manusia di atas kesuksesan

    Berhari-hari lamanya
    Berminggu-ahad waktunya
    Berbulan-bulan kami menempuh
    Bertahun-tahun berguru bersama

    Segalanya akan kami simpan
    Di dalam peti penuh kenangan
    Yang akan kau buka di kala depan
    Saat merindukan kala pendidikan

    Akan kami rindukan
    Bercucuran air mata
    Mengenang sekolah yang sederhana
    Akan tetapi penuh makna

    Akan aku rindukan
    Kelasnya daerah dulu saya mencar ilmu
    Di mana kami berkumpul
    Setiap hari penuh senang

    Akan teringat pada meja kursi
    Yang senantiasa menjadi saksi
    Bagaimana engkau berjuang
    Menyiapkan bagi kami masa depan

    Akan terkenang dalam hatiku
    Semua muka para guru
    Yang senantiasa mendidikku
    Tulus ikhlas dari Qolbu

    Engkau sudah memberi warna
    Pada hari-hari kami semua
    Di kelas itulah engkau bicara
    memberi usulan dan ilmunya.

    Kadang tegas kepada kami
    Agar kami tidak lemah
    Kadang melucu begitu renyah
    Menghibur kami yang kadang resah

    Kadang-kadang engkau marah
    Tak rela kami dikuasai kebodohan
    Kini gres kami mengetahui
    Semua itu tanda kasih sayang.

    Kadang kami bercerita
    Tentang masalah yang melanda
    engkau bagaikan orang bau tanah
    menyimak dengan Setia

    kemana lagi kami mesti mengadu
    Melepas galau dan gulana
    Menceritakan segala resahku
    Hanya tersimpan di lubuk jiwa.

    Ah,
    Kami mesti terus berjuang
    Sebagaimana yang engkau nasehatkan
    Menjadi tentara sejati
    Yang merebut impian.

    Suatu hari nanti
    Mungkin kami akan buktikan
    Bahwa kami pun mampu
    Untuk merengkuh impian

    Akan kami harumkan
    Guru-guru yang sudah berjuang
    Menjadikan kami berprestasi
    Di setiap sudut kehidupan ini.


    Posting Komentar untuk "Puisi Guru Untuk Muridnya Menjelang Perpisahan"